KOMPAS.com - Kirab Pusaka malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo, Jawa Tengah, akan dihelat pada Minggu (7/7/2024) tengah malam atau Senin (8/7/2024) dini hari.
Rangkaian acara Kirab Pusaka malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang juga dikenal dengan kirab kebo Kyai Slamet Keraton Solo itu akan dimulai pada Minggu (7/7/2024) sore.
Kirab kebo Kyai Slamet Keraton Solo menjadi salah satu tradisi di malam 1 Suro yang bertujuan untuk meminta keselamatan dan sebagai sarana introspeksi agar menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.
Acara tersebut diikuti ribuan peserta, termasuk permaisuri, putra mahkota, serta para abdi dalem Keraton Solo.
Kirab dimulai dengan barisan kebo bule dan pawangnya di barisan paling depan. Kemudian disusul abdi dalem bersama putra-putri sinuhun dan para pembesar yang membawa sepuluh pusaka Keraton.
Selama prosesi, peserta mengenakan adat Jawa berwarna hitam atau busana Jawi lengkap. Peserta tidak boleh mengucapkan satu patah kata pun selama prosesi berlangsung.
Baca juga: Kapan Kirab Pusaka 1 Suro 2024 di Keraton Surakarta? Ini Jadwal dan Rutenya
Berikut 5 hal yang perlu diketahui soal Kirab Pusaka 1 Suro 2024 Keraton Solo:
1. Rute kirab Pusaka 1 Suro Keraton Surakarta
Diberitakan Kompas.com, Kamis (4/7/2024), kirab Pusaka malam 1 Suro Keraton Surakarta akan dilakukan dengan rute yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Rute arak-arakan dimulai dari Keraton Surakarta menuju ke Supit Urang, Jalan Pakubuwana, Gapura Gladah, dan Jalan Mayor Kusmanto.
Selanjutnya, kirab menuju ke Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Yos Sudarso, Jalan Slamet Riyadi sebelum akhirnya kembali ke Keraton Solo.
Pengageng Sasana Wilopo Keraton Solo, Kanjeng Pangeran Dani Nur Adiningrat mengatakan, kirab pusaka malam 1 Suro Keraton Solo sudah matang.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan dengan Pemerintahan Kota (Pemkot) Solo dan stakeholder terkait.
"Persiapan-persiapan sudah difinalisasi. Semoga upacara Malam 1 Suro untuk menyambut tahun baru Jawa, tahun baru Islam ini berjalan tertib, lancar, khidmat," kata Dani.
"Ini bukan sebuah arak-arakan atau sebuah perayaan belaka. Karena ada makna dalam sekali dalam upacara adat ini," imbuh dia.
Baca juga: Pesona Kirab Bajingan di Yogyakarta
2. Jumlah kerbau bule yang digunakan
Kemunculan kerbau bule pada kirab pusaka malam 1 Suro Keraton Surakarta menjadi salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu.
Dani memastikan, prosesi kirab malam 1 Suro Keraton Surakarta tetap akan menghadirkan kerbau bule milik Kyai Slamet.
Kerbau yang digunakan adalah kerbau dalam kondisi sehat dan sudah dilatih berjalan untuk kirab.
Namun, ia belum bisa memastikan berapa jumlah kerbau bule yang dikeluarkan untuk kirab. Dani mengatakan dirinya masih menunggu perintah dari Pakubuwana XIII.
"Berapa ekor nanti (yang dikirab) menunggu dawuh dalem (PB XIII). Lalu menjelang malam kerbau dibawa ke Kamandungan untuk persiapan kirab," kata Dani, masih dari sumber yang sama.
Sebelum kirab, Dani berkata, kerbau bule mendapat perlakukan khusus. Biasanya sehabis Ashar kerbau dibawa ke kandang lama di Kampung Gurawan.
Kerbau bule tersebut selanjutnya akan menjalani sejumlah ritual, seperti dimandikan, dijamasi, dan diberi sesajen. Sebelum kirab, kebo bule juga akan "dijamu" dengan ubi serta dua ember air putih dan kopi.
Baca juga: Kirab 1 Suro Keraton Surakarta 2023 Malam Ini, Simak Rute dan Aturan Menontonnya
3. Waktu pelaksanaan kirab kebo bule Kyai Slamet Keraton Solo
Kirab Pusaka 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta digelar pada Minggu (7/7/2024) pukul 23.59 WIB hingga Senin (8/7/2024) dini hari.
Berdasarkan proses tahun-tahun sebelumnya, kirab dimulai tepat pada pukul 00.00 WIB. Kebo bule sebagai cucuk lampah akan muncul terlebih dulu, yaitu di barisan terdepan.
Akan tetapi, ada kalanya waktu kirab kebo bule itu mundur dari waktu yang sudah ditetapkan. Karena, terkadang kebo baru mau keluar dari kandang setelah pukul 01.00 WIB.
Dalam acara ini, kirab sangat tergantung pada kebo Kyai Slamet. Kirab pusaka belum bisa dilakukan jika kebo belum keluar dari kandangnya.
Baca juga: Tradisi Malam Satu Suro Masyarakat Jawa, Ada Kirab dan Manten Lurah
4. Sejarah Kirab Pusaka malam 1 Suro Keraton Surakarta
Dikutip dari laman Pemerintah Kota Surakarta, Kirab Pusaka satu Suro adalah tradisi turun-temurun di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Tradisi ini sudah ada sejak kepemimpinan Raja Pakubuwono X yang memerintah dari 1893 hingga 1939.
Zaman dulu, setiap Selasa dan Jumat kliwon, Pakubuwono X rutin berkeliling tembok Baluwarti berdasarkan penanggalan Jawa.
Rutinitas tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah tradisi yang terus dilestarikan oleh kerabat Keraton Solo hingga saat ini.
Kirab dimaknai sebagai upaya masyarakat meminta keselamatan dan sarana introspeksi agar menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Benarkah Kebo Bule Diberi Minum Kopi dan Makan Ketela Sebelum Dikirab di Malam 1 Suro?
5. Antusiasme Kirab Pusaka malam 1 Suro Keraton Surakarta
Dilakukan rutin sekali dalam setahun, Kirab Pusaka malam 1 Suro Keraton Surakarta memiliki antusiasme yang luar biasa.
Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, ribuan orang bakal memadati sepanjang rute kirab. Banyak warga yang menanti sosok kebo bule dalam prosesi tersebut.
Tak jarang, warga juga berebut untuk berusaha memegang, mengambil air jamasan, dan mengambil kotoran kebo bule yang terjatuh selama kirab berlangsung.
Hal ini karena kebo bule milik Kyai Slamet itu dianggap sebagai hewan yang bisa membawa keberkahan, baik itu untuk keselamatan, panjang umur, awet muda, menyuburkan tanah, dan lain sebagainya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.