KOMPAS.com - Kolesterol adalah zat lilin yang ada di seluruh tubuh, dan zat ini tidak berbahasa selama jumlahnya tidak terlalu banyak.
Tubuh membutuhkannya untuk membangun sel dan membuat vitamin serta hormon lainnya. Namun seperti diketahui, terlalu banyak kolesterol dapat menimbulkan masalah.
Menurut American Heart Association, kolesterol berasal dari dua sumber, yakni hati yang memproduksi semua kolesterol yang dibutuhkan tubuh.
Kemudian sisa kolesterol dalam tubuh berasal dari makanan hewani. Misalnya, daging, unggas, dan produk susu yang semuanya mengandung kolesterol makanan.
Baca juga: 4 Penyebab Utama Kolesterol Tinggi yang Perlu Anda Waspadai, Apa Saja?
Makanan yang sama juga mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans. Lemak ini dapat meningkatkan kolesterol dalam tubuh.
Kolesterol beredar dalam darah dan seiring meningkatnya jumlah kolesterol dalam darah, risiko terhadap kesehatan pun ikut meningkat.
Kolesterol tinggi berkontribusi terhadap risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi, seperti penyakit jantung dan stroke.
Dua jenis utama kolesterol adalah Low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan High-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.
Baca juga: Kolesterol Tinggi, Sarapan Harus Makan Apa? Berikut 7 Daftar Menunya
Apa itu kolesterol jahat?
Kolesterol LDL atau umum dikenal sebagai kolesterol jahat merupakan sebagian besar kolesterol dalam tubuh Anda.
Dilansir dari laman Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC), kadar kolesterol jahat yang tinggi meningkatkan berbagai risiko penyakit, termasuk serangan jantung dan stroke.
Kolesterol LDL disebut sebagai kolesterol "jahat" karena merupakan sumber utama penumpukan dan penyumbatan kolesterol di arteri.
Kondisi tersebut terjadi ketika plak atau endapan lemak menumpuk di dinding arteri dan menyempitkannya.
Akibatnya darah sulit mengalir dan dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke seiring waktu.
Baca juga: 7 Rekomendasi Buah dan Sayur Penurun Kolesterol Jahat
Apa itu kolesterol baik?
Sementara kolesterol HDL atau kolesterol baik adalah lipoprotein yang menyerap kolesterol dalam darah dan membawanya kembali ke hati.
Hati kemudian membuangnya dari tubuh. Kadar kolesterol baik yang tinggi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol HDL bermanfaat untuk membuang kolesterol jahat dari pembuluh darah, sehingga ia disebut sebagai kolesterol “baik”.
HDL membawa kolesterol jahat dari arteri dan kembali ke hati, tempat LDL dipecah dan dikeluarkan dari tubuh.
Namun, kolesterol baik tidak menghilangkan kolesterol jahat sepenuhnya. Hanya sebagian kecil kolesterol darah yang dibawa oleh kolesterol baik.
Baca juga: Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat
Beda kolesterol baik dan kolesterol jahat
Jadi secara sederhana, kolesterol jahat atau LDL adalah sumber utama penumpukan dan penyumbatan kolesterol di arteri, yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.
Sementara kolesterol baik atau HDL merupakan lipoprotein yang membantu membuang kolesterol jahat dari pembuluh darah.
Terlalu banyak kolesterol jahat, atau terlalu sedikit kolesterol baik, meningkatkan risiko kolesterol menumpuk perlahan di dinding bagian dalam arteri.
Hal tersebut kemudian berisiko menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti serangan jantung, stroke , dan penyakit arteri perifer (PAD).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.