Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Berpotensi Alami Gempa Megathrust M 8,9, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ANDREY VP
Ilustrasi gempa.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Wilayah Indonesia berada di kawasan Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik yang memiliki gunung api aktif terbanyak di dunia dan kerap dilanda gempa bumi berkekuatan besar.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan terkait potensi Indonesia mengalami gempa megathrust berkekuatan magnitudo 8,9 di wilayah Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.

Wilayah Indonesia seperti Aceh dan sekitarnya pernah merasakan dampak gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia pada Minggu, 26 Desember 2004.

Pusat gempa berkekuatan magnitudo 9,3 itu terletak di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia.

Sementara dikutip dari Kompas.com (21/12/2023), gempa magnitudo 9,5 dekat Valdivia, Chile selatan pada 22 Mei 1960 tercatat sebagai gempa terbesar di dunia pada abad ke-20.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang bisa menyebabkan gempa besar terjadi dan bagaimana dampaknya? 

Baca juga: Mana Saja Wilayah Berpotensi Gempa Megathrust? Ini Penjelasan BMKG


Penyebab gempa besar

Penyelidik Bumi Utama, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), Supartoyo menuturkan, Indonesia memiliki potensi dilanda gempa besar seperti megathrust dengan magnitudo di atas 8.

Kondisi tersebut, terjadi di zona penunjaman yakni tempat pertemuan atau interaksi antarlempeng, khususnya yang bersifat tumbukan.

Zona penunjaman merupakan sumber gempa bumi utama di Indonesia yang membentang mulai dari barat Pulau Sumatera, selatan Jawa hingga Bali dan Nusa Tenggara, laut Banda, utara Papua, utara Sulawesi, timur Sulawesi Utara, dan barat Halmahera

Supartoyo menjelaskan, gempa terjadi akibat adanya interaksi yang melibatkan dua lempeng berbeda, yaitu lempeng benua dan samudera yang disebut subduksi.

Sementara interaksi antara lempeng sejenis disebut gempa kolisi.

Gaya tektonik yang bekerja pada zona penunjaman tersebut akan menimbulkan penumpukan energi. Ketika dibiarkan, energi tersebut terlepas menghasilkan tumbukan lempengan yang memicu gempa bumi.

Menurut Supartoyo, interaksi lempengan yang menyebabkan gempa terbagi menjadi dua jenis yaitu megathrust yang terjadi dengan kedalaman penunjaman kurang dari 50 km dan intraslab dengan kedalaman penunjaman lebih dari 50 km.

"Gempa bumi bersumber dari megathrust berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan kekuatan besar yaitu magnitudo lebih dari 8 sehingga berpotensi terjadi tsunami," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/8/2024).

Baca juga: Bisakah Gempa Megathrust Membelah Pulau Jawa?

Dampak gempa besar megathrust?

Supartoyo memastikan, hingga saat ini, belum pernah ada gempa bumi di Indonesia yang mencapai kekuatan magnitudo 10.

Menurutnya, gempa sebesar itu jika terjadi di daerah yang terletak dekat dengan lokasi sumber gempa akan menimbulkan guncangan sangat kuat.

Kekuatan gempa bumi ditentukan salah satunya menggunakan skala magnitudo. Ada juga perhitungan menggunakan Skala Richter (SR) atau skala Modified Mercalli Intensity (MMI).

Gempa yang terjadi berkekuatan magnitudo 8.0 atau lebih dapat menimbulkan kehancuran total pada wilayah sekitar gempa terutama pusat gempa.

Dalam skala MMI, gempa magnitudo 10 dapat masuk kategori IX-XII. Efek yang terjadi berupa kerusakan bangunan seperti dinding bangunan permanen roboh, rangka tidak lurus, retak, pondasi berpindah, dan pipa putus.

Selain itu, kondisi tersebut menyebabkan rel kereta melengkung, jembatan rusak, tanah terbelah atau longsior, serta pemandangan menjadi gelap.

Supartoyo menambahkan, gempa bumi yang sangat besar juga dapat bersampak pada kondisi perairan.

"Kalau lokasi sumber gempa terletak di laut dengan mekanisme sesar dip-slip tentu akan terjadi tsunami dahsyat dengan tinggi rendaman lebih 3 meter," imbuh dia.

Sesar dip-slip adalah jenis patahan yang bergeser sepanjang arah kemiringan sehingga menyebabkan perpindahan vertikal pada lapisan batuan.

Untuk mencegah risiko dari gempa berkekuatan besar, Supartoyo menyarankan pemerintah setempat dan masyarakat meningkatkan upaya mitigasi terutama di wilayah rawan gempa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi