Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Manusia Menua Drastis pada Usia 44 Tahun dan 60 Tahun

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Evgeny Atamanenko
Ilustrasi wajah, penuaan kulit. Penelitian mengungkap, manusia menua secara drastis dalam dua periode, yakni pada usia 44 tahun dan 60 tahun.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Penelitian terbaru mengungkapkan, penuaan manusia bukanlah proses yang lambat dan stabil, tetapi melonjak drastis pada usia tertentu.

Penelitian yang terbit dalam jurnal Nature Aging pada Rabu (14/8/2024) ini melacak ribuan molekul berbeda pada orang berusia 25 tahun hingga 75 tahun.

Hasilnya, peneliti menemukan dua gelombang besar perubahan terkait usia. Pertama pada usia sekitar 44 tahun, serta sekali lagi pada usia 60 tahun.

Temuan ini dapat menjelaskan mengapa masalah kesehatan tertentu termasuk masalah muskuloskeletal dan penyakit kardiovaskular sering kali menyerang pada usia tertentu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kita tidak hanya berubah secara bertahap dari waktu ke waktu. Ada beberapa perubahan yang sangat dramatis," kata penulis senior, Prof Michael Snyder, seperti dilansir laman Stanford University, Rabu.

Ahli genetika dan Direktur Center for Genomics and Personalized Medicine di Stanford University, Amerika Serikat itu menambahkan, pertengahan usia 40 tahun adalah masa terjadinya perubahan dramatis pada tubuh.

"Seperti juga awal usia 60 tahunan, dan itu benar, tidak peduli kelas molekul apa yang Anda lihat," sambungnya.

Baca juga: 6 Jenis Ikan Bermanfaat untuk Otak, Bantu Cegah Penuaan Otak


Lonjakan penuaan pada usia pertengahan 40-an

Studi tersebut melacak 108 peserta, yang menyerahkan sampel darah, tinja, serta hasil usapan kulit, mulut, dan hidung setiap beberapa bulan selama satu hingga hampir tujuh tahun.

Para peneliti menilai 135.000 molekul berbeda, yang terdiri dari RNA, protein, dan metabolit, serta mikroba, yaitu bakteri, virus, dan jamur yang hidup di usus dan kulit peserta.

Menurut peneliti, kelimpahan sebagian besar molekul dan mikroba yang diuji tidak berubah secara bertahap.

Namun, saat mencari kelompok molekul dengan perubahan terbesar, peneliti menemukan bahwa transformasi ini cenderung terjadi ketika orang berusia pertengahan 40 tahunan dan awal 60 tahunan.

Lonjakan penuaan pada pertengahan usia 40 tahunan merupakan hal yang tidak terduga bagi peneliti.

Mereka bahkan sempat mengasumsikannya sebagai imbas perimenopause pada wanita, yang mengakibatkan hasil tidak akurat untuk seluruh kelompok.

Kendati demikian, data mengungkapkan, perubahan serupa juga terjadi pada pria di pertengahan usia 40 tahunan.

Dikutip dari The Guardian, Rabu, penulis utama dan mantan peneliti pascadoktoral di Stanford Medical School, Xiaotao Shen mengatakan, hal ini menunjukkan ada faktor lain yang memengaruhi perubahan drastis pada wanita dan pria.

Meskipun, kata dia, menopause atau perimenopause juga dapat menyebabkan perubahan yang diamati pada wanita di pertengahan usia 40 tahunan.

Baca juga: Buruknya Kualitas Udara di Jakarta, Penuaan Dini, dan Risiko Kanker...

Dua gelombang penuaan drastis pada manusia

Gelombang perubahan pertama pada usia pertengahan 40 tahunan terpantau mencakup molekul yang terkait penyakit kardiovaskular atau gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

Gelombang perubahan yang mengarah pada penuaan tubuh ini juga terjadi pada kemampuan untuk memetabolisme kafein, alkohol, dan lipid.

Gelombang perubahan kedua mencakup molekul yang terlibat dalam pengaturan kekebalan tubuh, metabolisme karbohidrat, dan fungsi ginjal.

Sementara, molekul yang terkait dengan penuaan kulit dan otot berubah pada kedua titik waktu tersebut.

Sebelumnya, sebuah penelitian menemukan, lonjakan penuaan di kemudian hari mungkin akan kembali terjadi sekitar usia 78 tahun.

Sayangnya, penelitian terbaru tidak dapat memastikan hal tersebut karena peserta tertua berusia 75 tahun.

Namun, pola gelombang penuaan ini sesuai dengan bukti sebelumnya bahwa risiko banyak penyakit yang berkaitan dengan usia tidak meningkat secara bertahap.

Beberapa di antaranya, risiko Alzheimer dan penyakit kardiovaskular yang menunjukkan peningkatan tajam setelah seseorang mencapai usia 60 tahun.

Tidak hanya itu, ada juga kemungkinan bahwa beberapa perubahan dapat dikaitkan dengan gaya hidup atau faktor perilaku.

Misalnya, perubahan metabolisme alkohol dapat disebabkan oleh peningkatan konsumsi pada pertengahan 40 tahunan, usia yang kerap menjadi masa penuh tekanan dalam hidup.

Peneliti mengatakan, temuan ini dapat membantu menyasar intervensi, seperti meningkatkan latihan selama periode tubuh kehilangan otot lebih cepat.

"Saya sangat yakin bahwa kita harus mencoba menyesuaikan gaya hidup kita saat kita masih sehat," kata Snyder.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi