KOMPAS.com - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung berhasil menyumbang medali pertama untuk kontingen merah putih di Olimpiade Paris 2024, Minggu (3/8/2024).
Gregoria berhasil menyumbang medali perunggu di cabang olahraga bulu tangkis, usai wakil Spanyol Carolina Marin mengalami cedera saat bertanding melawan wakil China He Bing Jao di babak semifinal.
Marin terpaksa mundur walaupun sedang dalam kondisi unggul 21-14, 10-8. Dengan demikian, Marin tidak bisa tampil untuk perebutan tempat ketiga, dan Gregoria otomatis mendapatkan medali perunggu tersebut.
"Aku bersyukur dapat medali, tetapi tidak happy. Rasanya ada yang salah karena aku tidak bertanding (untuk perunggu)," kata Gregoria dikutip dari Kompas.id, Minggu (4/8/2024).
Terlepas dari itu semua, medali pertama Indonesia di Olimpiade Paris 2024 tetap patut dirayakan.
Sebab, Gregoria menjadi pemain tunggal putri pertama Indonesia yang berhasil menembus babak semifinal olimpiade dalam 16 tahun terakhir.
Baca juga: Jadwal dan Link Live Streaming Pertandingan Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Juara dunia junior di sektor tunggal putri pada 2017
Gregoria Mariska Tunjung atau Jorji adalah pebulu tangkis asal Wonogiri, Jawa Tengah yang lahir pada 11 Agustus 1999.
Saat ini, atlet berusia 24 tahun itu menjadi unggulan ketujuh di sektor tunggal putri dunia dan menjadi andalan tunggal putri Indonesia.
Meski demikian, perjuangannya untuk mengukir prestasi hingga berada di titik saat ini tidaklah mudah.
Dikutip dari Kompas.com (2/4/2023), Gregoria sempat berpikir untuk berhenti sebagai atlet bulu tangkis lantaran penantiannya dalam meraih gelar juara yang tak kunjung didapatkan.
Sebagai atlet nasional, ia dituntut berjuang dan berlatih di tengah derasnya tuntutan publik yang menginginkan gelar dan juara, terlebih, Gregoria cukup menjanjikan di awal kariernya.
Sebelum debutnya di tim senior, Gregoria berhasil menjuarai Kejuaraan Dunia Junior pada 2017.
Ia juga sukses menjadi juara di turnamen International Challenge bertajuk Finnish Open 2018. Akan tetapi, prestasi Gregoria seakan redup usai menjuarai Finnish Open 2018.
Sejak saat itu, ia tak pernah meraih gelar juara atau mencapai babak final pada beberapa tahun setelahnya.
Baca juga: Daftar Atlet Indonesia yang Masih Akan Berlaga di Olimpiade Paris 2024
Sempat ingin berhenti sebagai pebulu tangkis
Gregoria sempat berpikir untuk menyudahi kariernya sebagai pebulu tangkis nasional usai ia gagal menyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia di SEA Games 2021 Vietnam.
Ia kalah saat berhadapan dengan wakil Thailand, Phittayaporn Chaiwan dengan skor 18-21 dan 14-21 di babak semifinal.
Kegagalan tersebut membuat Gregoria merefleksikan kariernya yang sudah lama mandek tanpa gelar dan prestasi.
Dalam cuitannya di X (Twitter) pada 23 Mei 2022, Gregoria mengungkapkan ingin berhenti dari pebulu tangkis lantaran tak mendapatkan hasil yang memuaskan selama empat tahun terakhir.
"Aku mau sedikit cerita tentang apa yang aku rasain di karierku saat ini. Dengan yang sama-sama kita tahu dan lihat, perkembanganku selama empat tahun belakangan ini ngga ada yang bisa dibanggakan. Aku tau banget. Mungkin untuk beberapa atlet yang sedang mengalami situasi yang sama seperti aku, pasti butuh dorongan dan support dari orang terdekat," tulis Gregoria.
"Untuk sekarang, aku ingin menemukan kebahagiaan di badminton dalam diri aku. Coba sebaik mungkin dalam latihan juga di luarnya. Seandainya aku stop (ngatlet) dan cari jalan lain, aku akan coba terus untuk jadi semakin baik. Boleh sekali lho kalian mau bantu aku lewat doa. Aku sangat sangat menghargai," tambahnya.
Meski demikian, niatnya untuk berhenti sebagai pebulu tangkis ia urungkan setelah mendapat masukan dan dukungan dari tim pelatih.
Baca juga: Usai 100 Tahun Dilarang, Tradisi Berenang di Sungai Seine Bangkit Berkat Olimpiade
Berhasil mengalahkan sederet pemain top dunia
Perlahan, Gregoria bangkit dari keterpurukan hingga berada di titik ia bisa mengalahkan sederet tunggal putri top dunia seperti Akane Yamaguchi, He Bing Jiao, Carolina Marin, hingga Pusarla V Sindhu.
Gregoria Mariska berhasil mengalahkan tunggal putri India, Pusarla V Sindhu ketika bertanding pada final Spain Masters 2023, Minggu (2/4/2023).
Ia berhasil menorehkan prestasi dan gelar juara di Spain Masters 2023 usai menang atas ratu bulu tangkis India itu lewat dua gim langsung dengan skor 21-8 dan 21-8.
Padahal, dalam tujuh pertemuan sebelumnya dengan Sindhu, Gregoria selalu kalah.
Bagi Gregoria, gelar Spain Masters 2023 menjadi gelar juara pertama yang ia raih sejak Finnish Open 2018.
Track record baik kemudian terus berlanjut hingga mengantarkan Gregoria ke beberapa final seperti Malaysia Open 2023 (runner-up) dan Japan Masters 2023 (juara), dikutip dari Kompas.com (22/7/2024).
Kemudian sepanjang perjalanannya menuju Olimpiade Paris 2024, prestasi terbaik yang Gregoria raih yakni runner-up di Swiss Open. Ia kalah dramatis 19-21, 21-13, 20-22 melawan wakil Spanyol Carolina Marin.
Gregoria kemudian lolos ke Olimpiade Paris 2024 dan menjadi satu-satunya wakil di sektor tunggal putri.
Medali tunggal putri Indonesia sejak 16 tahun terakhir
Sejak bulu tangkis dipertandingkan dalam Olimpiade Barcelona 1992 hingga Olimpiade Tokyo 2020, hanya ada tiga wanita yang mampu menggenggam medali di sektor tunggal putri, yakni Susi Susanti, Mia Audiana, dan Maria Kristin.
Susi Susanti mengukir sejarah dengan mempersembahkan emas pertamanya untuk Indonesia pada Olimpiade 1992 dan medali perunggu pada 1996.
Tunggal putri Mia Audina juga berhasil meraih medali perak pada Olimpiade 1996.
Sementara medali terakhir Indonesia di sektor tunggal putri diraih oleh Maria Kristin yang mempersembahkan medali perunggu pada Olimpiade 2008.
Adapun dengan perolehan medali perunggu yang didapat Gregoria di Olimpiade Paris 2024 tersebut telah mengakhiri penantian masyarakat Indonesia selama 16 tahun di sektor tunggal putri yang terbilang minim regenerasi dibanding tunggal putra dan ganda putra.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.