Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Banyak yang Miskin, Presiden Liberia Potong Gaji 40 Persen

Baca di App
Komentar Lihat Foto
U.S. Embassy Monrovia, Liberia
Presiden Liberia Joseph Boakai
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Presiden Liberia Joseph Boakai mengumumkan akan memotong gajinya sebesar 40 persen sebagai respons atas kondisi rakyat.

Warga Liberia selama beberapa tahun belakangan melancarkan protes kepada pemerintah dan mengeluhkan biaya hidup yang meningkat.

Dikutip dari BBC, Senin (8/7/2024), sekitar satu dari lima orang hidup dengan pendapatan kurang dari 2 dollar AS atau sekitar Rp 32.500 sehari di Liberia. 

Sementara itu, lebih dari seperlima penduduk Liberia mendapatkan gaji kurang dari 2,15 dollar AS atau Rp 35.000 sehari.

Rakyat Liberia menuduh pemerintah sebelumnya di bawah kekuasaan Presiden George Weah salah mengelola dana dan melakukan korupsi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Weah memimpin pada 2023, Liberia dilaporkan menduduki peringkat ke-145 dari 180 negara berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi dari Transparency International.

Baca juga: Jadi Orang Nomor Satu di Indonesia, Berapa Gaji Presiden?


Presiden Liberia potong gaji

Sebagai langkah untuk mengatasi protes dari warga, Presiden Liberia Joseph Boakai akan memangkas gajinya sebesar 40 persen dari gaji tahunannya.

Sejak menjabat sebagai presiden pada 22 Januari 2024, Boakai mendapat gaji tahunan 13.400 dollar AS atau Rp 218.165.400.

Ini berarti Boakai kini hanya akan mendapatkan 8.000 dollar AS atau sekitar Rp 130.248.000 setahun.

Melalui kantor kepresidenannya, dia berharap keputusan ini dapat menunjukkan preseden terhadap pemerintahan yang bertanggung jawab dan bentuk solidaritas kepada warga Liberia.

Selain itu, Boakai juga melakukan pengawasan ketat terhadap gaji pegawai negeri sipil.

Dia akan memberdayakan Badan Layanan Sipil Liberia untuk memastikan pegawai negeri menerima kompensasi yang adil atas kontribusinya kepada negara.

Masih mendapat tunjangan presiden

Keputusan tersebut membuat Boakai mendapat pujian dari warganya. Namun, ada juga yang menilai tindakan itu bukan pengorbanan karena dia masih menerima tunjangan lain seperti tunjangan harian dan jaminan kesehatan.

Di sisi lain, kantor kepresidenan tercatat memiliki anggaran hampir 3 juta dollar AS atau lebih dari Rp 48,8 miliar tahun ini.

Meski begitu, keputusan Boakai sesuai dengan tindakan presiden pendahulunya George Weah, yang menerima pemotongan gaji sebesar 25 persen saat menjabat pada periode 2018-2024.

Setelah menjabat sebagai presiden, Boakai berjanji akan mengatasi korupsi dan salah urus keuangan negaranya.

Dia berusaha mencapai tujuan itu dengan melaporkan asetnya sejak menjabat, memerintahkan audit terhadap kantor kepresidenan, serta memperkuat Komisi Audit Umum dan Komisi Anti-Korupsi Liberia.

Baca juga: Joe Biden Menang Pilpres, Berapa Gaji Presiden AS?

Upaya Boakai perbaiki Liberia

Pria berusia 79 tahun yang merupakan mantan wakil presiden periode 2006-2018 itu berjanji mengakhiri korupsi di Liberia.

"Banyak orang masuk ke pemerintahan dengan keyakinan bahwa mereka ada di sana untuk memperkaya diri sendiri. Mereka tidak mengerti apa itu pelayanan publik," katanya, dikutip dari BBC (28/3/2024).

Kondisi itu membuat Boakai yang berasal dari keluarga miskin bersikap selektif terhadap orang yang bekerja bersamanya. Sebab, dia menyalahkan korupsi atas krisis Liberia.

Selama 100 hari pertama masa kepresidenannya, dia berjanji memperbaiki jalan Liberia yang penuh lumpur. Hal itu dinilai mengganggu transportasi, kesehatan, pendidikan, pergerakan warga, dan harga barang.

Mantan menteri pertanian pada tahun 1980-an itu yakin Liberia memiliki peluang untuk tumbuh sebagai negara sumber bahan pangan dunia.

Hal itu karena Liberia dinilai memiliki sumber daya pertanian seperti air dan lahan yang bisa ditanami bahan pangan. Sehingga hal tersebut memungkinkan Liberia mengurangi ketergantungan impor. 

"Kita bisa memenuhi kebutuhan pangan kita sendiri jika kita mengurangi korupsi dan menggunakan sumber daya kita dengan benar. Kita bisa memenuhi kebutuhan pangan kita sendiri dan bahkan mengekspornya," tuturnya.

Mendapat tudingan kronisme

Sebagai presiden dengan umur mendekati 80-an, Boakai menganggap dirinya berperan membasmi masalah yang mengakar di Liberia. Dia ingin kelak menyerahkan negara untuk dikelola dengan baik kepada generasi berikutnya.

Meski begitu, Boakai juga mendapat kritikan. Dia dituduh melakukan kronisme. Boakai diklaim mengutamakan orang dari daerah asalnya di Kabupaten Lofa untuk mengisi jabatan penting.

Namun, Fofana menolak mengonfirmasi berapa banyak pejabat yang berasal dari daerah asal Boakai. Dia beralasan, presiden tidak menunjuk pejabat berdasarkan daerahnya.

"Presiden tidak menunjuk berdasarkan suku. Dia mengutamakan kompetensi di atas segalanya," kata sekretaris pers presiden Kula Fofana dalam bantahannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi