KOMPAS.com - Unggahan video yang merekam rombongan ibu-ibu bernyanyi dan memenuhi lorong kereta api (KA), viral di media sosial.
Total lima video rekaman di dalam kereta api tersebut diunggah oleh akun TikTok @evan293033, Minggu (16/7/2024).
Tampak dalam video pertama, rombongan wanita berbusana hitam dan berkerudung krim bernyanyi di atas kursi kereta ekonomi, dengan seorang pria berpakaian batik yang merekam.
Pada video selanjutnya, sebagian rombongan tampak berdiri di lorong kereta api, bernyanyi, dengan seorang pria yang masih melakukan kegiatan perekaman.
Aktivitas bernyanyi dan bersuara lantang pun masih terdengar pada video-video lain yang diunggah pengunggah.
"Mohon ditegaskan lagi walaupun ini kereta ekonomi @kai121_," tulis pengunggah.
Baca juga: Video Bocah Beri Informasi Baut Rel Kereta Lepas, Ini Peringatan KAI
Petugas berlalu-lalang, disebut tidak berikan teguran
Pengunggah bernama Evan (21) mengatakan, peristiwa dalam video tersebut terjadi di KA Sri Tanjung relasi Ketapang (Banyuwangi)-Lempuyangan (Yogyakarta), Jumat (12/7/2024).
"KA Sri Tanjung gerbong 6, 12 Juli 2024, jurusan Banyuwangi-Yogyakarta," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/7/2024).
Menurut Evan, saat itu kereta ekonomi 6 tidak hanya diisi oleh rombongan ibu-ibu, tetapi juga ada penumpang lain termasuk dirinya.
Dia pun merasa terganggu dengan kebisingan yang ditimbulkan, terlebih tidak ada teguran dari petugas yang berlalu-lalang.
"Saya tidak menghubungi kondektur, karena kondektur, Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api), prama-prami, cleaning service sudah berkali-kali lalu-lalang di gerbong 6 tapi tidak ditegur," ungkapnya.
Bahkan, Evan mengatakan, kondektur tampak diajak berswafoto oleh rombongan, serta ikut mengeluarkan suara tawa.
Alhasil, situasi di dalam kereta pun semakin bising, yang membuatnya kian enggan melapor ke petugas.
Dia berharap, PT Kereta Api Indonesia atau KAI dapat mempertegas larangan bersuara keras selama perjalanan kereta.
"Saya upload ke TikTok agar KAI bisa mempertegas karyawan-karyawannya tentang aturan tersebut," tuturnya.
Baca juga: Penumpang Dapat Kursi Rusak, Apa Kompensasinya? Ini Kata KAI
Penjelasan KAI: kondektur-polsuska sudah beri tindakan
Keterangan Evan yang menyebut kondektur dan polsuska tidak melakukan tindakan dibantah oleh pihak KAI.
Vice President (VP) Public Relations KAI, Anne Purba mengungkapkan, kondektur dan Polsuska yang bertugas telah mengambil tindakan dengan memanggil koordinator rombongan.
Petugas juga disebut telah memberikan penjelasan serta arahan agar tidak membuat kegaduhan di dalam kereta.
"Setelah itu, situasi kembali kondusif," ujar Anne, dalam keterangan resmi kepada Kompas.com, Senin.
Melihat situasi tersebut, Anne mengimbau kepada seluruh penumpang untuk saling menghormati dan menghargai agar perjalanan kereta api tetap aman dan nyaman.
Menurut dia, bersuara keras di dalam kereta, baik saat berbicara langsung maupun melalui telepon adalah hal yang dilarang.
"Selain itu, suara-suara keras dari alat elektronik seperti saat mendengarkan musik, menonton film, dan lain-lain juga tidak diperkenankan," tegas Anne.
Dia juga berpesan kepada seluruh penumpang untuk selalu mematuhi aturan, menjaga ketertiban, serta menjaga fasilitas kereta api dan stasiun karena merupakan fasilitas umum.
Baca juga: Video Viral Kereta Tabrak Mobil Damkar di Indramayu, KAI: Kendaraan Prioritas Harus Dahulukan KA
Imbau penumpang yang tidak nyaman lapor kondektur
KAI mempersilakan penumpang yang mengalami ketidaknyamanan selama perjalanan untuk menghubungi kondektur yang bertugas agar segera ditindaklanjuti.
Anne menyampaikan, kontak atau nomor ponsel petugas kondektur telah tertera di setiap kabin kereta.
Penumpang juga dapat menyampaikan keluhan dengan menginformasikan kode booking melalui pesan langsung di media sosial KAI, email cs@kai.id, WhatsApp 08111-2111-121, atau telepon di nomor 121.
"Kami berharap semua pelanggan mematuhi aturan saat menggunakan layanan kereta api, sehingga perjalanan tetap nyaman dan menyenangkan," tutup Anne,
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.