Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu "Reshuffle" Kabinet? Berikut Tujuan dan Sejarahnya di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
dok. Sekretariat Presiden
Suasana pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024).
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Reshuffle kabinet adalah perubahan susunan anggota dalam kabinet pemerintah, yang diputuskan oleh kepala pemerintahan, seperti perdana menteri atau presiden.

Dalam konteks di Indonesia, reshuffle kabinet terjadi ketika Presiden melakukan perombakan atau pergantian para menteri dalam sebuah pemerintahan.

Artinya, Presiden akan mengubah posisi atau mengganti menteri yang dianggap tidak sesuai lagi, dan menempatkan pengganti untuk mengemban tanggung jawabnya.

Kebijakan reshuffle kabinet adalah hak Prerogatif Presiden. Meski demikian, Presiden juga harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi negara dan aspirasi masyarakat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan reshuffle kabinet

Dilansir dari Kompas.com (25/10/2023), ada lima tujuan utama dilakukannya reshuffle kabinet, yaitu:

1. Manajemen partai dan kabinet

Pengangkatan dan pemberhentian menteri bertujuan untuk mengelola partai, dengan memastikan semua faksi di dalamnya terwakili dalam pemerintahan.

2. Manajemen kinerja dan kualitas

Reshuffle kabinet bisa menjadi kesempatan untuk mempromosikan menteri berkinerja tinggi dengan memindahkan mereka ke posisi tanggung jawab yang lebih cocok.

Di sisi lain, reshuffle juga bertujuan untuk memberhentikan menteri yang diketahui tidak bekerja dengan baik atas tanggung jawab yang diberikan.

Baca juga: Deretan Kursi Menteri Era Jokowi yang Paling Sering Jadi Sasaran Reshuffle

3. Pergeseran kebijakan

Reshuffle kabinet dilakukan ketika ada pergeseran kebijakan suatu pemerintahan. Dengan mengganti menteri tertentu, perubahan kebijakan dari suatu pemerintahan juga diharapkan dapat tercapai.

4. Penyegaran

Reshuffle kabinet juga dilakukan sebagai bentuk penyegaran SDM dan memperkenalkan tokoh baru yang dianggap dapat bekerja dengan lebih baik dalam suatu kabinet.

5. Kejadian tak terduga

Presiden dapat melakukan reshuffle kabinet apabila terjadi kejadian yang tidak terduga, seperti mundurnya seorang menteri, meninggalnya menteri, atau kejadian lain yang membuat menteri tersebut tidak dapat melanjutkan tugasnya.

Baca juga: Rabu Pon yang Identik dengan Reshuffle Kabinet Jokowi...

Sejarah singkat reshuffle kabinet Indonesia

Kabinet pertama Indonesia dibentuk pada 2 September 1945, yaitu Kabinet Presidensial yang langsung dipimpin oleh Presiden Soekarno.

Masa kerja Kabinet Presidensial terbilang cukup singkat, karena hanya bertahan hingga 14 November 1945.

Setelah itu, dibentuk A Sjahrir I, II, dan III yang dipimpin oleh Perdana Menteri pertama Indonesia, Sutan Sjahrir.

Terhitung sampai pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di era Orde Baru, tidak ada perombakan kabinet.

Baca juga: Menanti Kejutan Jokowi pada Rabu Pon dan Menguatnya Isu Reshuffle

Barulah pada era Reformasi, Presiden Gus Dur merombak tiga kali kabinetnya. Sementara, pada masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri tidak diberlakukan perombakan kabinet.

Meski demikian, ada tiga menterinya yang mengundurkan diri untuk mengikuti Pilpres 2004, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (Menko Polhukam), Jusuf Kalla (Menko Kesra), dan Agum Gumelar (Menteri Perhubungan).

Setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terpilih dalam Pilpres 2004, ia merombak Kabinet Indonesia Bersatu sebanyak lima kali.

Kemudian, pada masa pemerintahan Joko Widodo, terjadi beberapa kali perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga: Menteri Baru dan Menteri yang Selamat dari Reshuffle di Periode Kedua Jokowi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi