Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Orang Keracunan Makanan di Kantor Induk TikTok, ByteDance Singapura, Apa Penyebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
iStockPhoto/dikushin
Ilustrasi keracunan makanan.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Sebanyak 60 orang dilaporkan mengalami keracunan makanan di kantor induk perusahaan TikTok, ByteDance Singapura, pada Selasa (30/7/2024).

Insiden keracunan makanan massal yang terjadi di One Raffles Quay ini mengakibatkan 57 dari total 60 korban perlu mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat. 

Diketahui, Singapura dikenal sebagai salah satu negara dengan standar higienis yang sangat tinggi untuk makanan.

Badan Pangan Singapura (SFA) secara ketat mengawasi dan mengatur kebersihan serta keamanan makanan di seluruh negeri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran, katering, dan penyedia makanan lainnya diwajibkan untuk mematuhi peraturan ketat yang mencakup penyimpanan, penanganan, dan penyajian makanan.

Inspeksi rutin dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar ini, dan pelanggaran dapat mengakibatkan denda berat atau penutupan usaha.

Baca juga: Bukan Kecubung, Puluhan Warga Kalsel Keracunan karena Konsumsi Pil Putih Tanpa Merek

Kronologi keracunan makanan di ByteDance Singapura

Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) yang kali pertama menerima laporan insiden ini menyatakan, pihaknya telah menerima beberapa panggilan untuk bantuan medis di kantor induk TikTok di Singapura pada pukul 15.15 waktu setempat.

Dikutip dari The Straits Times, sebanyak 17 ambulans dikerahkan ke lokasi untuk mengangkut pasien keracunan yang berada di lantai 26.

Kebanyakan korban keracunan massal tersebut mengalami gejala gangguan pencernaan, seperti sakit perut, mual, dan muntah, sehingga dirawat di rumah sakit.

Saat ini puluhan korban tersebut dibawa ke Rumah Sakit Tan Tock Seng, Rumah Sakit Umum Singapura, dan Rumah Sakit Raffles, dilansir dari Channel News Asia.

Baca juga: Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Kesaksian karyawan ByteDance Singapura

Seorang karyawan ByteDance yang tidak disebutkan namanya (28) menyampaikan, kantin yang ada di lantai 26 beroperasi pukul 12.00 hingga 14.00 waktu Singapura.

Kantin tersebut menyajikan makanan China dan cukup populer di kalangan karyawan perusahaan.

"Itu vendor baru yang baru saja bekerja sama, mungkin dua bulan lalu," katanya.

Ia menyebut, teman-temannya merasakan mual satu jam setelah makan siang atau pukul 15.00 waktu Singapura.

Sebagian besar korban mengalami muntah disertai diare. Toilet perusahaan bahkan penuh dan sampai ada orang-orang yang tergeletak di lantai.

Karyawan tersebut menambahkan bahwa situasi saat itu "cukup kacau" karena orang-orang muntah di lantai kantor dan di dapur.

"Dua rekan setim saya pergi ke rumah sakit melalui ambulans SCDF, sementara empat orang lainnya pergi ke klinik. Mereka tidak mau pergi ke rumah sakit," terang dia.

Baca juga: Bandara Changi Singapura Akan Uji Coba Bus Tanpa Pengemudi

Apa penyebab keracunan massal di kantor induk TikTok BytenDance?

Badan Pangan Singapura (SFA) dan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) menyatakan, pihaknya sedang menyelidiki dugaan penyebab kasus keracunan massal di kantor induk TikTok BytenDance Singapura.

"Keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama. Sementara SFA menerapkan dan menegakkan langkah-langkah regulasi, operator pangan harus berperan dengan mematuhi praktik keamanan pangan yang baik," terang juru bicara perwakilan pemerintah tersebut.

Apabila terjadi kelalaian dalam pengelolaan makanan, SFA tidak akan ragu untuk mengambil tindakan hukum yang tegas.

Dijelaskan otoritas setempat, puluhan orang tersebut makan dari hidangan yang sama sebelum korban mengalami keracunan makanan.

"Bagian prasmanan di kantin perusahaan ditutup sampai penyelidikan selesai," kata mereka.

Baca juga: 6 Family Office Singapura Diduga Terjerat Kasus Pencucian Uang Terbesar

Tanggapan ByteDance

Terpisah, juru bicara ByteDance menyampaikan, pihaknya sangat memperhatikan kesehatan dan keselamatan karyawan.

Mereka juga telah mengambil langkah untuk mendukung karyawan yang terkena dampaknya, termasuk bekerja sama dengan layanan darurat untuk korban yang menjalani perawatan medis.

“Kami sedang menyelidiki masalah ini dan bekerja sama dengan pihak berwenang terkait,” ujarnya.

Di sisi lain, ByteDance mengaku melibatkan vendor eksternal berlisensi untuk menyediakan makanan di kantornya.

Selain itu, mereka juga menegaskan bahwa makanan bagi para karyawan tidak disiapkan atau dimasak di kantornya mereka berlokasi di Singapura, melainkan di tempat vendor.

Baca juga: Lalai, Restoran di Australia Bikin 2 Remaja Nyaris Meninggal Keracunan Cairan Antiserangga

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi