Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Ranjang Kardus "Anti-Seks" Atlet Olimpiade Paris 2024, Ini 3 Faktanya

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun TikTok @olympics
Kasur anti-seks Olimpiade Paris 2024.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Topik ranjang kardus "anti-seks" yang disiapkan untuk atlet kembali ramai diperbincangkan di media sosial pada perhelatan Olimpiade Paris 2024.

Tempat tidur tersebut dinamakan kasur anti-seks karena disebut tidak mampu menahan beban berat, sehingga runtuh ketika digunakan untuk beristirahat dua orang atau lebih.

Dilansir dari USA Today, fasilitas serupa pernah jadi obrolan pada penyelenggaraan Olimpiade Tokyo pada 2020 lalu.

Pada saat itu, beredar rumor bahwa tempat tidur tersebut sengaja dibuat dari kardus untuk mencegah para atlet berhubungan intim sebelum bertanding. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jadwal dan Link Live Streaming Pertandingan Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Baca juga: Profil Maryam March Maharani, Pembawa Bendera Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Ranjang kardus "anti-seks" di Olimpiade Paris 2024

Dilansir dari Washington Post, Rabu (24/7/2024), ranjang kardus "anti-seks" kembali digunakan di perhelatan akbar Olimpiade Paris 2024.

Meski terdengar tidak nyaman, atlet pendayung kano asal Amerika Serikat, Evy Leibfarth mengatakan, ranjang kardus tersebut dilengkapi dengan kasur empuk dan selimut hangat.

"Banyak orang bertanya apakah tempat tidur ini benar-benar terbuat dari kardus, jawabannya adalah ya dan tidak," kata dia.

"Tempat tidur ini sebagian besar terbuat dari kardus, tetapi kami tidur di kasur. Kami tidak tidur di atas sesuatu yang keras," imbuh Evy.

Lantas, seperti apa fakta di balik ranjang kardus "anti-seks" ini?

Baca juga: Jadwal dan Link Live Streaming Pertandingan Bulu Tangkis di Olimpiade Paris 2024

Fakta ranjang kardus "anti-seks" di Olimpiade Paris 2024

Berikut sederet fakta tentang ranjang kardus "anti-seks" yang digunakan di Olimpiade Paris 2024:

1. Bantah fungsinya untuk mencegah berhubungan intim

Manajer umum Tokyo Athletes Village Takashi Kitajima membantah bahwa material kardus pada ranjang digunakan untuk mencegah atlet berhubungan intim.

"Bukan untuk mencegah atlet berhubungan seks, tapi agar material ranjang dapat didaur ulang," jelas dia, lewat akun resmi TikTok Olimpiade Paris 2024. 

2. Tekan emisi selama Olimpiade Paris 2024

Di balik pemilihan material kardus untuk ranjang para atlet, panitia penyelenggara perhelatan olahraga akbar ini punya misi menekan emisi agar tetap rendah selama acara berlangsung.

"Termasuk memikirkan barang-barang yang dapat didaur ulang. Tempat tidur adalah salah satu idenya," kata dia, masih dikutip dari sumber yang sama.

Disebutkan, ranjang kardus ini dirancang dengan konsep berkelanjutan dan 100 persen dibuat di Perancis. 

Nantinya, setelah perhelatan selesai, rangka tempat tidur tersebut dapat didaur ulang menjadi produk kertas.

Baca juga: Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

3. Dibuat kokoh

Kitajima juga memastikan, tempat tidur anti-seks itu dapat menahan beban hingga 200 kilogram (kg). Kasur dapat menampung satu hingga tiga orang.

Fitur lainnya, ranjang kardus dapat diubah menyesuaikan preferensi tidur para atlet, dengan mengatur tingkat kepadatan dan panjang kasurnya.

Atlet cabang olahraga (cabor) asal Inggris Tom Daley melalui media sosial TikToknya membuktikan betapa kokohnya ranjang tersebut.

Ia berlari kemudian melompat di ranjang kardus tersebut untuk menguji tingkat kekokohannya.

"Seperti yang Anda lihat, tempat tidur itu cukup kokoh!" kata dia, dilansir dari Express.

Pesenam Irlandia, Rhys McClenaghan melakukan serangkaian handstand dan salto di atas tempat tidur itu.

Ia menggerakkan lutut tinggi, berguling, melompat, menjatuhkan diri, dan berdiri dengan tangan di atas tempat tidur.

"Tidak, kasur ini lolos uji. Berita (ranjang anti-seks) itu palsu," kata dia, dikutip dari New York Post.

Ini merupakan kali kedua bagi McClenaghan menguji ranjang kardus anti-seks itu. Sebelumnya, ia pernah melakukan hal yang sama pada Olimpiade Tokyo 2020.

Baca juga: Sungai Seine, dari Tempat Tercemar Limbah Disulap Jadi Lokasi “Opening Ceremony” Olimpiade Paris 2024

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi