Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Panjat Pinang, Populer di Masa Dinasti Ming, Masuk ke Tanah Air di Masa Penjajahan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/FIRDA JANATI
Lomba Panjat Pinang Emas yang diselenggarakan RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, bekerja sama dengan BUMN Pegadaian dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Indonesia, Sabtu (19/8/2023). Perlombaan ini diselenggarakan selama dua hari, 19 dan 20 Agustus 2023.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Panjat pinang menjadi salah satu permainan yang kerap digelar dalam perlombaan pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia setiap 17 Agustus.

Mirip namanya, panjat pinang dimainkan orang-orang yang memanjat sebatang pohon untuk mengambil hadiah yang ada di puncaknya. Pohon yang dipanjat akan dilumuri oli sehingga menjadi licin dan sulit dipanjat.

Pemenang panjat pinang adalah orang yang bisa mengambil dan membawa turun hadiah paling banyak atau termahal.

Dari tahun ke tahun, panjat pinang termasuk permainan yang populer. Kenyataannya, panjat pinang sudah ada sejak abad ke-14 di China dan masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda.

Lalu, seperti apa sejarah perkembangan dan cara main panjat pinang yang identik menjadi lomba HUT RI?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 20 Ide Lomba 17 Agustus yang Unik untuk Memeriahkan HUT Ke-79 RI


Panjat pinang lahir di abad ke-14

Dikutip Kompas TV (1/8/2022) dari buku Hiburan Masa Lalu dan Tradisi Lokal karya Fandy Hutari, warga China memiliki tradisi permainan panjat pinang.

Panjat pinang dikenal dengan nama qiang gu. Permainan ini tercatat pertama kali pada zaman Dinasti Ming (1368-1644). Panjat pinang populer di wilayah China bagian selatan, seperti Fukien, Guangdong. dan Taiwan.

Namun, perlombaan itu sempat dilarang pada masa pemerintahan Dinasti Qing (1636-1912) karena menyebabkan banyak korban jiwa.

Ketika Jepang menduduki Taiwan pada 1895, panjat pinang kembali populer diadakan dalam acara tradisional tahunan Festival Hantu.

Kala itu, para pemain panjat pinang tidak hanya memanjat pohon pinang. Namun, mereka harus menaiki satu bangunan yang terbuat dari pohon pinang dan kayu setinggi gedung bertingkat empat.

Di sisi lain, ada juga ahli sejarah yang menganggap panjat pinang berasal dari masa sebelum masehi yang berasal dari tradisi Hindu-Budha.

Baca juga: Sering Keliru, Ini Penulisan Dirgahayu dan HUT RI yang Benar

Panjat pinang masuk Indonesia

Panjat pinang kemudian dimainkan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1920 hingga 1930-an. Di Betawi, permainan ini disebut ceko.

Permainan panjat pinang digelar orang-orang Belanda yang mengadakan hajatan, seperti pernikahan, kenaikan jabatan, atau pesta ulang tahun.

Panjat pinang juga rutin diadakan pada 31 Agustus untuk memperingati hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau, dikutip dari Kompas.com (26/8/2023).

Dulu, perlombaan ini hanya diikuti kaum pribumi, sedangkan orang Belanda duduk menonton. Peserta lomba memperebutkan makanan seperti keju dan gula yang tergolong mewah bagi penduduk lokal.

Seiring waktu, timbul kontroversi yang melibatkan lomba panjat pinang. Banyak orang menilai permainan ini mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Sebab, penjajah mengadakannya untuk mendapat hiburan dan tawa dari pribumi.

Sebaliknya, orang yang mendukung lomba ini menganggap panjat pinang sebagai representasi kerja keras, perjuangan, kerja sama, dan ajang kekompakan yang diibaratkan proses mencapai kemerdekaan.

Setelah Indonesia merdeka, permainan ceko ganti nama menjadi panjat pinang. Lomba ini sering digelar bertepatan dengan HUT RI 17 Agustus setiap tahun.

Tujuannya untuk memeriahkan hari kemerdekaan dan sarana hiburan pelepas rutinitas keseharian.

Baca juga: Resmi Diluncurkan, Ini Makna dan Link Download Logo HUT Ke-79 RI

Cara main panjat pinang

Dilansir dari laman Warisan Budaya Takbenda Indonesia Kemendikbud, panjat pinang dimainkan laki-laki usia 15-32 tahun yang membentuk kelompok dengan anggota 6-8 orang.

Perlombaan ini dimainkan di atas tanah sepanjang 6-8 meter dan lebar sekitar 5-6 meter. Seorang wasit bertugas mengawasi perlombaan dan menetapkan pemenang.

Peralatan yang dibutuhkan untuk panjat pinang antara lain:

  • Batang pohon pinang setinggi 8 hingga 10 meter yang dikelupas kulitnya
  • Daun kelapa dibelah dua dan dibentuk lingkaran untuk menggantungkan hadiah
  • Sabun cuci, minyak sapi/kerbau, atau oli motor untuk mengolesi permukaan batang pohon agar licin
  • Hadiah-hadiah yang digantung di atas pohon

Cara main panjat pinang sebagai berikut:

  • Para pemain dibagi menjadi dua kelompok. Mereka harus berusaha mengambil hadiah yang digantungkan di atas pohon
  • Untuk mengambil barang, satu pemain akan memanjat para pemain lain yang ada di bawahnya. Pemain yang terpeleset harus mulai dari awal
  • Agar tidak mudah terpeleset saat memanjat, para pemain boleh menggunakan abu gosok, tali, atau kaos sebagai alat bantu
  • Pemain yang dapat mencapai puncak boleh membawa pulang hadiah yang diambil dari pohon
  • Namun, pemain yang mengambil bendera Merah Putih di pucuk pohon berhak mengambil seluruh hadiah yang ada
  • Pemain harus mencabut bendera Merah Putih yang ditancapkan di puncak batang pohon pinang untuk dinyatakan sebagai pemenang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi