KOMPAS.com - Pesan berisi narasi efek samping kurang minum air putih bisa menyebabkan stroke beredar masif di aplikasi pesan instan WhatsApp.
Dalam pesan berantai itu, disampaikan bahwa kebiasaan olahraga dan tidak merokok yang tidak dibarengi dengan konsumsi minum air putih bisa menyebabkan stroke.
"Dibawa olah raga rutin, tidak merokok/alkohol/begadang, baru aku tahu penyebab (stroke) yang sebenarnya adalah:
Dahaga yang berkepanjangan, kekurangan air ...!!" bunyi pesan tersebut.
Sebagai informasi, stroke adalah kondisi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan sehingga tubuh mengalami kelumpuhan atau mati rasa. Hal ini menyebabkan penderita kesulitan berjalan, berbicara, dan memahami.
Stroke terjadi karena suplai darah ke otak terhalang sesuatu atau karena pembuluh darah di otak pecah. Penyakit ini bisa menyerang usia berapa pun dan menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia, selain serangan jantung.
Lantas, benarkah kurang minum bisa menyebabkan stroke?
Baca juga: Berapa Banyak Air Putih yang Baik Dikonsumsi untuk Kesehatan?
Penjelasan dokter
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS EMC Alam Sutera, Tangerang Selatan Berlian Idriansyah Idris mengatakan, kurang minum air putih tidak secara langsung menyebabkan terjadinya stroke.
Ia menerangkan, stroke umumnya terjadi karena penyumbatan pembuluh darah yang menyuplai ke otak atau pecahnya pembuluh darah di otak.
Stroke juga bisa disebabkan karena adanya bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak.
"Kekurangan minum air putih tidak bisa secara langsung menyebabkan stroke," kata Berlian kepada Kompas.com, Selasa (16/7/2024).
Kendati demikian, Berlian berkata, kekurangan minum air putih hingga menyebabkan dehidrasi akut akan meningkatkan kekentalan darah sehingga mengganggu aliran darah ke otak.
Otak kemudian akan kekurangan oksigen yang seharusnya dibawa oleh aliran darah. Kondisi ini memicu terjadinya transient ischemic attack atau stroke ringan.
Stroke ringan adalah serangan stroke yang berlangsung singkat. Gejalanya akan bertahan sementara waktu dan kemudian hilang.
Di sisi lain, kekurangan minum air putih juga menyebabkan darah mudah mengental sehingga terjadi penggumpalan darah dan berdampak pada terganggunya sistem aliran darah ke otak.
"Kekurangan air itu menyebabkan dehidrasi yang berat. Jadi kekurangan air putihnya itu harus berat banget sehingga menyebabkan volume cairan di dalam pembuluh darah berkurang secara signifikan dan mengakibatkan aliran darah terganggu," terang Berlian.
"Secara langsung, aliran darah terganggu. Dan secara tidak langsung, kekentalan darah itu menyebabkan darah lebih mudah menggumpal," imbuh dia.
Berlian mengilustrasikan, darah yang kental dan menggumpal menyebabkan debris atau semacam lumpur di dalam selokan yang bisa mengganggu aliran air.
"Jadi jawabannya, kekurangan air putih itu bisa enggak bikin stroke? Secara tidak langsung, bisa, lewat mekanisme tadi," ungkap Berlian.
Baca juga: 5 Efek “Malas Gerak” bagi Kesehatan, Meningkatkan Risiko Stroke dan Serangan Jantung
Kekurangan cairan secara kronis bisa picu stroke
Namun, ia menggarisbawahi, stroke baru terjadi jika kekurangan air putih sudah ada di tahap kronis dan disertai dengan kehilangan cairan tubuh yang berat.
Adapun kehilangan cairan tubuh yang berat dalam hal ini tidak hanya disebabkan karena kurang minum air putih, tetapi juga bisa karena aktivitas, misalnya rutin berolahraga.
Senada dengan Berlian, spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Binawaluya, Dian Larasati juga menyampaikan, kurang minum air putih hingga dehidrasi bisa menyebabkan stroke.
"Kekurangan minum air putih secara langsung biasanya tidak menjadi penyebab utama stroke. Namun yang mungkin menyebabkan stroke adalah akibat dari dehidrasi," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/7/2024) malam.
Ia menjelaskan, dehidrasi dapat memengaruhi risiko stroke akibat penurunan volume darah dan tekanan darah.
Saat tubuh kekurangan cairan, aliran darah ke otak akan berkurang dan meningkatkan risiko iskemia atau kondisi ketika aliran darah menuju organ atau jaringan tertentu tidak tercukupi karena pembuluh darah mengalami gangguan.
"Minum air putih yang cukup dapat mempertahankan volume dan sirkulasi darah sehingga membantu dalam mengatur tekanan darah," tandasnya.
Baca juga: 7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya
Kebutuhan air putih per hari
Penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun menyebutkan, kebutuhan minum per hari dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti aktivitas, berat badan, dan kondisi kesehatan seseorang.
Kebutuhan air minum per orang juga bisa dihitung berdasarkan berat badan masing-masing, di mana setiap pon berat badan membutuhkan setengah ons air putih.
Artinya, jika seseorang memiliki berat badan 150 pon atau 68 kilogram (kg), kebutuhan air putih per harinya adalah 75 ons.
Namun, kebutuhan cairan dalam tubuh itu tidak selamanya diperoleh dari air putih saja, bisa dari sayuran juga buah-buahan.
Dilansir dari Kompas.com (2023), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan tabel kebutuhan air putih setiap hari sesuai berat badan:
- 45 kg: 1,9 liter per hari
- 50 kg: 2,1 liter per hari
- 55 kg: 2,3 liter per hari
- 60 kg: 2,5 liter per hari
- 65 kg: 2,7 liter per hari
- 70 kg: 2,9 liter per hari
- 78 kg: 3,2 liter per hari
- 80 kg: 3,5 liter per hari
- 85 kg: 3,7 liter per hari
- 90 kg: 3,9 liter per hari
- 95 kg: 4,1 liter per hari
- 100 kg: 4,3 liter per hari
Itulah tabel kebutuhan air minum per hari sesuai dengan berat badan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.