Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Ahli Gizi Saat Seseorang Berhenti Konsumsi Minuman Manis

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Dampak pada tubuh apabila berhenti konsumsi minuman manis
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Samosir mengatakan, konsumsi minuman manis berlebihan dapat menyebabkan berat badan berlebih hingga obesitas.

Kondisi tersebut yang menjadi faktor risiko terjadinya gagal ginjal. Hal itu ditambah budaya masyarakat di Indonesia cenderung suka dengan makanan manis.

Mulai dari mengonsumsi kopi dengan tambahan gula, sambal yang diberi tambahan gula, serta makan dengan pendamping minuman yang manis.

Pola makan tersebut jika dilakukan dalam jangka panjang bisa berdampak buruk bagi kesehatan yang dapat menyebabkan kondisi hipertensi dan diabetes. Sekitar 70 persen dari pasien cuci darah disebabkan oleh penyakit hipertensi dan diabetes.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, apa dampaknya apabila seseorang mulai berhenti konsumsi minuman manis?

Baca juga: Gula Manis Ancam Ginjal, Bahaya Terselubung Minuman Kekinian

Penjelasan ahli

Dosen ilmu gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengatakan, berhenti minum minuman manis tidak berdampak signifikan pada tubuh.

Meskipun demikian, berhenti minum manis akan membuat tubuh “senang” karena gula sederhana dalam bentuk monosakarida tidak banyak dikonsumsi tubuh.

Hasilnya, kerja pankreas di dalam tubuh menjadi lebih ringan.

Selain itu, berhenti mengonsumsi minuman manis akan menurunkan risiko terkena penyakit degeneratif yang berbahaya.

“Dengan mengurangi atau berhenti minum minuman manis adalah tidak mendapatkan peluang mengalami diabetes,” kata Toto kepada Kompas.com, Selasa (6/8/2024).

Namun, berhenti konsumsi minuman manis juga dapat menurunkan kadar gula darah yang cukup drastis.

Apabila gula di dalam tubuh terlalu rendah, seseorang menjadi tidak bertenaga dan berisiko pingsan lebih tinggi.

Oleh karena itu, Toto menyarankan untuk tetap mengonsumsi gula dan harus dikelola dengan baik.

“Tidak perlu sangat anti-gula, tetapi dikonsumsi dengan jumlah yang wajar. Takaran gula untuk orang dewasa secara global adalah 50 gram per hari,” terangnya.

Selain itu, batas konsumsi kalori bagi orang dewasa adalah 2.150 kilo kalori (kkal) yang 50-60 persen di antaranya didapatkan dari karbohidrat yang juga menyimpan gula.

Baca juga: Kisah Pemuda 22 Tahun Alami Gagal Ginjal, Dipicu Suka Minuman Manis

Cara aman mengelola gula darah

Gula terdiri dari dua jenis, yaitu gula sederhana dan gula kompleks. Contoh dari gula sederhana adalah gula pasir, gula aren, gula tebu, dan gula dari buah.

Sementara itu, gula kompleks berasal dari beras, nasi, kentang, gandung, ketela, ubi, jagung, dan sebagainya.

Gula sederhana memang digunakan sebagai pemanis dalam makanan dan akan diserap cepat dan langsung diubah menjadi energi.

“Tetapi kalau dikonsumsi terlalu banyak, setiap hari, dan menjadi kebiasaan maka akan memperberat kerja pankreas,” kata Toto.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia masih mungkin menghindari gula sederhana di minuman atau makanan berpemanis.

Tetapi di sisi lain, manusia akan sulit menghindari gula kompleks karena dikonsumsi sebagai makanan pokok.

Toto menyarankan, bagi orang yang sangat menghindari minuman manis, gulanya dapat diganti dengan gula kompleks.

“Pada orang tertentu, gula sederhananya dapat diganti dengan madu atau gula yang ada di dalam buah-buahan. Itu amat sangat aman,” jelasnya.

Kandungan gula kompleks akan lebih lama diserap tubuh dan membuat kadar gula darah menjadi stabil.

Baca juga: 5 Efek Samping yang Terjadi Saat Minum Teh Manis Setiap Hari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi