Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan Harta Kekayaan Bahlil Lahadalia, Ketum Baru Golkar yang Terpilih secara Aklamasi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Profil dan harta kekayaan Bahlil Lahadalia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi menjadi Ketua Umum (Ketum) Golkar melalui Musyawarah Nasional (Munas) XI Golkar yang digelar pada Selasa (20/8/2024) hingga Rabu (21/8/2024).

Ia terpilih menjadi Ketum Golkar secara aklamasi setelah menjadi calon tunggal. Ketua Steering Committee Rapimnas dan Munas Golkar, Adies Kadir mengatakan, Bahlil memenuhi persyaratan sebagai Ketum Golkar.

"Saya menanyakan apakah seluruh hadirin yang hadir setuju untuk kita tetapkan bapak Bahlil Lahadalia menjadi Ketum DPP Partai Golkar periode 2024-2029? Setuju?" tanya Adies, dilansir dari Kompas.com, Rabu (21/8/2024).

"Setuju!!" jawab para peserta munas di lokasi disertai tepuk tangan yang meriah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diketahui, Bahlil menjadi satu-satunya calon Ketum Golkar setelah kandidat lainnya, Ridwan Hisjam tidak memenuhi syarat.

Ketua Steering Committee Rapimnas dan Munas Golkar, Adies Kadir mengatakan, dari 7 persyaratan, Hisjam hanya memenuhi 5 persyaratan saja, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa.  

Lantas, siapa itu Bahlil?

Baca juga: Sepak Terjang Bahlil Lahadalia, dari Pimpin Investasi Kini Menteri ESDM

Profil Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku Tengah, Maluku pada 7 Agustus 1976. Ia merupakan anak kedua dari delapan bersaudara.

Orang tua Bahlil adalah Lahadalia dan Nurdjani. Leluhur ayahnya berasal dari Sulawesi Tenggara yang merantau ke Kepulauan Banda, Maluku Tengah. Ayah Bahlil merupakan seorang kuli bangunan.

Sementara ibunya, Nurdjani berasal dari Banda Neira, salah satu pulau di Kepulauan Banda, Maluku Tengah, Maluku.

Dilansir dari Kompaspedia, Bahlil menghabiskan masa kecilnya di wilayah timur. Keluarganya memilih pindah ke Fakfak, Papua Barat saat Bahlil duduk di SMEA YAPIS Fakfak.

Setelah lulus, Bahlil bertolak ke Jayapura dan mendaftar di Akademi Keuangan dan Perbankan (Akubank) yang kini menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay. Selama studi, Bahlil membiayai kuliahnya sendiri dengan menjadi sopir angkot, kuli angkut, dan kuli dorong.

Di tengah kesibukannya bekerja dan belajar, Bahlil juga masih aktif berorganisasi. Pada semester 5 ia terpilih sebagai Ketua Senat. Di masa era reformasi, Bahlil juga ikut terjun menjadi aktivis gerakan reformasi 1997-1998.

Ia juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mengantarkannya ke posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI. Gelar Magister Bahlil diperoleh dari Universitas Cendrawasih.

Baca juga: Daftar Menteri, Wakil Menteri, dan Kepala Badan yang Dilantik Presiden Jokowi Hari Ini

Rekam jejak Bahlil Lahadalia

Setelah lulus Sarjana, Bahlil memulai kariernya dengan menjadi pengusaha. Ia mendirikan usaha bersama teman-teman jaringan HMI di Jakarta.

Di perusahaan itu, Bahlil menjabat sebagai Direktur Wilayah PT Primatama Cipta Niaga, sebuah perusahaan konsultan keuangan berbasis teknologi informasi (IT).

Setahun berjalan perusahaannya meraih profit besar, ia digaji Rp 35 juta per bulan dan mendapat fasilitas kendaraan dan rumah.

Namun pada 2003, Bahlil memutuskan mundur dari perusahaan itu dan mendirikan perusahaan sendiri yang bergerak di bidang pengolahan kayu. Di tahun itu pula namanya tercatat di HIPMI di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat.

Bisnisnya tidak selalu berjalan mulus. Ia pernah jatuh bangun menjalankan usahanya. Pada 2005, Bahlil mulai terjun ke bisnis hak pengusahaan hutan (HPH).

Usaha yang dijalankannya ini semakin maju. Ekspansi bisnis pun mulai dilakukannya hingga ke berbagai sektor, mulai dari perkebunan, properti, logistik, pertambangan dan konstruksi.

Pada 2015, kariernya sebagai wirausaha semakin lengkap saat Musyawarah Nasional (Munas) HIPMI memilihnya menjadi Ketua Hipmi periode 2015-2019. Ia juga dikenal sebagai Ketua Hipmi pertama dari Papua yang memiliki latar belakang keluarga nonpengusaha maupun pejabat.

Baca juga: Kode Agus Gumiwang soal Bahlil Jadi Ketum Golkar Gantikan Airlangga

Bahlil bertemu Jokowi

Kiprahnya sebagai pengusaha ulung membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang Bahlil ke Istana Kepresidenan pada 22 Oktober 2019. Jokowi meminta Bahlil untuk membantu pemerintahannya dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Keesokan harinya, Jokowi mengumumkan penunjukan Bahlil Lahadalia sebagai Kepala BKPM 2019-2024 di Istana Kepresidenan.

Bahlil resmi dilantik Presiden Joko Widodo untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggantikan Thomas Lembong pada 23 Oktober 2019.

Bahlil kemudian menjalin relasi yang amat dekat dengan Jokowi. Jokowi bahkan kerap memanggilnya dengan sebutan "adinda". Hal itu terjadi salah satunya ketika Bahlil dan Jokowi bertemu di Musyawarah Nasional Hipmi XVI di Jakarta pada 2019 silam.

Saat Pilpres 2019, Bahlil menyatakan dukungannya ke Jokowi dan Ma'ruf Amin. Bahkan, ia juga bergabung dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.

Seiring berjalannya pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, terjadi perubahan nomenklatur dari BPKM menjadi Kementerian Investasi sehingga Bahlil dilantik menjadi Menteri Investasi/Kepala BPKM oleh Presiden Jokowi pada 28 April 2021.

Pada Pilpres 2024, Bahlil mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan didapuk sebagai Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo-Gibran.

Pada Senin (19/8/2024), Jokowi melantik Bahlil sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggantikan Arifin Tasrif.

Baca juga: Usai Airlangga Mundur, Agus Gumiwang Plt, Bahlil Jadi Calon Kuat Ketum

Harta kekayaan Bahlil Lahadalia

Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta kekayaan Bahlil Lahadalia yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 1 April 2024 untuk laporan periodik 2023 mencapai Rp 310 miliar.

Harta kekayaan tersebut terdiri dari 18 tanah bangunan yang mayoritas berada di Jayapura, Papua dan sisanya tersebar di Jakarta Selatan, Sragen, dan Gianyar.

Belasan tanah tersebut merupakan hasil sendiri yang jika dirupiahkan mencapai Rp 291.617.305.000.

Bahlil juga tercatat memiliki dua mobil, yaitu mobil Toyota Harier tahun 2007 dan Honda CRV tahun 2010. Kedua kendaraan tersebut merupakan hasil sendiri dengan total Rp 98.400.000.

Harta kekayaan Bahlil juga tersebar di surat-surat berharga senilai Rp 1.612.500.000. Ia juga memiliki kas dan setara kas Rp 17.091.871.693.

Dengan harta kekayaan mencapai Rp 310.420.076.693, Bahlil tercatat tidak memiliki hutang sepeser pun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi