KOMPAS.com - Memakai alat bantu dengar seperti earphone, headset, atau true wireless stereo (TWS) untuk mendengarkan musik atau bermain ponsel, menjadi salah satu tren masa kini.
Beberapa orang bahkan bisa menghabiskan waktu berjam-jam menggunakan headset untuk berbagai keperluan.
Tak heran, para produsen kini menawarkan beragam fitur untuk memanjakan pengguna.
Namun, dampak penggunaan headset atau TWS dalam jangka panjang tak bisa dianggap sebelah mata.
Baca juga: Bahaya Suara Sound Horeg Capai 135 Desibel, Telinga Bisa Tuli Permanen
Risiko pakai headset lama
Dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan, kepala, dan leher di Siloam Hospitals Surabaya, Sofia Tiarini menuturkan, pemakaian headset yang salah, dapat membahayakan pendengaran.
Cara pemakaian headset yang salah termasuk dengan volume keras dan durasi yang lama.
"Penggunaan headset, headphone, earphone, TWS dengan volume keras dan durasi lama dapat berisiko menyebabkan gangguan pendengaran yang disebut noise induced hearing loss (NIHL) atau gangguan pendengaran akibat bising," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis.
Gangguan pendengaran akibat kebisingan terjadi ketika paparan suara yang terlalu keras atau terlalu lama, merusak sel-sel rambut pada organ pendengaran telinga dalam atau koklea.
Ketika hal ini terjadi, koklea tidak dapat menyalurkan getaran suara ke otak dengan baik.
"Berbeda dengan kerusakan pada bagian lain tubuh, kerusakan pada telinga dalam tidak dapat sembuh," kata Sofia.
Seiring waktu, paparan suara secara terus menerus akan menyebabkan sel-sel rambut rusak. Gangguan pada pendengaran pun menjadi semakin parah.
Baca juga: Benarkah Sering Pakai Headset Bisa Bikin Tuli? Ini Kata Dokter THT
Durasi dan volume pakai TWS yang aman
Sofia mengungkapkan, headset, headphone, earphone, atau TWS tetap bisa digunakan untuk mendengarkan musik, asalkan dengan cara yang benar.
"Penggunaan headphone direkomendasikan mengikuti aturan 60/60, yaitu volume suara diatur tidak melebihi 60 persen dari volume maksimal (suara) dan durasi tidak lebih dari 60 menit per hari," terangnya.
Senada, dokter spesialis THT dari RSIA Anugerah Semarang, Alberta Widya Kristanti mengatakan, pemakaian headset bisa diselingi setiap 60 menit.
Menurutnya, pengguna bisa memberikan jeda waktu istirahat sekitar 15 menit.
"Nanti (setelah istirahat) dilanjut lagi boleh. (Voume diatur) maksimal 60 persen," kata Albert saat dihubungi secara terpisah, Kamis.
"Kalau penggunaan jangka panjang dengan volume keras bisa mengganggu pendengaran, dan risiko infeksi, serta nyeri telinga," lanjutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.