Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Terakhir Petinggi Hamas Ismail Haniyeh Sebelum Terbunuh, Hadiri Pelantikan Presiden Iran

Baca di App
Lihat Foto
www.iranintl.com
Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas (Kiri) bertemu dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian (Kanan) pada 30 Juli 2024 di Teheran.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam sebuah serangan di Ibu Kota Iran, Teheran pada Rabu (31/7/2024) waktu setempat.

Garda Revolusi Iran mengonfirmasi bahwa Haniyeh bersama pengawal Iran telah menjadi target serangan.

Mereka berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran pada Selasa (30/7/2024)

Garda Revolusi Iran saat ini tengah menyelidiki serangan di Teheran yang menewaskan Haniyeh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dipertemukan China, Bagaimana Hubungan Hamas dan Fatah di Palestina?

Ismail Haniyeh bertemu Ali Khamenei dan Masoud Pezeshkian

Sebelum tewas, Haniyeh sempat bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Pezeshkian di Teheran, pada Selasa.

Dalam pertemuan tersebut, Ali Khamenei dan Pezeshkian juga bertemu dengan beberapa kelompok militan yang didukung oleh Iran.

Mereka mengadakan pertemuan sebelum upacara pelantikan Pezeshkian sebagai Presiden Iran.

Pada saat itu, Haniyeh sebagai perwakilan Hamas menerima dukungan dari Pezeshkian.

Pezeshkian mendukung Hamas ketika Jalur Gaza, Palestina tengah porak-poranda usai dibombardir Israel sejak Oktober 2023 lalu.

“Kami yakin bahwa perlawanan rakyat Palestina dan para pejuangnya akan mengarah pada kemenangan dan pembebasan tanah Palestina.,” ujar Pezeshkian kepada Haniyeh dikutip dari Iran International, Selasa.

Baca juga: Israel Meradang Usai China Fasilitasi Hamas dan Fatah Berdamai di Beijing

Haniyeh menghadiri pelantikan Pezeshkian sebagai presiden lantaran Iran secara terbuka mengakui memberikan dukungan keuangan, logistik, dan pelatihan kepada Hamas.

Teheran juga memuji serangan Hamas ke Israel yang menewaskan 1.200 orang pada Oktober 2023.

Pada 2022, Haniyeh sempat mengatakan, Hamas menerima bantuan militer sebesar 70 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,140 triliun dari Iran.

“Kami memiliki roket yang diproduksi secara lokal, tetapi roket jarak jauh datang dari luar negeri, dari Iran, Suriah, dan lainnya melalui Mesir,” kata Haniyeh.

Baca juga: 5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Israel diduga ingin hancurkan Hamas

Setelah Haniyeh tewas, peneliti senior non-residen di Arab Center Washington, Rami Khouri, menduga Israel memiliki rencana untuk menghancurkan Hamas sebagai sebuah gerakan.

Dilansir dari Al Jazeera, Rabu, pembunuhan Haniyeh di Teheran diduga merupakan bagian dari strategi Israel melenyapkan Hamas.

Menurutnya, Israel membunuh Haniyeh karena upaya untuk menghancurkan Hamas sangat sulit sehingga mereka memutuskan untuk membunuh petinggi kelompok ini.

Meski begitu, Israel yang dituding menjadi aktor di balik kematian Haniyeh menolak berkomentar soal tewasnya petinggi Hamas ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi