KOMPAS.com - Audio ultrasonik yang diputar melalui perangkat ponsel atau laptop disebut ampuh mengusir tikus.
Cara ini dinilai dapat menjadi pilihan untuk menyingkirkan hama tikus yang sering kali merusak perabotan rumah.
Saran memanfaatkan ultrasonik untuk mengusir tikus diungkapkan sejumlah pengguna media sosial X, salah satunya akun @amirulikram22_, Minggu (14/7/2024).
Pengunggah mengatakan, menyalakan audio ultrasonik yang banyak tersedia di YouTube keras-keras tidak hanya mengusir, tetapi juga mencegah hama ini kembali.
"Aku putar suaranya pk laptop, HP & tab scr bersamaan biar suaranya keras dan alhamdulilah berhasil. Setelah itu tikus-tikusnya gk balik lagi," tulisnya.
Lantas, benarkah cara tersebut ampuh mengusir tikus?
Baca juga: Suara Jangkrik Disebut Ampuh Usir Tikus, Benarkah?
Suara ultrasonik ampuh mengusir tikus
Dosen di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, Aji Winarso mengakui jika suara ultrasonik bisa membantu mengusir tikus.
Menurutnya perangkat pengusir tikus ada yang menggunakan gelombang frekuensi ultrasonik.
Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara yang mempunyai frekuensi lebih tinggi dari gelombang suara yang bisa ditangkap oleh manusia.
Indra pendengaran manusia hanya bisa menangkap frekuensi antara 20-20.000 Hertz (Hz), sedangkan ultrasonik berada di atas 20.000 Hz.
Aji menjelaskan, frekuensi tersebut akan menyebabkan indra pendengaran tikus kebisingan, sehingga menjauh dari lokasi.
"Frekuensi tersebut dirasa bising bagi tikus dan hewan lain yang mampu mendengarnya. Tidak bising bagi kita karena kita tidak mampu mendengar gelombang suara di atas 20.000 Hz," kata Aji saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/7/2024).
Baca juga: 7 Umpan Terbaik untuk Mengusir Tikus di Rumah, Ternyata Bukan Keju!
Bukan ponsel, butuh alat khusus penghasil ultrasonik
Senada, dosen di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Slamet Raharjo mengatakan, suara ultrasonik memang bisa menjadi salah satu cara mengusir tikus.
Hal itu karena efek gelombang ultrasonik menyebabkan rasa sakit pada organ pendengaran hewan tertentu, salah satunya tikus.
"Sehingga banyak dimanfaatkan untuk pengusir tikus," jelasnya, saat dihubungi terpisah, Selasa.
Namun, Slamet tidak yakin bahwa memutar audio ultrasonik melalui perangkat elektronik seperti ponsel, tablet, atau laptop ampuh mengusir tikus.
Sebab, perangkat elektronik tersebut tidak dirancang untuk menghasilkan suara ultrasonik yang tak mampu ditangkap telinga manusia.
Dia pun mengungkapkan, seharusnya jenis suara ini hanya bisa dihasilkan oleh sebuah alat tertentu.
"Makanya di iklan-iklan online kita harus membeli alatnya baru bisa digunakan," kata Slamet.
Baca juga: Jadi Musuh Bebuyutan, Ini Alasan Kucing Suka Berburu Tikus
Risiko bagi lingkungan sekitar
Meski alat penghasil suara ultrasonik bisa mengusir tikus, metode ini juga patut diwaspadai terutama bagi pemilik hewan peliharaan.
Slamet menjelaskan, suara ultrasonik tidak hanya menggangu bagi tikus, tetapi turut menyebabkan rasa sakit pada organ pendengaran hewan rumah lain.
Oleh karena itu, keliru menyalakan audio ultrasonik justru bisa menimbulkan efek negatif dan kerugian bagi lingkungan.
"Metode ini perlu diwaspadai efeknya terhadap hewan-hewan lain yang berada dalam rumah dan lingkungan rumah kita, seperti kucing, anjing, burung, ayam dan unggas lain, maupun hewan ternak seperti kambing, sapi, dan lain-lain," paparnya.
Sementara itu, salah satu cara ampuh mengusir tikus adalah dengan memelihara predator alaminya, seperti kucing.
Tidak hanya kucing, memanfaatkan suara jangkrik juga bisa menjadi alternatif untuk mengusir hama ini dari rumah.
Dilansir dari Kompas.com, Minggu (18/6/2023), suara jangkrik mirip suara predator tikus lainnya, ular viper tanah, dengan nama ilmiah Daboia russelii serta Calloselasma rhodostoma.
Gerakan ekor ular tersebut akan menimbulkan suara berfrekuensi tinggi seperti suara yang dihasilkan jangkrik.
"Kemiripan suara dan frekuensi gelombang suara jangkrik membuat tikus waspada, mengira ada predator dan memilih menyingkir pergi menjauh sebelum ketemu si pemangsa," ujar Slamet.