Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Anggota TNI AU Tembak Pemulung di Palu, Korban Jalani Operasi Kecil

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/Velizar Ivanov
Fakta Anggota TNI AU tembak pemulung di Palu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) menembak pemulung bernama Jerni (25) di Palu, Sulawesi Tengah pada Kamis (11/7/2024) sekitar pukul 17.00 Wita.

Akibatnya, korban mengalami luka tembak di bagian perut sebelah kiri dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Samaritan Palu.

Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Bonang Bayuaji G mengatakan, pihaknya bakal memanggil pelaku sesuai aturan yang berlaku.

"Oknum anggota Lanud sudah kita tangani saat kita tiba di Palu dan akan kita proses sesuai hukum yg berlaku,” ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Jumat (12/7/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adapun kondisi korban terus membaik meski harus menjalani operasi kecil.

Bonang menyampaikan, seluruh biaya rumah sakit korban akan ditanggung pihak TNI.

"Termasuk santunan untuk meringankan beban keluarga,” tutur Bonang.

Baca juga: Viral, Video 3 Oknum Anggota TNI AU Melakukan Kekerasan ke Sopir Taksi Online di Makassar, Kapen: Sepakat Damai

Fakta anggota TNI AU tembak pemulung di Palu

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut fakta kasus penembakan yang dilakukan anggota TNI pada pemulung di Palu, Sulawesi Tengah pada Kamis (11/7/2024).

1. Terjadi di kompleks perumahan TNI AU

Bonang menjelaskan, peristiwa anggota TNI AU menembak pemulung terjadi di kompleks perumahan TNI AU, tepatnya di halaman belakang Detasemen pada Kamis (11/7/2024) sore.

Insiden bermula ketika tiga orang perempuan, salah satunya adalah korban Jerni masuk ke dalam kompleks TNI tanpa izin.

Jerni dan dua perempuan lainnya memasuki kawasan Detasemen TNI AU untuk memulung.

Korban sempat dilarang memulung di kawasan itu. Namun, mereka tetap memaksa untuk masuk melalui halaman belakang.

Salah satu anggota TNI AU memergoki salah satu dari tiga perempuan itu sudah berada di balik pagar.

"Sempat ditegur. Diusir juga sulit, sehingga ada tindakan sedikit tegas untuk memaksa yang masuk segera keluar,” kata Bonang, masih dari sumber yang sama.

Selanjutnya, anggota TNI AU menembak Jerni dengan senapan. Korban tertembak di bagian pinggang sebelah kiri.

Jerni sendiri adalah warga Kabupaten Sigi yang sehari-hari menjadi pemulung.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat NC212i Buatan Anak Bangsa, Diserahkan ke TNI AU Hari Ini

2. Gunakan senapan angin

Diberitakan Kompas.com, Jumat (12/7/2024), anggota TNI AU menembak seorang pemulung menggunakan senapan angin.

Penembakan terjadi ketika Jerni memaksa untuk tetap masuk ke kawasan kompleks Detasemen tanpa izin. 

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma Ardi Syahri mengatakan, sebelumnya pemulung itu sudah diperingatkan agar tidak masuk kompleks.

“Pemulung tersebut masuk detasemen tanpa izin dan sudah diperingatkan, mungkin tidak paham aturan,” kata Ardi.

Bonang menyampaikan, sebenarnya tidak ada larangan bagi warga sipil yang hendak masuk ke kawasan kompleks Detasemen TNI AU. Namun, ada prosedur yang meliputi izin dan pintu masuk yang digunakan.

"Kalau masuknya loncat pagar dan tidak berizin, tentunya tidak diizinkan," kata Ardi.

Baca juga: Kasus Ditutup, Ini Kronologi dan Penyebab Anak Pamen TNI AU Tewas di Lanud Halim

3. Pelaku diperiksa

Atas tindak penembakan tersebut, pelaku yang merupakan anggota TNI AU kini tengah menjalani pemeriksaan secara militer.

”Saat ini Polisi Militer TNI AU melakukan proses hukum secara militer kepada pelaku," kata Bonang, dilansir dari Kompas.id.

Ia mengatakan, kasus tersebut ditangani secepat mungkin sesuai arahan pimpinan. Pelaku juga akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Pihak Lanud sudah bertemu dengan keluarga dan rumpun Da’a, salah satu sub-etnik suku Kaili.

Pertemuan tersebut melibatkan penasihat dan semua wakil masyarakat rumpun Da’a serta warga sekitar rumah tinggal keluarga korban.

Pertemuan juga dihadiri perwakilan pemerintah.

”Kita sudah bicara dan kita akan selesaikan dengan adat. Mudah-mudahan ke depan bisa segera diselesaikan,” ucap Bonang.

Baca juga: Mengenang Sosok Pilot dan Awak Pesawat TNI AU yang Jatuh di Pasuruan

4. Korban menjalani operasi kecil

Akibat insiden tersebut, korban mengalami luka tembak di bagian pinggang kiri sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Saat ini, kondisi korban sudah cukup membaik dan stabil. Kendati demikian, korban masih harus menjalani operasi kecil.

"Jadi tidak ada situasi seperti yang semalam kita dengar seperti apa. Tidak seperti itu. Ternyata ringan, tapi memang perlu dilakukan tindakan operasi kecil yang insya Allah pagi ini juga selesai,” ungkap Bonang, masih dari sumber yang sama.

Seluruh pengobatan dan biaya rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak Lanud.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi