Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Marcela Ruth Romero
Ilustrasi gagal ginjal. Kisah pria 70 tahun memiliki ginjal berusia hampir 100 tahun pemberian ayahnya.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Cuci darah menjadi salah satu pengobatan yang harus dijalani penderita gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis.

Gagal ginjal adalah kondisi ketika salah satu atau kedua ginjal tidak berfungsi dengan baik. Ada dua jenis gagal ginjal, yakni akut dan kronis.

Gagal ginjal akut biasanya berkembang secara mendadak dan memerlukan penanganan medis segera, sedangkan gagal ginjal kronis berkembang secara perlahan dan berlangsung dalam jangka waktu lama

Lantas, apa saja perbedaan gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis?

Baca juga: Benarkah Banyak Anak Jalani Cuci Darah di RSCM, Apa Penyebabnya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Perbedaan gagal ginjal akut vs gagal ginjal kronis

Berikut sejumlah perbedaan dari gangguan ginjal pada anak yakni gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis.

1. Penyebab

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), gagal ginjal akut disebabkan adanya gangguan pada ginjal. Contohnya, gangguan aliran darah, penyumbatan saluran kemih, atau efek samping obat.

Sementara penyebab gagal ginjal kronis adalah penyakit kencing manis, hipertensi, penyakit autoimun, atau penyakit ginjal polikistik.

2. Waktu kerusakan

Acute kidney injury atau gagal ginjal akut terjadi mendadak dalam beberapa jam atau hari. Ini terjadi akibat penumpukan limbah sisa metabolisme tubuh dalam darah, sehingga memengaruhi fungsi ginjal.

Sebaliknya, gagal ginjal kronik terjadi dalam waktu lama hingga 3 bulan atau lebih. Penyebab paling banyak adalah diabetes mellitus dan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

Baca juga: Apakah Cuci Darah Bisa Ditanggung BPJS Kesehatan?

Lihat Foto
Shutterstock/New Africa
Perbedaan gagal ginjal akut dan gagal gnjal kronis
3. Gejala penyakit

Pasien gagal ginjal akut akan mengalami gejala yang muncul tiba-tiba dan terlihat parah.

Misalnya, kurang buang air kecil, warna urine pekat atau kecokelatan, pembengkakan, nyeri perut dan dada, kelelahan, sesak napas, serta kejang atau koma.

Sementara, pasien gagal ginjal kronis mungkin tidak merasakan gejala apa pun.

Namun, gejalanya akan muncul ketika kondisinya sudah parah. Gejala tersebut mirip dengan gagal ginjal akut.

4. Pengobatan

Penderita gagal ginjal akut perlu dirawat di rumah sakit. Pengobatan yang diberikan akan tergantung penyebabnya.

Jenis pengobatan yang diberikan berupa infus, obat, atau prosedur cuci darah untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak sampai ginjal pulih kembali.

Jika pengobatan gagal ginjal akut ditujukan untuk mengobati, pengobatan gagal ginjal kronis dilakukan agar memperlambat kerusakan ginjal. Pasien akan menjalani terapi pengganti ginjal berupa cuci darah atau transplantasi ginjal.

5. Potensi sembuh

Pasien gagal ginjal akut umumnya dapat kembali normal setelah menjalani terapi dan cuci darah. Namun, ada juga yang perlu perawatan jangka panjang atau bahkan berkembang menjadi penyakit ginjal kronis.

Sebaliknya, pasien dengan gagal ginjal kronis yang penyebabnya permanen seperti kelainan bawaan, perlu menjalani prosedur cuci darah secara rutin dan tidak bisa disembuhkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi