KOMPAS.com - Menentukan usia ideal untuk kehamilan pertama merupakan hal yang penting dilakukan.
Sebab, hal ini berkaitan dengan kondisi ibu ataupun bayi yang dikandung.
Karenanya, penting bagi setiap pasangan yang ingin memiliki buah hati untuk merencanakan kehamilannya dengan matang.
Lantas, berapa usia ideal untuk kehamilan pertama?
Baca juga: Benarkah Pelihara Kucing Bikin Susah Hamil? Ini Penjelasan Dokter
Usia ideal kehamilan pertama
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), rentang usia ideal wanita untuk hamil adalah 20-35 tahun.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, seorang wanita yang hamil di bawah usia 20 tahun akan memiliki risiko tinggi.
Pasalnya, perkembangan panggul wanita di bawah 20 tahun belum sempurna, sehingga dapat menyebabkan kesulitan melahirkan.
Hamil di bawah usia 20 tahun juga dapat memengaruhi aspek psikologi dan sosial sang ibu.
Sementara, perempuan yang hamil di atas usia 35 tahun dianggap berisiko tinggi karena tingkat kesuburannya menurun secara signifikan.
“Jadi, (usia hamil) di atas 35 tahun memang sudah masuk dalam risiko-risiko (tinggi). Karena puncak kejayaan manusia (terjadi) pada usia 32 tahun,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/8/2024).
Baca juga: 8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?
Apabila seorang wanita ingin hamil di atas usia 35 tahun, Hasto menyarankan untuk melakukan sejumlah pemeriksaan.
Pemeriksaan tersebut seperti pengecekan gula darah, tekanan darah, dan hormon hipertiroid.
Selain itu, Hasto juga menyarankan pemeriksaan organ jantung, mengingat wanita di usia 35 tahun rentan memiliki masalah jantung.
Ia menjelaskan, beban terberat pada jantung wanita hamil terjadi pada usia kehamilan 32 minggu.
“Satu bulan atau dua bulan (masa kehamilan) masih enteng. Namun, ketika mencapai usia kehamilan 32 minggu atau kira-kira tujuh bulan beban pada jantung meningkat dan menyebabkan sesak nafas,” tutur dia.
Baca juga: Benarkah Hamil Ubah Kondisi Organ dan Lebih Rentan Terkena Penyakit Usai Melahirkan?
Terpisah, dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgin) sekaligus seksolog Boyke Dian Nugraha menyarankan, kehamilan pertama dilakukan pada usia 20-25 tahun.
“20 tahun sampai 25 (tahun), itu paling bagus,” ujar Boyke saat dihubungi secara terpisah, Rabu (31/7/2024).
Pada usia di bawah 20 tahun, seorang wanita masih memiliki pinggul dan hormon reproduksi yang belum sempurna.
Wanita di bawah 20 tahun juga dianggap belum siap untuk hamil secara psikologis.
Boyke menjelaskan, jarak antara kehamilan pertama dan kedua sebaiknya antara 3-4 tahun.
“Kalau boleh sih, kita mengharapkan 20-25 tahun. Setelah itu, 3-4 tahun, kemudian hamil dan lahir lagi. (Jadi) selesai di usia 35 tahun,” ungkap dia.
Dengan jarak antara 3-4 tahun tersebut, pasangan suami-istri juga bisa menyiapkan finansial lebih stabil ketika anaknya akan masuk sekolah.
Baca juga: Ingin Hamil Anak Laki-laki atau Perempuan? Simak Cara Ini Menurut Dokter
Persiapan untuk hamil
Salah satunya adalah melakukan sejumlah tes, seperti tes darah untuk mengecek potensi penyakit keturunan, tes penyakit menular seksual, tes kualitas sperma, dan USG.
Dilansir dari laman Kemenkes, seorang ibu perlu mengurangi makanan berkalori tinggi dan mengandung pemanis buatan.
Disarankan juga untuk tidak mengonsumsi vitamin A, D, E, dan K berlebihan agar terhindar dari cacat lahir.
Di sisi lain, direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, zat besi, asam folat, dan kalsium.
Baca juga: Hoaks Besar Era 1970-an, Cut Zahara Fona Klaim Hamil Janin Ajaib yang Bisa Ngaji
Seorang calon ibu hamil juga perlu menjaga berat badan tetap ideal, dengan mengacu pada indeks massa tubuh (IMT).
Kelebihan berat badan bisa menambah risiko terjadinya komplikasi di masa kehamilan, seperti diabetes atau hipertensi.
IMT yang normal untuk orang Asia adalah 18,5–22,9. Cara menghitungnya, berat badan (kilogram) dibagi tinggi badan (kuadrat tinggi badan dalam satuan meter).
Untuk melindungi kesehatan ibu dan calon janin, disarankan melakukan vaksinansi sebelum memulai program hamil.
Seorang ibu juga perlu menghentikan kebiasaan merekok dan konsumsi minuman alkohol, serta rutin berolahraga.
Baca juga: Bisa Picu Guncangan Janin, Bolehkah Ibu Hamil Tertawa Terbahak-bahak?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.