KOMPAS.com - Obat omeprazole dan lansoprazole sering kali dianggap sebagai solusi kilat saat penyakit asam lambung menyerang.
Padahal, mengonsumsi omeprazole dan lansoprazole berlebihan dapat menyebabkan efek samping berupa tumbuhnya benjolan atau polip pada organ lambung.
Hal tersebut diungkap oleh Guru Besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam, melalui unggahan di akun resmi X @DokterAri.
"Kasus akibat efek samping obat penekan produksi asam lambung mis omeprazole or lansoprazole selalu berulang berupa polip2 dgn ukuran bervariasi di lambung," tulisnya, Sabtu (10/8/2024).
Ari melanjutkan, hasil biopsi turut menunjukkan keberadaan fundic gland polyp atau tumor jinak pada lambung bagian atas.
"Hasil biopsi menunjukan adanya fundic gland polyp..menjadi perhatian penggunaan obat hrs dgn petunjuk dokter," tulis Ari.
Baca juga: Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?
Omeprazole atau lansoprazole bisa picu polip lambung
Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan, omeprazole dan lansoprazole adalah obat golongan proton pump inhibitor (PPI) yang bekerja dengan cara menekan produksi asam lambung.
Jenis obat-obatan ini bekerja pada sel parietal, sel yang berfungsi untuk memproduksi asam klorida atau asam lambung.
"Apabila sel parietal terus-menerus ditekan kerjanya, ini dalam perjalanannya akan menyebabkan suatu proses peradangan kronis yang akhirnya terbentuk polip," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/8/2024).
Ari mengatakan, benjolan atau polip yang ditemukan pada lambung itu juga sering kali disebut sebagai polip radang.
Pasalnya, polip tumbuh pada kelenjar lambung sebagai efek samping dari proses penekanan yang terjadi terus-menerus.
Namun, efek samping ini umumnya tidak terjadi jika mengonsumsi omeprazole maupun lansoprazole sesuai petunjuk dokter.
Menurut Ari, kasus tersebut lebih sering menyerang orang-orang yang minum lansoprazole dan omeprazole secara terus-menerus dalam jangka waktu lama.
"Rata-rata lebih dari setahun dia mengonsumsi terus-menerus obat-obat tersebut karena merasa obat-obat ini bisa melindungi sakit lambungnya, melindungi dari keluhan lambungnya," kata Ari.
Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (22/6/2024), selain risiko polip, minum obat golongan PPI juga dapat memberikan efek samping yang lebih umum, termasuk:
- Sakit perut
- Sembelit
- Diare
- Pusing
- Mulut kering
- Muntah
- Sakit kepala
- Demam
- Gatal dan ruam.
Baca juga: 7 Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Memicu Asam Lambung Naik
Minum antasida berlebihan berisiko pada ginjal
Bukan hanya obat golongan PPI, obat antasida yang biasa dijumpai secara bebas di warung-warung juga tak boleh dikonsumsi sembarangan.
Antasida merupakan obat untuk meredakan gejala asam lambung berlebih, seperti kembung, nyeri ulu hati, mual, atau rasa panas di dada.
Meski dijual bebas, Ari menegaskan, minum antasida berlebihan dapat memicu efek samping berupa kerusakan ginjal.
"Antasida kalau berlebihan merusak ginjal," ungkapnya.
Dikutip dari laman Medlineplus, obat antasida yang mengandung kalsium dapat menyebabkan masalah ginjal seperti batu ginjal jika dikonsumsi berlebihan.
Orang yang mengonsumsi antasida dengan kandungan aluminium dalam jumlah besar juga berisiko kehilangan kalsium, yang dapat memicu tulang rapuh atau osteoporosis.
Oleh karena itu, Ari menegaskan, penderita asam lambung tidak boleh minum obat melenceng dari petunjuk atau tanpa pengawasan dokter.
"Prinsipnya tidak boleh berlebihan," terangnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.