Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Buku Tertua di Dunia? Berikut Beberapa yang Pernah Ditemukan

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Worshae
Buku tertua di dunia.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Buku, dalam pengertian umum, adalah lembaran yang berjilid dan berisi tulisan, baik tulisan tangan atau cetak.

Buku telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, dengan bentuk dan penggunaan medium yang berbeda-beda, seperti plat, kertas, hingga kulit kayu dan hewan.

Meski belum dapat dipastikan mana buku yang pertama kali diciptakan di dunia, namun sejumlah penelitian telah menemukan banyak bukti mengenai buku-buku tertua di dunia.

Lantas, apa buku tertua di dunia?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Manusia Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun, Tak Pernah Idap Penyakit Kronis


Buku tertua di dunia

Salah satu bukti bekas peninggalan yang diduga sebagai buku tertua dikenal dengan nama The ‘Graz Mummy Book’ (Buku Mumi Graz).

Dilansir dari laman The Past, itu berupa papirus periode Ptolemeus di Perpustakaan Universitas Graz, Austria dan disebut pernah menjadi bagian dari sebuah buku.

Bertanggal sekitar 260 SM, papirus ini setidaknya 400 tahun lebih tua dari buku-buku paling awal yang diketahui, menjadikannya buku tertua di dunia.

Bahkan dua kodeks bertanggal 150-250 M yang disimpan oleh British Library dan museum Chester Beatty di Dublin.

Baca juga: Kalender Tertua di Dunia Catat Jejak Komet yang Picu Peradaban Manusia

Di sisi lain, meskipun tidak banyak yang diketahui tentang Etruscan Gold Book (Buku Emas Etruria), ia juga menjadi buku tertua di dunia yang berasal dari sekitar 600 SM.

Buku ini ditemukan sekitar akhir tahun 1950-an di sebuah makam yang ditemukan saat menggali kanal di sepanjang sungai Strouma, Bulgaria.

Buku cetak lengkap tertua

Diketahui, buku cetak tertua yang masih ada hingga saat ini adalah The Diamond Sutra, sebuah teks agama Buddha.

Menurut laman The Hindu, The Diamond Sutra adalah buku tertua di dunia yang lengkap, bertanggal, dan dicetak.

Buku tersebut berasal tahun 868 M, namun baru menjadi pusat perhatian di awal abad ke-20 atau tepatnya ditemukan pada 1907 oleh Sir Aurel Stein, seorang arkeolog dan penjelajah Inggris kelahiran Hungaria.

Baca juga: Kisah Penemuan Komputer Tertua di Dunia di Dasar Laut Mediterania

Kitab Suci tertua

Codex Sinaiticus, atau disebut Alkitab Sinai, adalah satu-satunya manuskrip awal Alkitab Kristen yang sebagian besar masih utuh.

Mengutip laman Oldest.org, Codex Sinaiticus menjadi salah satu buku paling penting dan berharga di dunia. Kitab ini diduga berasal dari tahun 330 – 360 Masehi.

Dengan demikian, menjadikan Codex Sinaiticus sebagai salah satu kitab suci tertua sepanjang masa.

Baca juga: Kutai Disebut Bukan Kerajaan Tertua di Indonesia, Ini Kata Sejarawan

Sastra tertulis paling tua

Sastra tertulis paling awal yang masih ada berasal dari Mesopotamia kuno, dan epos Gilgamesh sering disebut-sebut sebagai komposisi besar pertama.

Dikutip dari laman Britannica, epos Gilgamesh disebut berasal dari sekitar 2150-1400 SM dan dianggap sebagai epos heroik tertua di dunia.

Gilgamesh dapat dianggap sebagai komposisi penting paling awal karena dampaknya yang bertahan lama pada sejarah sastra sepanjang masa.

Karya ini diyakini telah memengaruhi karya sastra kuno lainnya, termasuk Iliad, Odyssey, dan sastra roman Alexander, yang semuanya memiliki dampak sastra yang signifikan dengan caranya sendiri.

Baca juga: Mengenal 3 Peradaban di Dunia yang Bertahan Paling Lama

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi