Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palung Nankai, Megathrust yang Hantui Jepang dengan "Gempa Kembar"

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ANDREY VP
Ilustrasi gempa
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Jepang dikenal dengan kemajuan teknologi, tapi di sisi lain negara ini juga rawan gempa. Baru-baru ini, tepatnya Kamis (8/8/2024) Jepang Kembali diguncang gempa bumi.

Gempa yang mengguncang negara Sakura itu berkekuatan M 7,1 berlokasi di tepi sisi barat Palung Nankai. Beberapa jam kemudian, para ilmuwan gempa bumi Jepang memberi peringatkan kemungkinan gempa besar susulan dari gempa tersebut.

Baca juga: BMKG Sebut Gempa Megathrust Indonesia Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8,9

"Kemungkinan terjadinya gempa bumi besar baru lebih tinggi dari biasanya, tetapi ini bukan merupakan indikasi bahwa gempa bumi besar pasti akan terjadi," jelas Badan Meteorologi Jepang (JMA), dikutip dari Reuters.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari Kompas.id, peringatan tersebut tidak merekomendadikan evakuasi. Tujuan dikeluarkannya peringatan tersebut adalah peninjauan ulang kesiapsiagaan gempa rutin.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada selama sekitar seminggu.

Potensi "gempa kembar" megathrust Palung Nankai

Gempa yang terjadi pada Kamis (8/8/2024) lalu, memunculkan kekhawatiran bagi warga Jepang. Itu karena gempa ini berlokasi di tepi sisi barat Palung Nankai.

Palung ini memiliki sejarah gempa bumi besar dengan kekuatan M 8 hingga 9 yang terjadi setiap 100-200 tahun.

Palung Nankai juga merupakan zona megathrust dan sering terjadi gempa berpasangan dan dapat memicu tsunami di sepanjang pantai selatan Jepang.

Zona megathrust ini, terdapat pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan Laut Filipina. 

Jepang kerap menghadapi gempa bumi besar sepanjang sejarah negara ini. Tapi gempa di zona megathrust Nankai paling diwaspadai.

Baca juga: Mengenal Zona Megathrust Mentawai-Siberut yang Berpotensi Gempa M 8,9

Menurut studi yang terbit dalam jurnal Scientific Reports tahun 2023, zona megathrust ini dikenal dengan fenomena "twin ruptures" atau dua gempa besar yang terjadi secara berurutan dalam waktu singkat.

Kilas balik gempa besar di zona megathrust Palung Nankai

Pada tahun 1707 misalnya, megathrust segmen Palung Nankai memicu gempa bumi yang disebut gempa terkuat kedua di Jepang. Gempa pada masa itu juga memicu letusan terakhir Gunung Fuji. 

Dua gempa megathrust Nankai dengan kekuatan besar juga terjadi pada tahun 1854. Kedua gempa ini hanya berselang dalam Waktu 30 jam.

Selanjutnya megathrust Nankai juga memicu gempa pada tahun 1944 dan 1946. 

Dalam studi tersebut, potensi terjadi gempa besar di zona megathrust Palung Nankai dalam 30 tahun ke depan mencapai 70-80 persen.

Pada Kamis (8/8/2024), kekhawatiran para peneliti itu terbukti. Namun, yang masih diantisipasi oleh para ilmuwan adalah kemungkinan gempa berurutan atau "twin earthquakes" yang terjadi dalam waktu singkat.

Kesiapsiagaan pemerintah Jepang

Sebagai respons atas potensi gempa yang mungkin terjadi, sejak 2019 pemerintah Jepang telah mengimplementasikan sistem peringatan dini.

Baca juga: Mengenal Megathrust Selat Sunda, Berpotensi Gempa Besar dan Tsunami

Sistem ini akan mengeluarkan peringatan publik jika probabilitas terjadinya gempa megathrust Palung Nankai meningkat. Contohnya setelah terjadinya gempa berkekuatan lebih dari M 7,0 atau jika terdeteksi pergerakan lambat pada lempeng yang bisa memicu gempa besar.

Meski begitu, para ahli menekankan risiko gempa besar yang terjadi pasca gempa M 7,1 pada Kamis (8/8/2024) lalu memang meningkat tapi masih rendah.

Warga Jepang lakukan panic buying

Dikutip dari AFP, Sabtu (10/8/2024), setelah peringatan gempa besar diberikan pada Kamis (8/8/2024) lalu, banyak warga Jepang yang merespons dengan melakukan panic buying.

Dilaporkan bahwa supermarket dan toko-toko di seluruh Jepang mulai kehabisan stok barang kebutuhan pokok seperti air minum, makanan instan, dan baterai.

Kementerian Pertanian dan Perikanan Jepang pun mendesak masyarakat untuk menahan diri agar tidak menimbun barang secara berlebihan.

Selain panic buying, banyak spam yang memanfaatkan ketakutan warga Jepang akan gempa bumi ini di media sosial. Spam tersebut disamarkan engan tips terkait gempa bumi tapi dengan tautan yang diarahkan ke situs porno atau e-commerce.

Baca juga: Meteor Melintas di Atas Patung Liberty, Warga Rasakan Getaran Mirip Gempa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: AFP, Reuters, Kompas.id , scientific reports
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi