Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Heroik TNI Bebaskan Kapal MV Sinar Kudus yang Dibajak Perompak Somalia

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com
Foto kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia pada 2011.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Kapal MV Sinar Kudus yang membawa nikel milik PT Aneka Tambang Tbk senilai Rp 1 triliun lebih pernah dibajak perompak Somalia di perairan Teluk Aden, Somalia.

Dilansir dari Kontan, Sabtu (9/4/2011), peristiwa pembajakan terjadi pada Rabu (16/3/2011) ketika MV Sinar Kudus yang membawa 20 anak buah kapal (ABK) dalam perjalanan menuju Belanda.

MV Sinar Kudus beserta ABK baru bisa dibebaskan dari tangan perompak pada Minggu (1/5/2011) setelah pasukan TNI yang tergabung ke dalam Satuan Tugas (Satgas) Merah Putih dikerahkan ke lokasi.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang pada saat itu menjabat sebagai Presiden disorot publik, karena pemerintah butuh waktu 1,5 bulan untuk membebaskan para sandera.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut perjuangan TNI membebaskan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia.

Baca juga: Drama Pembajakan Maersk Alabama: Awak Kapal dan Bajak Laut Saling Sandera, Navy Seal Turun Tangan

Awal mula kapal MV Sinar Kudus yang dibajak

Merujuk jurnal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, MV Sinar Kudus dibajak ketika melintasi perairan Somalia, tepatnya di 320 mil timur laut Socotra di lembah Sungai Somalia.

SBY mendapat kabar bahwa kapal tersebut dibajak pada Kamis (17/3/2011), atau sehari setelah pembajakan.

Kemudian, ia memberikan mandat pada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto untuk melakukan penyelamatan kapal dan ABK MV Sinar Kudus.

Rapat yang dipimpin SBY langsung kala itu membahas sejumlah alternatif untuk membebaskan kapal dan ABK MV Sinar Kudus yang disandera para perompak.

Hasil rapat menyepakati, pembebasan kapal dan ABK MV Sinar Kudus dilakukan dengan operasi militer khusus.

Dilansir dari Kompas.com, Senin (2/5/2011), pemerintah juga memutuskan mengirim Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Abdul Halim Perdanakusumah dan Yos Sudarso, dua kapal fregat, pasukan khusus, dan satu helikopter.

SBY juga menyetujui pasukan yang dikerahkan untuk membebaskan kapal dan ABK MV Sinar Kudus berasal dari unsur Marinir, Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) milik TNI.

Baca juga: Kisah 2 Kapal Perang AS Diserang Perompak Somalia Pakai Peluncur Roket

Persiapan pembebasan kapal MV Sinar Kudus

Setelah mengantongi persetujuan, TNI membentuk Satgas Merah Putih di bawah pimpinan Kolonel Laut (P) M Taufiqurochman.

Pada saat itu, Letjen (Purn) Doni Monardo yang menjabat sebagai Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus ditunjuk menjadi Wakil Komando Satgas pembebasan MV Sinar Kudus.

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (3/12/2023), tugas tersebut diberikan secara langsung oleh SBY.

Pasukan kemudian melakukan persiapan pada Minggu (20/3/2011), dengan pengarahan pemaparan operasi oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono pada Senin (21/3/2011).

Pada saat itu, SBY memutuskan untuk memberangkatkan pasukan dari Jakarta menuju Kolombo, Sri Lanka.

Dua hari berikutnya, dua KRI dan helikopter bertolak dari Jakarta untuk mendukung operasi penyelamatan.

Pasukan baru tiba di Kolombo pada Selasa (29/3/2011) sambil bersiap, termasuk melakukan pengisian ulang perbekalan atau logistik.

Pasukan kembali ke perairan Somalia pada Rabu (30/3/2011). Pada saat yang bersamaan, pemerintah mendapat informasi bahwa MV Sinar Kudus menurunkan jangkar.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kapal Maersk Alabama Dibajak Perompak Somalia

Proses pembebasan kapal MV Sinar Kudus

Satgas Merah Putih tiba di perairan Somalia pada Senin (4/4/2011). Pasukan segera melakukan pengumpulan data untuk menyusun rencana cadangan.

Ada beberapa catatan yang menjadi bahan pertimbangan pada saat itu, yakni:

  • Hasil deteksi helikopter menunjukkan MV Sinar Kudus telah melakukan lego jangkar atau berlabuh dengan menggunakan jangkar di laut
  • Belum ada negara lain yang melakukan operasi penyelamatan ketika kapal sudah melakukan lego jangkar
  • ABK MV Sinar Kudus sering dipindah sehingga jumlahnya tidak pernah lengkap
  • Setiap kapal yang disandera dijaga pasukan khusus. Pada saat itu, terdapat 15-20 kelompok perompak. Tiap-tiap kelompok perompak terorganisasi dan beranggotakan sekitar 30 orang.

Dua hari kemudian, pasukan bergerak ke Salalah Oman yang menjadi pangkalan AJU atau pangkalan sementara yang dibangun di dekat zona operasi militer, untuk melakukan pengisian perbekalan.

Mereka kemudian kembali ke perairan Somalia pada Selasa (12/4/2011) lalu melakukan negosiasi dengan para perompak.

Jalannya negosiasi cukup alot karena para perompak sempat meminta kenaikan uang tebusan yang nominalnya diperkirakan lebih dari Rp 40 miliar.

Setelah negosiasi tebusan selesai, pasukan melakukan dropping uang tebusan di atas MV Sinar Kudus pada Sabtu (30/4/2011). Butuh 20 jam bagi para perompak menghitung uang tebusan tersebut.

Pasukan kemudian mengejar para perompak pada Minggu (1/5/2011) setelah mereka meninggalkan MV Sinar Kudus.

Pasukan dan perompak sempat terlibat baku tembak, beruntung pada saat itu ABK MV Sinar Kudus selamat. Baku tembak tersebut membuat empat perompak tertembak dan jatuh ke laut.

Dengan pengawalan KRI Yos Sudarso dan KRI Abdul Halim Perdanankusuma, kapal MV Sinar Kudus kemudian bergerak meninggalkan perairan Somalia dan tiba di Oman pada Rabu (4/11/2011).

ABK MV Sinar Kudus yang telah diselamatkan tiba di Indonesia pada Sabtu (7/5/2011) dalam kondisi sehat.

Baca juga: Operasi Kopassus Bebaskan Sandera Pembajakan Woyla di Thailand

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi