KOMPAS.com - Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia atau Hari Ulang Tahun (HUT) RI akan identik dengan perayaan seperti ucapara bendera dan berbagai lomba yang meriah.
Salah satu perlombaan yang selalu digelar setiap tahun adalah lomba balap karung, yang diikuti oleh anak-anak hingga orang tua.
Dikutip dari Kompas.com (6/8/2022), balap karung merupakan permainan tradisional Indonesia yang bertujuan untuk adu kecepatan dengan menggunakan karung goni hingga mencapai garis finis.
Permainan balap karung, konon katanya sudah ada dan dimainkan sejak zaman penjajahan Belanda. Kala itu, balap karung dimainkan oleh anak-anak berusia 6-12 tahun pada acara dan perayaan di sekolah-sekolah Belanda.
Lantas, bagaimana sejarah balap karung yang kini sering memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia?
Baca juga: Teka Teki Balap Kuda Adu Lambat
Sejarah permainan balap karung
Istilah balap karung pertama kali digunakan di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun, tidak ada arsip yang menjelaskan dengan detail tentang asal-usul dari permainan ini.
Meski demikian, permainan itu diyakini sudah ada dan dimainkan oleh masyarakat Jakarta, khususnya orang-orang Betawi, sejak masa penjajahan Belanda.
Mulanya, permainan balap karung identik dengan permainan anak-anak untuk perayaan di sekolah-sekolah.
Kemudian, seiring berjalannya waktu, permainan ini diikuti juga oleh orang dewasa, baik laki-laki ataupun perempuan untuk perayaan, khususnya di hari-hari besar Kota Jakarta.
Permainan ini kerap dimainkan lantaran biayanya yang murah dan tak memiliki aturan rumit.
Baca juga: Sejarah Lomba Balap Karung 17 Agustus, Ada Sejak Zaman Belanda
Nilai budaya yang ada dalam lomba balap karung
Menurut buku Olahraga dan Permainan Tradisional karya Dr. Ari Wibowo Kurniawan, aturan permainan balap karung cukup mudah.
Seseorang hanya perlu masuk ke dalam karung goni, kemudian melompat maju hingga mencapai garis akhir yang telah ditentukan.
Seiring berjalannya waktu, permainan ini juga banyak dikreasikan dengan cara dilakukan secara berkelompok.
Cara mainnya, pemain pertama yang sudah kembali ke garis awal akan digantikan oleh pemain lain yang satu kelompok dengannya.
Tak hanya itu, beberapa permainan balap karung juga dikreasikan dengan menggunakan helm sebagai penutup kepala yang akan melindungi peserta ketika terjatuh, dikutip dari Kompas.com (13/8/2022).
Adapun, cara untuk menentukan pemenangnya mudah, yakni peserta atau kelompok yang sampai di garis finis terlebih dahulu atau mereka yang memiliki catatan waktu terbaik, adalah yang keluar sebagai pemenang.
Permainan balap karung memiliki nilai budaya yang berupa kerja keras, kerja sama, kegigihan, dan sportivitas.
Nilai-nilai tersebut dapat tercermin dari semangat para peserta untuk sampai di garis finis dengan waktu secepat mungkin.
Nilai kerja sama tercermin dalam permainan kelompok atau beregu untuk menguji kekompakan satu sama lain.
Adapun sportivitas didapatkan dari sikap masing-masing peserta yang jujur dan tidak berbuat curang saat permainan berlangsung.
(Sumber: Kompas.com/Alinda Hardiantoro | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Muhamad Syahrial)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.