Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat El Nino, Gurun Terkering di Dunia Ditumbuhi Bunga-bunga

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Ilustrasi Gurun Atacama di Chile ditumbuhi bunga-bunga.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Gurun terkering di dunia yang bernama Gurun Atacama di Chile kini "diselimuti" bunga-bunga.

Dikutip dari CNN, Selasa (9/7/2024), gurun yang terkenal dengan hamparan pasir tandusnya tersebut kini ditutupi dengan bunga mekar berwarna putih dan ungu.

Kepala konservasi keanekaragaman hayati di National Forestry Corporation (CONAF), Cesar Pizarro mengatakan bahwa pertumbuhan bunga ini belum cukup luas untuk secara resmi dianggap sebagai “gurun yang berbunga”.

Namun sebagian orang sudah menyebut gurun ini sebagai "desierto florido" yang berarti "gurun berbunga" dalam bahasa Latin.

Meski demikian, ungkap dia, diperkirakan bunga-bunga tersebut akan lebih luas persebarannya di wilayah itu dalam waktu dekat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bagaimana Wilayah Gurun Bisa Terbentuk? Berikut Penjelasannya

Penyebab gurun Atacama ditumbuhi bunga

Dilansir dari dari IFLScience, Kamis (11/7/2024), peristiwa mekarnya bunga-bunga sebenarnya sudah beberapa kali terjadi di Gurun Atacama tersebut.

Biasanya, fenomena mekarnya bunga-bunga di Gurun Atacama terjadi antara bulan September-November, saat Chile memasuki musim semi.

Saat itu, curah hujan, suhu, dan sinar Matahari mendukung tumbuhnya bunga-bunga tersebut di gurun.

Selama 40 tahun terakhir, sekitar 15 peristiwa mekar telah terjadi, menurut analisis tahun 2022 dari Universitas Katolik Kepausan Chili.

Namun, mekarnya bunga saat ini terjadi lebih awal dari biasanya, di tengah musim dingin belahan Bumi selatan.

Hal tersebut terjadi karena curah hujan yang meningkat yang disebabkan oleh fenomena El Nino.

Bersama La Nina, fenomena ini adalah fase ekstrem yang terjadi di banyak negara dengan  dampaknya terjadi secara global.

Baca juga: 10 Gurun Terluas di Dunia, Peringkat Pertama Bukan Gurun Sahara

El Nino dan La Nina adalah fase ekstrem dari siklus El Nino-Southern Oscillation (ENSO), atau sebuah pola iklim berulang yang menggambarkan bagaimana perubahan suhu air di Samudra Pasifik.

Fenomena tersebut memengaruhi segala sesuatu yang berkaitan dengan iklim, seperti angin, suhu, pola curah hujan, dan intensitas badai.

Lebih lanjut, El Nino yang dikenal sebagai “fase hangat” ENSO memicu suhu permukaan laut menjadi lebih hangat.

Hal tersebut pada gilirannya menyebabkan terjadinya penguapan air ke atmosfer sehingga meningkatkan curah hujan.

Hal itu kemudian mengakibatkan lanskap yang biasanya berpasir, berbatu, dan tandus ini berubah menjadi taman dengan 200 spesies bunga berwarna merah muda, ungu, dan kuning yang berbeda-beda yang membentang ratusan kilometer.

Pada tahun 2022, pemerintah Chile membentuk taman nasional baru di Gurun Atacama sebagai upaya untuk melindungi bunga-bunga langka ini beserta satwa liar seperti serangga, reptil, dan burung.

Baca juga: Mengenal Mata Sahara, Misteri Geologi di Tengah Gurun Sahara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi