KOMPAS.com - Di era digital seperti saat ini, siapa sih yang tidak suka menonton video online? Banyak platform yang menyediakan video secara online seperti YouTube, TikTok, sampai Instagram Reels.
Banyaknya platform yang menyediakan video-video ini bikin kita betah berlama-lama melihat layar smartphone atau komputer.
Baca juga: Beberapa Aplikasi Game dan Media Sosial yang Sebaiknya Dipantau Orangtua
Bahkan, saat sedang suntuk atau bosan, scroll video YouTube, TikTok, atau Instagram adalah hal yang kerap dilakukan.
Tapi, pernahkah Anda merasa justru merasa makin bosan setelah scroll video?
Ternyata, hal ini memang bukan hanya perasaan Anda saja. Ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kebiasaan scroll video justru bikin merasa bosan dan lelah.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Expereimental Psychology: General tahun 2024 menemukan bahwa kebiasaan scrolling cepat dan berpindah-pindah video atau disebut digital switching sebenarnya memperparah rasa bosan.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 1.200 peserta dari Amerika Serikat dan Kanada. Para peserta awalnya diminta untuk menonton video selama 10 menit.
Ada yang menonton satu video utuh, ada juga yang diperbolehkan untuk berpindah-pindah video atau mempercepat video.
Hasilnya, mereka yang melakukan digital switching melaporkan tingkat kebosanan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang menonton satu video utuh.
Artinya, kebiasaan scroll video Instagram, TikTok, atau YouTube dengan cepat bukannya menghilangkan kebosanan tapi justru meningkatkan rasa tidak puas, mengurangi perhatian, dan menurunkan makna dari konten yang ditonton.
Baca juga: Studi: Terlalu Sering Membuka Media Sosial Dapat Memengaruhi Otak Remaja
"Ketika orang terus beralih dari satu video ke video lainnya, mereka menjadi kurang tertarik dengan video video tersebut dan mereka mencari sesuatu yang lebih menarik. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya rasa bosan," ungkap penulis utama penelitian ini, Katy Tam dikutip dari Guardian, Senin (19/8/2024).
Akibatnya, kita merasa kurang terlibat dengan konten yang kita tonton dan akhirnya merasa bosan.
Dalam eksperimen yang dilakukan pada 166 mahasiswa menunjukkan tingkat kebosanan lebih tinggi ketika diberi kebebasan untuk scroll video dibandingkan saat mereka dipaksa untuk menonton tanpa gangguan.
Hal yang sama juga dialami oleh partisipan dalam partisipasi eksperimen YouTube. Orang yang bebas mengganti video yang ditonton dilaporkan lebih bosan dibandingkan orang yang menonton satu video utuh selama 10 menit.
"Jika orang ingin lebih menikmati pengalaman menonton video, mereka perlu mencoba fokus pada konten yang ditonton dan meminimalisir digital switchting," kata Tam dikutip dari UPI, Senin (19/8/2024).
"Pengalaman menonton film di bioskop lebih menyenangkan dibanding menonton video scrolling di platform online," imbuhnya.
Selain itu, menatap layar terlalu lama bisa membuat mata lelah dan pikiran jenuh.
Jadi, scrolling video online mungkin terlihat ampuh untuk mengatasi rasa bosan. Tapi, pada kenyataannya justru membuat kita bikin makin suntuk.
Baca juga: Mengawal Proses Moderasi Konten Media Sosial
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.