Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan Rekam Jejak Angela Tanoesoedibjo, Ketum Perindo yang Baru

Baca di App
Komentar Lihat Foto
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Ketua Harian Nasional Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo dalam jumpa pers di iNews Tower, Jakarta, Senin (29/7/2024).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Angela Tanoesoedibjo resmi menjabat sebagai Ketua Umum Partai Perindo menggantikan ayahnya, Hary Tanoesoedibjo.

Hal tersebut diumumkan Hary Tanoesoedibjo dalam pidato penutupan Musyawarah Kerja Nasional Partai Paerindo di iNews Tower, Jakarta, Rabu (31/7/2024).

"Saya juga akan umumkan bagian daripada transformasi itu, yaitu saya akan menugaskan Mba Angela Tanoesoedibjo untuk menjadi Ketua Umum Partai Perindo. Setuju?" ujarnya disambut teriakan para kader, diberitakan Kompas.com, Rabu.

Hary Tanoe menjelaskan, Angela dipilih menjadi Ketua Umum Partai Perindo karena perempuan berusia 37 tahun itu termasuk generasi milenial. Angela dinilai mampu berkomunikasi dengan gaya bahasa yang sama dengan generasi muda lain.

Walau dirinya mundur dari jabatan ketua umum, Hary Tanoe mengaku tetap berada dalam kepengurusan partai sebagai Ketua Majelis Persatuan Perindo.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dia menambahkan, peralihan posisi ketua umum akan dikukuhkan dalam acara hari ulang tahun ke-10 Partai Perindo pada 8 Oktober 2024.

Baca juga: Respons PPP, PSI, dan Perindo Usai Gagal Melenggang ke Parlemen


Profil Angela Tanoesoedibjo

Angela Herliani Tanoesoedibjo lahir pada 23 April 1987 di Ottawa, Kanada. Saat ini usianya 37 tahun.

Angela merupakan anak dari pendiri Partai Perindo dan perusahaan Media Nusantara Citra (MNC), Hary Tanoesoedibjo dan Liliana Tanoesoedibjo.

Saat ini, Angela bertugas sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf).

Dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Angela menyelesaikan pendidikan sarjana dengan gelar Bachelor of Arts in Communications (Media Arts and Productions) dari University of Technology Sydney pada 2008.

Dia juga memiliki gelar Master of Commerce dalam bidang keuangan dari University of New South Wales, Australian School of Business pada 2010.

Angela mengawali kariernya melalui industri media dan hiburan sejak 2008 sebagai Direktur PT MNI Entertainment.

Pada tahun yang sama, dia mendirikan majalah HighEnd Magazine dan HighEnd Teen Magazine. Dia lalu bergabung ke MNC Grup sebagai staf keuangan pada 2010.

Pada 2013, Angela pindah menjadi Managing Director PT Global Informasi Bermutu (GTV) pada 2014. Dia bahkan membawa stasiun TV yang dulu bernama Global TV masuk daftar lima besar stasiun televisi terestrial Indonesia. Angela juga memimpin perubahan Global TV menjadi GTV pada 2017.

Pada 2016, dia dipercaya menjadi direktur MNC Grup. Dia lalu ditugaskan sebagai Managing Director PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) pada 2018.

Baca juga: Hary Tanoe Sekeluarga Kompak Jadi Caleg, Pengamat: Jalur Jalan Tol

Terjun ke dunia politik

Pada 25 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Angela Tanoesoedibjo sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf).

Saat dilantik, Angela merupakan wakil menteri termuda dalam Kabinet Indonesia Maju. Saat itu dia baru berusia 32 tahun.

Dia dipilih menjadi Wamenparekraf karena latar belakang bidang manajemen, media, retail, dan keuangan.

Karena itu, dia dipercaya mengembangkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama  sepuluh destinasi pariwisata baru.

Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) yang disampaikannya pada 25 Maret 2023, Angela memiliki total harta sebesar Rp 347.750.562.964.

Harta kekayaan itu naik sekitar Rp 44,6 miliar sejak menjabat sebagai Wamenparekraf. Saat awal menjabat, harta kekayaannya dilaporkan sebesar Rp 303.181.005.364.

Saat didapuk menjadi Ketua umum Partai Perindo, Angela mengaku dirinya tumbuh jauh dari politik semasa muda.

"Jadi, saya bukan orang yang lahir dari dunia politik. Tidak tumbuh dalam lingkungan politik. Sebagai seorang minoritas, sebagai seorang perempuan, saya tumbuh jauh dari kata politik. Bahkan, di masa itu saya dijauhkan dari kata politik," katanya, dilansir dari Kompas.com, Rabu.

"Memori saya tentang pemerintahan dan politik di masa kecil, ini kalau segenerasi dengan saya mungkin relate, adalah menghapal nama-nama menteri. Dan juga dari buku sejarah," lanjut dia.

Angela mengaku baru mengenal politik lebih dekat setelah melihat ayahnya membangun Partai Perindo. Dia kerap ditanya alasan ayahnya terjun ke dunia politik. Dia juga menyebut banyak orang melarang sang ayah berpolitik.

Meski begitu, Angela menyebut perjuangan ayahnya semata-mata karena cinta dengan Indonesia. 

"Tidak pernah sekali pun saya membayangkan bahwa di pengujung perjalanan ini saya diamanahkan sebagai Ketua Umum Partai Perindo," ujar dia.

"Perindo dibangun dengan pemikiran bahwa masyarakat Indonesia semua harus sejahtera, tanpa membeda-bedakan. Setuju? Pembangunan harus secara inklusif, merata, dan berkelanjutan. Setuju? Sehingga, persatuan Indonesia bisa terus dijaga dalam keberagaman Indonesia," tandas Angela.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi