Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Cedera Lutut ACL yang Dialami Carolina Marin di Olimpiade

Baca di App
Lihat Foto
jcomp/ Freepik
Ilustrasi lutut.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pebulu tangkis asal Spanyol Carolina Marin mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) saat bertanding melawan atlet China He Bing Jiao pada fase semifinal tunggal putri Olimpiade Paris 2024.

Hal itu membuat Marin tidak bisa melanjutkan pertandingan pada Minggu (4/8/2024) tersebut.

Saat itu, Marin tiba–tiba terjatuh dalam pertandingan dan terlihat menangis terisak karena sakitnya itu.

Ia diketahui sempat mengalami cedera ACL pada Olimpiade Rio 2016 lalu. Hal itu membuatnya harus berhenti bermain selama sekitar 8 tahun untuk memulihkan cederanya tersebut.

Lantas, apa itu cedera ACL?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gregoria dan Pebulu Tangkis Wanita Indonesia yang Pernah Meraih Medali di Olimpiade

Mengenal cedera ACL

Dilansir dari MayoClinic, cedera ACL adalah kondisi ketika ACL atau anterior cruciate ligament yang berada di lutut robek atau keseleo.

ACL ini merupakan ligamen di dalam lutut yang saling bersilangan satu sama lain dengan posterior cruciate ligament (PCL). Ligamen ini menjadi penghubung antara tulang paha dan tulang kering.

Cedera ini umumnya terjadi dalam sebuah olahraga yang melibatkan pergerakan atau tekanan pada lutut.

Banyak orang akan mendengar bunyi letupan atau merasakan sensasi “pop” di lulutnya ketika terjadi cedera ACL.

Gejala lain dari cedera ACL ini yaitu seseorang akan merasa nyeri yang hebat dan merasa tidak mampu untuk melanjutkan aktivitas.

Penderita cedera ACL juga mengalami perasaan tidak stabil atau tidak kuat dalam menahan beban badannya.

Kemudian, muncul pembengkakan yang cepat di bagian lutut serta rentang geraknya menjadi kecil.

Penderita cedera ACL memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoartritis atau radang sendi pada lututnya, tergantung tingkat keparahannya.

Baca juga: Profil Gregoria Mariska Tunjung, Sempat Ingin Berhenti Jadi Atlet, Kini Sumbang Medali Pertama untuk Indonesia

Penyebab cedera ACL

Umumnya, cedera ACL sering terjadi selama aktivitas olahraga dan latihan yang dapat memberi tekanan pada lutut, seperti :

Lihat Foto
AFP/ARUN SANKAR
He Bing Jiao dari China (kuning) menghibur Carolina Marin dari Spanyol saat ia berjalan meninggalkan lapangan setelah mundur dalam pertandingan semifinal bulu tangkis tunggal putri mereka menyusul cedera pada Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena di Paris pada 4 Agustus 2024. (Foto oleh Arun SANKAR / AFP)
Faktor risiko

Terdapat sejumlah faktor yang meningkatkan risiko seseorang menderita cedera ACl, antara lain:

Baca juga: Sering Dilombakan Saat Agustus, Tarik Tambang Ternyata Pernah Jadi Cabor Olimpiade

Cara pencegahan ACL

Pelatihan dan olahraga yang tepat dapat membantu mengurangi risiko seseorang mengalami cedera ACL.

Seorang dokter olahraga, terapis fisik, atau pelatih atletik dapat memberikan arahan, instruksi, dan imbauan untuk membantu mengurangi risiko pada atletnya.

Selain itu, terdapat sejumlah program untuk mengurangi cedera ACl tersebut, yaitu:

  • Latihan untuk memperkuat bagian pinggul, panggul, dan perut bagian bawah dengan tujuan melatih atlet agar lutut tidak bergerak yang bisa memicu cedera ACL
  • Latihan yang memperkuat otot-otot kaki khususnya latihan hamstring, untuk memastikan keseimbangan kekuatan otot kaki secara keseluruhan
  • Latihan yang menekankan pada teknik dan posisi lutut yang benar saat melompat dan mendarat dari lompatan
  • Latihan untuk meningkatkan teknik saat melakukan gerakan memutar dan memotong.

Baca juga: Unik, Medali Olimpiade Paris 2024 Terbuat dari Potongan Menara Eiffel

Diagnosis cedera ACL

Dilansir dari JohnsHopkinsMedicine, robeknya ACl didiagnosis melalui riwayat penderita, jika memang mempunyai pengalaman cedera yang sama.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dengan menilai secara spesifik jumlah gerakan yang ada usai mengalami cedera ACL.

Selain itu, dokter akan mengevaluasi struktur lain di dalam lutut yang berkaitan dengan bagian ACL tersebut.

Pada bagian ACL yang cedera, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan pemindai MRI seberapa parah robekannya.

Baca juga: Perjuangan Pesenam Rifda Irfanaluthfi, Tahan Cedera demi Perdana Wakili Indonesia di Olimpiade

Penanganan cedera ACL

Penanganan atau perawatan cedera ACL ditentukan oleh dokter berdasarkan tingkat keparahannya.

Seseorang bisa menjalani proses pembedahan jika cedera ACL-nya parah. Pembedahan itu dilakukan untuk mengganti ligamen yang robek

Sementara perawatan nonbedah akan mencakup imobilisasi atau penyangga, terapi fisik, dan rehabilitasi bertahap untuk kembali ke aktivitas dan olahraga seperti biasa.

Bagi atlet yang mengalami cedera ACL, mungkin akan disarankan dokter untuk berhenti berolahraga terlebih dahulu sebagai bentuk proses pemulihan.

Baca juga: Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi