Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hidup Jonas Salk, Jatuh Cinta pada Sains dan Berujung Menemukan Vaksin Polio

Baca di App
Lihat Foto
American Academy of Achievement
Dr. Jonas Salk (1914-1995), pengembang vaksin polio, memegang botol di laboratorium, pertengahan abad ke-20.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Pada era 1940-an dan 1950-an polio menjadi salah satu penyakit menakutkan, karena dapat menyerang saraf motorik sumsum tulang belakang.

Namun, virus polio saat ini berada di ambang pemberantasan global, yang dapat dianggap sebagai sebuah pencapaian yang menakjubkan dari pengobatan modern.

Adalah Jonas Salk, dokter dan peneliti medis Amerika Serikat, yang memainkan peran penting dalam mencapai keberhasilan ini.

Jonas Salk menjadi orang pertama yang merancang dan menerapkan vaksin yang aman dan efektif untuk melawan polio.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gejala Poliomielitis Abortif, Kondisi Penyakit Polio Paling Ringan


Apa itu penyakit polio?

Polio atau poliomyelitis adalah penyakit akibat virus polio yang sangat menular dan menginfeksi sumsum tulang belakang sehingga menyebabkan kelumpuhan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus ini ditularkan terutama melalui jalur fekal-oral atau, dalam beberapa situasi, bisa melalui media umum (misalnya air atau makanan yang terkontaminasi).

Virus ini berkembang biak di usus, yang kemudian dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan.

Baca juga: Waspada Penyakit Polio, Berikut Penyebab dan Gejalanya yang Perlu Anda Ketahui

Umumnya menargetkan sel-sel saraf di sumsum tulang belakang dan batang otak, yang merupakan organ pengontrol pergerakan otot.

Virus polio dapat menyebar dari satu orang ke yang lain, dan biasanya menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Sehingga, penting bagi setiap anak untuk mendapatkan vaksin polio secara lengkap, untuk mencegah terjangkit dan mendapatkan perlindungan dari virus polio.

Jenis vaksin polio yang dinonaktifkan (IPV) diberikan melalui suntikan di kaki atau lengan, tergantung pada usia pasien. Sementara vaksin polio oral (OPV) diberikan melalui mulut.

Baca juga: Dampak Buruk jika Anak Tidak Mendapatkan Vaksin Polio

Profil singkat Jonas Salk

Jonas Salk lahir di New York City, Amerika Serikat pada 28 Oktober 1914, ia memperoleh gelar kedokterannya dari Fakultas Kedokteran Universitas New York pada 1939.

Dikutip dari laman Salk Institute for Biological Studies, setelah menyelesaikan sekolah menengah, Jonas sempat diterima di City College of New York.

Awalnya, studi hukum yang mengobarkan minat akademisnya. Namun saat tumbuh dewasa, Salk menunjukkan sedikit ketertarikan pada aspek didaktik dari ilmu pengetahuan alam.

Ia merasa terkesan dengan kombinasi sains dan humaniora, dan mengalihkan fokus akademisnya dari pra-hukum ke pra-kedokteran.

Baca juga: Jenis-jenis Penyakit Polio, dari Ringan hingga Menyebabkan Kelumpuhan

Salk belajar kedokteran di Universitas New York dan mencoba-coba penelitian yang melibatkan virus influenza sebagai mahasiswa kedokteran.

Setelah lulus, ia memperoleh beasiswa penelitian bergengsi di Universitas Michigan di bawah arahan Dr. Thomas Francis. Mereka bekerja untuk pengembangan dan penerapan vaksin influenza yang efektif.

Setelah menyelesaikan beasiswanya, Salk mengalihkan perhatiannya ke virus polio dalam pencarian serupa untuk vaksin yang efektif dan aman.

Ia memulai pekerjaannya di Universitas Pittsburgh, Pennsylvania, dan di sana menyiapkan panggung untuk salah satu terobosan medis yang paling mutakhir dalam sejarah kedokteran tersebut.

Baca juga: Gejala dan Tanda-tanda Polio pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

Publikasi ilmiah Salk mengenai polio dan manfaat vaksin virus menarik perhatian National Foundation for Infantile Paralysis.

Yayasan ini kemudian memberikan dukungan finansial yang cukup besar untuk penelitian Salk dan membantu memulai usahanya untuk mencapai tujuan vaksin polio.

Pada 1954, Salk melakukan studi nasional berskala besar, dengan melibatkan lebih dari satu juta subjek anak-anak.

Tahun berikutnya ia mengumumkan bahwa vaksin tersebut aman dan berkhasiat. Data selanjutnya menunjukkan bahwa pada 1955, terdapat sekitar 29.000 kasus polio di AS.

Baca juga: Hanya 1 Kasus Ditemukan, Mengapa Polio Ditetapkan KLB? Ini Alasannya

Hanya dalam waktu dua tahun setelah produksi massal dan penerapan vaksin polio yang baru dikembangkan tersebut, tingkat infeksi anjlok hingga kurang dari 6.000.

Vaksin Salk dengan cepat diadopsi secara nasional, dan pada tahun 1959, telah menjangkau sekitar 90 negara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi