Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kelompok Orang yang Sebaiknya Tidak Makan Sawo, Apa Risikonya?

Baca di App
Lihat Foto
DOK.SHUTTERSTOCK/Edgunn
Ilustrasi efek samping sawo.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Buah sawo memiliki rasa yang manis saat dimakan. Buahnya yang kecil membuat sawo cocok menjadi camilan menyehatkan.

Sawo memiliki daging berwarna kecoklatan dengan kulit berwarna sama yang bertekstur kasar. Buah ini berdiameter 5–9 cm dan bobot 75–200 gram.

Sawo terbukti mengandung banyak nutrisi termasuk berbagai vitamin dan mineral. Ini berarti mengonsumsi buah tersebut dapat bermanfaat bagi kesehatan.

Di sisi lain, bagian daun, kulit kayu, dan buah sawo juga telah lama digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional.

Meski begitu, tidak semua orang bisa dengan bebas memakan sawo setiap hari. Orang dengan kondisi khusus justru dianjurkan menghindari makan sawo.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 4 Efek Samping Sawo bagi Tubuh, Termasuk Potensi Berat Badan Naik


Manfaat sawo

Dikutip dari Healthline (14/2/2022), sawo kaya akan nutrisi berupa vitamin, mineral, dan serat. Namun, buah ini rendah kalori.

Buah sawo seberat 170 gram mengandung kalori, karbohidrat, protein, lemak,  serat, vitamin C, folat, asam pantotenat (B5), zat besi, kalium, tembaga, dan magnesium.

Kandungan bernutrisi dari sawo membuat buah ini baik untuk mengurangi risiko sejumlah penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Sawo juga kaya antioksidan yang bantu melindungi tubuh dari kerusakan sel, penuaan dini, dan toksin pada hati.

Serat dari sawo juga penting untuk kesehatan usus, jantung, berat badan, menjaga BAB teratur, meningkatkan rasa kenyang, mengatur kadar gula darah dan kolesterol, serta mengurangi risiko kanker usus besar dan penyakit jantung.

Kaliumnya bermanfaat bagi sistem saraf, pengaturan tekanan darah, serta mencegah risiko stroke dan penyakit jantung. Penelitian juga buktikan sawo memiliki efek penurun gula darah dan kolesterol.

Buah ini juga mampu meredakan stres, memberikan energi, melindungi pencernaan, perkuat sistem kekebalan tubuh, perkuat tulang dan sendi, menyembuhkan luka, mengobati anemia, meningkatkan penglihatan, serta bantu menyehatkan kulit.

Selain buahnya, kulit dan biji sawo digunakan dalam pengobatan tradisional di Vietnam, dikutip dari Vinmec.

Kulitnya memiliki efek mendinginkan dan mengandung senyawa baik untuk penderita TBC. Biji sawo memiliki efek diuretik, sementara daunnya bisa menyembuhkan sariawan.

Baca juga: 4 Manfaat Kelengkeng untuk Kesehatan, Apa Saja?

Orang yang perlu hindari makan sawo

Buah sawo aman dikonsumsi dalam jumlah sedang dan bermanfaat bagi kesehatan. Namun, makan buah ini terlalu banyak bisa menimbulkan efek samping seperti masalah pencernaan.

Sawo juga sebaiknya dimakan saat benar-benar matang. Sawo mentah bisa menimbulkan rasa gatal di mulut, iritasi dan radang tenggorokan, dan masalah pernapasan pada anak-anak.

Biji sawo yang keras dan lengket juga dilarang dimakan. Sebab bisa menyebabkan tersedak, sakit perut, dan muntah. Ini karena ada kandungan saponin dan sapotinin pada biji sawo.

Di sisi lain, orang dengan kondisi berikut juga perlu menghindari konsumsi buah sawo tanpa berkonsultasi ke dokter:

  • Penderita alergi

Walau jarang, orang yang alergi sawo perlu menghindarinya. Menurut penelitian, sawo mengandung suatu protein yang dapat menyebabkan reaksi alergi hingga anafilaksis pada orang tertentu.

  • Pasien penyakit lambung

Sawo mengandung banyak resin. Jika senyawa ini berpadu dengan asam dalam lambung, dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri pada ulu hati.

  • Orang dengan diabetes

Buah ini juga mengandung gula dalam jumlah tinggi. Karena itu, penderita diabetes perlu mengurangi atau menghindari makan sawo untuk menjaga kadar gula darahnya.

  • Orang yang lapar

Kadar vitamin C yang tinggi dalam sawo bisa merangsang lambung mengeluarkan lebih banyak cairan dari waktu biasa. Akibatnya, perut menjadi terasa semakin tidak enak.

  • Orang yang sehabis makan kepiting

Kandungan tanin dalam sawo akan bertemu dengan makanan kaya protein seperti kepiting di dalam perut. Ini bisa menciptakan gumpalan padat yang menyebabkan nyeri perut dan mual.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi