Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya di Indonesia, Bubur Asyura Juga Jadi Tradisi bagi Muslim di Thailand Selatan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA
Ratusan warga rebutan untuk mengambil bubur asyura yang berada di kediaman ustadz Ahmad Taufik Hasnuri di Jalan Ki Kemas H Abdullah Azhary Kelurahan 12 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang, Selasa (10/9/2019).
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Bubur asyura adalah bubur yang terbuat dari nasi, dicampur dengan kacang-kacangan dan berbagai bahan lainnya.

Bubur asyura menjadi salah satu tradisi masyarakat di beberapa daerah di Indonesia dalam menyambut hari asyura atau tanggal 10 Muharam pada kalender Hijriah.

Selain di tanah air, tradisi bubur asyura juga dikenal di negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam, bahkan oleh masyarakat muslim di Thailand.

Baca juga: Sambut Satu Suro, Ini 5 Tradisi yang Dilakukan Masyarakat Jawa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Pattani, Thailand Selatan juga memiliki tradisi membuat bubur asyura, yang disebut bubur sura, untuk menyambut tahun baru Islam.

Pattani merupakan wilayah di Thailand Selatan yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan berbangsa Melayu Patani.

Mereka juga memiliki tradisi untuk membuat bubur asyura dalam menyambut tahun baru Islam atau tanggal 10 Muharam.

Baca juga: Tradisi Halalbihalal di Indonesia, Berikut Sejarah dan Maknanya


Tradisi bubur asyura di Thailand

Membuat bubur asyura atau bubur sura merupakan tradisi yang dilakukan oleh umat muslim Pattani, Thailand Selatan pada setiap tahunnya.

Menurut jurnal bertajuk Keindahan Ritual Bubur Sura pada Bulan Muharram di Pattani
Thailand Selatan, tradisi tersebut merupakan warisan dari leluhur masyarakat Pattani, Thailand Selatan.

Itu bertujuan untuk menyambut tahun baru Islam. Biasanya tradisi ini dilakukan pada tanggal 10 bulan Muharam, yakni bulan pertama pada kalender Islam atau Hijriah.

Baca juga: Latar Belakang dan Makna Tradisi Takbiran Saat Malam Lebaran

Tradisi ini dilakukan secara berbeda di setiap provinsi dan setiap tempat, ada yang dilakukan hanya dengan keluarga dan ada yang dilakukan secara umum bersama masyarakat lain.

Tradisi membuat bubur asyura biasanya diadakan dalam acara lomba antar-kabupaten di Pattani, yang dimulai oleh tuan acara atau kiyai di tempat itu.

Kadang-kadang tradisi bubur asyura tidak hanya dilakukan pada tanggal 10 Muharram tetapi selama sebulan pada bulan Muharram.

Selain menyambut Tahun Baru Islam, tradisi bubur asyura atau bubur sura di Pattani, Thailand Selatan juga menjadi gambaran kebersamaan dan kerja sama masyarakatnya.

Baca juga: Melihat Ragam Tradisi Menjelang Ramadhan di Indonesia...

Tradisi bubur asyura di Indonesia

Di Indonesia sendiri, tradisi bubur asyura dilakukan oleh masyarakat di sejumlah daerah. Maknanya sama yakni untuk menyambut hari Asyura atau 10 Muharam.

Dilansir dari Kompas.com (16/7/2024), Di Siak, Riau, ada tradisi memasak dan makan bubur bersama masyarakat yang dipertahankan sampai saat ini.

Tradisi sedekah bubur asyura dimulai pada masa Kesultanan Siak ke-11 dan dilanjutkan setiap tanggal 10 Muharram setiap tahunnya.

Masyarakat Aceh Besar juga memaknai bulan Muharram dengan melakukan tradisi memasak bubur asyura sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT.

Baca juga: 12 Tradisi Imlek Beserta Maknanya, dari Menggantung Lampion dan Memasang Karakter Fu

Masyarakat Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar misalnya, melaksanakan tradisi bubur asyura setiap tanggal 10 Muharam.

Pada momen yang sama, umat Islam di Banjarmasin, Kalimantan Selatan juga menggelar tradisi serupa.

Biasanya warga berkumpul di pagi hari, terutama kaum hawa, untuk memasak bubur khas tersebut. Sementara para pria menyiapkan kompor dan wajan, serta menguliti daging ayam.

Nantinya bubur tersebut akan dibagikan dan dinikmati di rumah masing-masing. Bagi mereka yang berpuasa Asyura, maka bubur ini akan menjadi hidangan buka puasa.

Di Jawa tradisi ini dikenal dengan nama bubur suro, diadaptasi dari kata Asyura atau 10 Muharram. Penamaannya hampir sama dengan tradisi warga Pattani, Thailand Selatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi