KOMPAS.com - Awalnya, kucing adalah hewan soliter yang lebih suka hidup dan berburu sendiri, daripada hidup dalam kelompok.
Sebagian besar perilaku sosial mereka terbatas pada interaksi "induk-anak" kucing. Di luar hubungan ini, kucing jarang mengeong satu sama lain.
Namun, saat kucing mulai hidup berdampingan dengan manusia, vokalisasi ini memiliki makna baru.
Dan saat ini, kucing menjadi salah satu hewan peliharaan yang populer yang menjadi teman baik bagi manusia.
Baca juga: Mengapa Kucing Tidak Suka Perutnya Disentuh atau Dielus? Ini Alasannya
Awal mula penyebaran kucing
Kucing liar Afrika (Felis silvestris lybica) diketahui merupakan nenek moyang kucing domestik yang Anda pelihara saat ini.
Meskipun hanya sedikit, beberapa perubahan evolusioner yang dilakukan kucing domestik menjadikannya dapat hidup berdampingan dengan manusia.
Dikutip dari Kompas.com (28/2/2024) penyebaran kucing dimulai sekitar 10.000 tahun yang lalu di wilayah yang sekarang menjadi negara Turki modern.
Berdasarkan analisis DNA, diketahui bahwa di sinilah kemungkinan besar nenek moyang kucing liar berasal.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Kucing Suka Meregangkan Tubuhnya
Kucing liar awalnya menjadi pengendali hewan pengerat saat manusia mulai membangun pemukiman permanen.
Ketika revolusi pertanian menyebar, kucing pun ikut serta. Kucing Mesir, khususnya, menjadi populer di kalangan orang Romawi dan Viking yang membawanya ke kapal untuk pengendalian hama.
Kedua kelompok inilah yang kemudian mengambil alih revolusi kucing, membantu menyebarkannya ke seluruh Afrika, Eropa, dan Asia.
Kucing adalah hewan yang cenderung tidak takut dan lebih mudah beradaptasi, sehingga mereka dapat berkembang biak dengan baik di sekitar manusia.
Seiring berjalannya waktu, kucing-kucing ini mengembangkan ikatan yang lebih erat dengan manusia setelah hidup berdampingan dalam waktu yang lama.
Baca juga: Alasan Kucing Memakan Rumput, Kapan Anda Perlu Khawatir?
Adaptasi suara kucing
Kucing juga telah berubah sejak zaman mereka menjadi kucing liar Afrika. Pada dasarnya kucing menjinakkan dirinya sendiri, sehingga bertoleransi dan berkomunikasi dengan manusia.
Akhirnya mereka mampu bertahan hidup dan menghasilkan populasi yang cocok untuk hidup berdampingan dengan manusia.
Dilansir dari laman Live Science, penelitian yang dilakukan di Rusia pada 1950-an menunjukkan bahwa pembiakan selektif untuk kejinakan dapat menyebabkan berbagai perubahan perilaku dan fisik pada hewan.
Kini kucing memiliki otak yang lebih kecil dan warna bulu yang lebih bervariasi, ciri-ciri yang umum di antara banyak spesies peliharaan.
Baca juga: 5 Tips Menghilangkan Kutu pada Kucing Peliharaan, Mudah Dilakukan di Rumah
Kucing juga telah mengadaptasi vokalisasi mereka untuk bisa menarik perhatian manusia, meskipun dalam jangka waktu yang jauh lebih lama.
Manusia saat bayi masih sepenuhnya bergantung pada orang tua. Ketergantungan ini membuat manusia peka terhadap suara atau panggilan bayinya.
Kucing telah mengubah vokalisasi mereka untuk memanfaatkan kepekaan ini. Sebuah studi pada 2009 memberikan bukti terhadap adaptasi ini.
Analisis akustik mengungkap adanya komponen nada tinggi dalam suara dengkuran permintaan kucing, yang menyerupai tangisan.
Baca juga: Benarkah Pelihara Kucing Bikin Susah Hamil? Ini Penjelasan Dokter
Tangisan tersembunyi ini memanfaatkan kepekaan bawaan manusia terhadap suara-suara yang mengganggu, sehingga hampir mustahil untuk mengabaikannya.
Sejalan dengan itu, mengutip laman Science News, kucing rumahan menggunakan suara mengeong yang berbeda untuk menyampaikan pesan yang berbeda.
Suara ini telah berevolusi selama domestikasi, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, agar dapat berkomunikasi lebih efektif dengan manusia.
Para ilmuwan berpendapat bahwa suara yang lebih pendek dan bernada tinggi ini lebih menyenangkan bagi sistem pendengaran manusia.
Baca juga: Bukan Hanya Bentuk Perawatan, Ini 6 Alasan Kucing Peliharaan Menjilat Tubuhnya Sendiri
Selain itu, kucing juga memanipulasi orang dengan suara dengkurannya. Ketika mereka menginginkan sesuatu, kucing akan menggosok kaki Anda dan mendengkur sangat keras.
Dalam banyak hal, saat kucing mengeong kepada Anda, seolah-olah mereka melihat Anda sebagai pengasuhnya atau seperti induk mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.