Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Pembajakan Maersk Alabama: Awak Kapal dan Bajak Laut Saling Sandera, Navy Seal Turun Tangan

Baca di App
Lihat Foto
www.imdb.com
Ilustrasi pembajakan kapal Maersk Alabama pada 8 April 2009 dalam film Captain Phillips (2013).
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Pembajakan kapal Maersk Alabama di lepas Pantai Somalia pada 8 April 2009 lalu diwarnai drama antara awak kapal dan bajak laut.

Bajak laut asal Somalia yang melakukan penyanderaan terhadap kapten kapal tidak bisa berbuat banyak karena salah satu komplotan mereka ternyata juga disandera awak kapal.

Pasukan Khusus Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) atau Navy Seal sampai diterjunkan ke lokasi pembajakan demi membebaskan kapten kapal yang disandera selama berhari-hari di sebuah sekoci.

Insiden tersebut menjadi perhatian dunia internasional karena untuk kali pertama bajak laut mampu membajak kapal berbendera AS sejak 1820-an silam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana kisah pembajakan Maersk Alabama? 

Baca juga: Mengenal Ching Shih dan Cheng I, Pasangan Bajak Laut Paling Terkenal di Dunia

Awal mula kapal Maersk Alabama dibajak

Maersk Alabama yang memiliki panjang 155 meter berlayar dari Oman menuju Mombasa, Kenya pada April 2009.

Dilansir dari Britannica, kapal tersebut membawa 21 warga AS, salah satunya Richard Phillips yang merupakan kapten kapal.

Pada 7 April 2009, Maersk Alabama berada beberapa ratus kilometer di lepas Pantai Somalia yang terkenal dengan serangan bajak lautnya.

Philips sebenarnya sudah diberi tahu bahwa lokasi itu rawan bajak laut, namun ia tidak mengubah arah Maersk Alabama.

Maersk Alabama kemudian didekati oleh beberapa kapal bajak laut. Kapal tersebut akhirnya berbalik arah tanpa insiden apapun pada sore hari.

Keesokan harinya, awak kapal melihat sebuah speedboat kecil yang mengangkut empat bajak laut bersenjata AK-47.

Melihat hal tersebut, awak Maersk Alabama segera melakukan tindak pencegahan dengan menembakkan suar dan menyemprotkan selang api.

Sayangnya, usaha mereka sia-sia setelah dua bajak laut dapat naik ke Maersk Alabama.

Awak kapal sebenarnya mampu mempertahankan kapal yang hendak dikuasai bajak laut.

Namun, Phillips dan beberapa awak kapal lainnya ditangkap di anjungan. Setelah itu, dua perompak yang menunggu di speedboat ikut naik ke kapal menyusul teman-temannya.

Baca juga: 5 Bajak Laut Wanita yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Awak kapal dan bajak laut saling sandera

Seorang awak kapal yang ditawan diperintahkan oleh bajak laut pergi ke dek bawah untuk menemui teman-temannya agar keluar dari persembunyian, namun ia tidak kembali.

Salah satu bajak laut kemudian menemani awak kapal lainnya untuk mencari teman-temannya yang bersembunyi, tetapi ia justru disergap dan ditawan oleh kru Maersk Alabama.

Dengan disanderanya satu bajak laut, para perompak yang tersisa melakukan negosiasi pertukaran sandera dengan awak Maersk Alabama.

Awak Maersk Alabama akhirnya setuju melepas sandera, tetapi bajak laut tetap menawan Philips.

Bajak laut kemudian masuk sambil membawa Philips ke dalam sekoci yang dibiarkan lepas di lautan.

Philips dijadikan tawanan supaya mereka bisa memperoleh tebusan senilai 2 juta dollar AS atau sekitar Rp 32 miliar.

Baca juga: 15 Kata-kata Bijak Roronoa Zoro, Wakil Kapten Bajak Laut Topi Jerami

Navy Seal beraksi

Awak Maersk Alabama sempat mengirimkan sinyal bahaya pada 9 April 2009 setelah bajak laut nyaris menguasai kapal.

Mendapati sinyal tersebut, kapal perusak USS Bainbridge dan kapal AL AS lainnya segera meluncur ke lokasi Maersk Alabama untuk membebaskan Philips.

Pada saat itu, Maersk Alabama diminta terus berlayar ke arah Kenya sambil dikawal oleh AL bersenjata.

Philips sempat berusaha kabur dari sekoci yang mengombang-ambingkannya di lepas Pantai Somalia pada 10 April 2009. Namun, ia dapat ditangkap dan ditawan kembali oleh bajak laut di sekoci.

Dari 10-11 April 2009, AL AS sudah melakukan negosiasi dengan para bajak laut agar Philips segera dibebaskan, namun hasilnya buntu.

AS tidak tinggal diam melihat kondisi tersebut. Navy Seal segera dikirimkan dari Virginia dan tiba di USS Bainbridge, pada 11 April 2009.

Setelah itu, bajak laut yang menyandera Philips setuju jika AL AS memasang tali ke sekoci karena kapal sudah kehabisan bahan bakar.

Baca juga: 10 Bajak Laut Terkenal di Dunia yang Jadi Inspirasi Film

AL AS secara perlahan juga memperpendek tali tersebut ketika para bajak laut kehabisan obat untuk meredakan mabuk laut.

Pada saat yang bersamaan, Navy Seal bersiap di atas USS Bainbridge untuk melakukan operasi penyelamatan.

Dilansir dari History, atas seizin Presiden AS Barack Obama, Navy Seal melepaskan tembakan ke arah sekoci untuk melumpuhkan para bajak laut.

Tembakan tersebut dilepaskan dari dek kapal AS yang kemudian menewaskan tiga bajak laut setelah peluru menembus kepala mereka.

Philips akhirnya dapat dibebaskan dalam kondisi selamat setelah berhari-hari disandera, sementara satu bajak laut yang masih hidup ditangkap.

Pengadilan AS kemudian menjatuhkan hukuman selama 33 tahun penjara kepada bajak laut tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi