KOMPAS.com - Label expired date atau tanggal kedaluwarsa hampir selalu ditemukan pada produk pangan, termasuk susu.
Kedaluwarsa adalah batas akhir suatu pangan dijamin mutunya sepanjang disimpan mengikuti petunjuk yang diberikan produsen.
Mengonsumsi bahan pangan kedaluwarsa bisa berdampak buruk pada tubuh, salah satunya menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare.
Untuk itu, pemberian label kedaluwarsa pada produk pangan dinilai termasuk penemuan fantastis yang membawa manfaat baik bagi konsumen.
Namun, siapa yang pertama memulai "kegiatan mulia" mencantumkan tanggal kedaluwarsa pada produk makanan, terutama susu?
Baca juga: Arti Warna Segel atau Klip Roti Tawar, Bisa Jadi Petunjuk Kedaluwarsa
Gangster Ralph Capone disebut prakarsai label kedaluwarsa
Selama ini, Ralph Capone, seorang gangster kebangsaan Italia-Amerika, disebut-sebut menjadi pencetus kebiasaan mencantumkan tanggal kedaluwarsa pada susu.
Keterlibatan mafia Amerika pada bidang keamanan pangan ini cukup mengejutkan lantaran gangster umumnya bukanlah sosok yang erat dengan industri susu.
Raffaele James Capone atau Ralph Capone adalah saudara dari gangster dan pengusaha ternama Amerika, Alphonse Gabriel "Al" Capone alias Al Capone.
Dilansir dari Huffington Post, pada awal 1930-an, Ralph Capone diduga meyakinkan produsen susu di negara bagian Illinois, Amerika Serikat (AS) untuk memberi cap tanggal pada botol susu.
Menurut cerita, Ralph mengenal seorang pria yang putranya jatuh sakit setelah mengonsumsi susu basi.
Hal itu mendorong gangster tersebut untuk menuntut industri susu agar meningkatkan standar kesehatan dan keselamatannya.
Namun, hingga kini, tidak ada bukti pasti bahwa Ralph adalah orang pertama yang mendorong produsen susu untuk mencantumkan tanggal kedaluwarsa pada kemasan produknya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), Departemen Pertanian AS (USDA), dan bahkan pakar keamanan susu di Cornell University, tidak ada satu pun yang bisa memberikan informasi untuk mendukung cerita tersebut.
Di sisi lain, cucu perempuan Ralph, Deirdre Capone yang juga penulis buku Uncle Al Capone: The Untold Story From Inside His Family, tetap keukeuh pada narasinya.
Dia mengatakan, upaya kakeknya untuk mencantumkan tanggal pada kemasan susu membuatnya mendapat julukan "Bottles" atau "Botol".
"Kakek saya pergi ke Springfield, Illinois, sendirian dan dia melobi industri susu untuk mulai mencantumkan tanggal pembotolan susu di botol," ujarnya kepada Huffington Post, Rabu (3/8/2016).
Baca juga: Ramai soal Konsumsi Mi Instan Kedaluwarsa, Apa Efek Sampingnya?
Keluarga Capone pemain besar bisnis susu
Keluarga Capone, termasuk Al Capone dan Ralph Capone adalah pemain besar dalam bisnis susu di Amerika Serikat.
Dikutip dari BBC, Al Capone memiliki perusahaan pembotolan cairan yang cukup mengesankan sejak era Pelarangan (1920-1933).
Era Pelarangan adalah masa saat penjualan, pembuatan, dan penyebaran alkohol dilarang secara nasional, sesuai Amandemen Ke-18 Konstitusi Amerika Serikat.
Ketika alkohol dilarang di negara ini, kelompok gangster miliknya mengisi kekosongan pasar dengan perusahaan minuman kerasnya sendiri.
Dengan berakhirnya era Pelarangan, keluarga Capone membutuhkan sesuatu yang lain untuk membuat pabrik pembotolan tetap sibuk, salah satunya dengan memproduksi susu.
Sekalipun cerita Capone tidak dapat dibuktikan kebenarannya, kisah ini menyoroti kebenaran tentang keamanan pangan di Amerika Serikat.
Menurut para ahli, sistem pelabelan tanggal kedaluwarsa yang berlaku saat ini merupakan hasil dari upaya perlahan untuk membuat makanan lebih aman.
Baca juga: Benarkah Kedaluwarsa Kosmetik yang Sudah Dibuka Menyesuaikan PAO? Ini Kata BPOM
Jarang ada tanggal kedaluwarsa hingga 1970-an
Sementara itu, berdasarkan laporan dalam Natural Resources Defense Council, sebagian besar produsen makanan belum mencantumkan tanggal kedaluwarsa hingga 1970-an.
Kala itu, banyak orang Amerika Serikat yang mulai pindah ke kota-kota atau pinggiran kota, meninggalkan kampung halamannya.
Kondisi ini menyebabkan sebagian orang jarang mengetahui dari mana sumber makanannya berasal serta sampai kapan bisa dimakan.
Produsen pun berada di bawah tekanan untuk meyakinkan pembeli bahwa produk makanannya masih segar dengan mencantumkan tanggal kedaluwarsa pada kemasan.
Selama masa itu, beberapa negara bagian juga mengadopsi undang-undang yang mengharuskan produsen pangan mencantumkan tanggal produk.
Meski setiap negara kini memiliki regulasi sendiri yang mewajibkan pencantuman label kedaluwarsa pada produk pangan, produsen biasanya akan mencetak sendiri tanggal tersebut tanpa pengawasan pemerintah.
Hal ini tak jarang menghasilkan sistem pelabelan yang tidak konsisten dan dapat membingungkan konsumen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.