Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral BBM Biosolar Diklaim Habis tapi Ada yang Borong Pakai Jeriken, Ini Kata Pertamina

Baca di App
Lihat Foto
Instagram
Tangkapan layar unggahan yang merekam beli BBM bersubsidi jenis Biosolar pakai jeriken
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam pembelian bahan bakar minyak (BBM) menggunakan jeriken di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, viral di media sosial.

Unggahan video tersebut salah satunya dibuat oleh akun Instagram @benra***, Jumat (23/8/2024).

Tampak dalam video, saat perekam bertanya stok, petugas berseragam hijau mengaku BBM bersubsidi jenis solar telah habis.

Namun, pada saat bersamaan, pembeli lain tampak tengah mengisi banyak jeriken yang berada di atas mobil pikap.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembeli juga terlihat memegang nozzle atau alat untuk menyalurkan BBM secara mandiri ke dalam jeriken tanpa dibantu petugas.

"Habis solarnya? Oke guys habis, tapi masuk jeriken nih, viralin aja nih orangnya. Katanya habis, Sumatera ini," kata suara dalam video.

Lantas, bagaimana penjelasan Pertamina?

Baca juga: Efek Campur Pertalite dan Pertamax, Bisakah Sebabkan Tangki Berkarat?


Penjelasan Pertamina

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Susanto August Satria menjelaskan, peristiwa dalam video terjadi pada Kamis (22/8/2024) di SPBU 14256569, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Susanto mengungkapkan, konsumen yang membeli BBM bersubsidi jenis Biosolar dengan menggunakan jeriken tersebut merupakan rombongan nelayan.

"Pada Kamis, 22 Agustus 2024 sekitar pukul 18.29 WIB, terdapat konsumen nelayan yang akan melakukan pengisian BBM jenis Biosolar di SPBU 14256569," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/8/2024).

Nelayan yang membeli Biosolar dengan jeriken di atas mobil pikap pun telah disertai dengan surat rekomendasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Tepatnya, dari Dinas Kelautan dan Perikanan UPTD Pelabuhan Pangkalan Ikan Kambang Pesisir Selatan.

Hal tersebut sebagaimana ketentuan dalam Lampiran Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Baca juga: Warganet Keluhkan Isi Bensin di SPBU Kena Biaya Administrasi Rp 5.000, Ini Respons Pertamina

SPBU dalam video jadi tempat pengisian nelayan

Susanto menyampaikan, saat itu, penyaluran Biosolar di SPBU 14256569 cukup tinggi karena SPBU terdekat, SPBU 14256106, sedang dalam pemeliharaan sistem untuk produk Biosolar.

Bahkan, lantaran ada antrean kendaraan, pihak SPBU meminta konsumen nelayan dalam video untuk mengisi bergantian dengan kendaraan lain yang sedang mengantre.

SPBU 14256569 juga merupakan stasiun pengisian bahan bakar yang menjadi lokasi pengisian BBM bagi konsumen nelayan pesisir di dua kecamatan, yakni Kecamatan Sutera dan Kecamatan Lengayang.

"SPBU 14256569 sudah menerapkan digitalisasi dan pada hari tersebut memang ada penyaluran JBT (jenis bahan bakar tertentu) sesuai aturan kepada nelayan sesuai dengan surat rekomendasi dari SKPD terkait," ungkapnya.

Namun, menurut Susanto, pihaknya turut telah menegur SPBU terkait pengoperasian nozzle atau alat untuk menyalurkan bahan bakar minyak.

Sebab, seperti tampak dalam video, penggunaan nozzle SPBU belum sesuai dengan prosedur operasi standar atau SOP perusahaan.

"?Kepada para konsumen dan operator SPBU agar sama-sama menaati SOP pengisian BBM di SPBU," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi