KOMPAS.com - Rumah Sakit (RS) Ngoerah, Bali dan RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta berhasil melakukan operasi kista ginjal dengan metode jarak jauh atau telerobotik pada Jumat (30/8/2024).
Operasi telerobotik yang pertama kali dilakukan di Indonesia dilakukan dengan memanfaatkan teknologi robotik dan jaringan nirkabel.
Melalui metode ini memungkinkan dokter bedah untuk melakukan tindakan operasi terhadap pasien dari jarak jauh secara real-time.
Baca juga: Kisah Wanita di Inggris, Organ Perutnya Mengeras seperti Beton Usai Jalani Operasi Lambung
Cara kerja operasi telerobotik
Operasi jarak jauh ini dioperasikan oleh dokter spesialis urologi RS Ngoerah, Bali Ponco Birowo bersama tiga dokter lainnya kepada pasien kista berusia 70 tahun di RSCM Jakarta.
Pasien tersebut didampingi oleh dua dokter spesialis anestesi untuk memastikan bius dan robot yang dikendalikan dari Bali dapat berfungsi normal.
Selama operasi, kedua tangan Ponco mengendalikan konsol yang terhubung dengan lengan robot di RSCM.
Kemudian satu kaki Ponco mengendalikan endoskopi atau kamera operasi, sementara satu kaki lainnya mengendalikan gripper yang digerakkan.
Jeda waktu antara kontrol di Bali dan robot di Jakarta hanya sekitar 0,1 detik, sehingga gerakan yang dilakukan bisa lebih presisi karena delay-nya minimum.
Proses pengangkatan kista dari ginjal pasien ini berjalan lancar dengan memakan waktu sekitar 30 menit sejak pukul 09.00 WIB.
”Kami sebelumnya sudah melakukan dua operasi dengan teknologi robotik di RSCM Kencana dan hari ini kami berhasil melakukan operasi jarak jauh yang pertama," ujar Ponco dilansir dari Kompas.id, Jumat (30/8/2024).
Baca juga: Operasi Kanker Serviks dan Tumor Otak Batal Saat Microsoft Eror
Terhubung dengan jaringan 5G
Ponco yang berada di RS Ngoerah, Bali terhubung melalui jaringan 5G untuk mengendalikan robot di RSCM Jakarta.
Pada operasi telerobotik itu, latensi jaringan yang digunakan kurang dari 150 millisecond (mS) dengan kecepatan internet di atas 50 mbps serta jitter (waktu tunda antara saat sinyal dikirim dan diterima melalui jaringan) di bawah 10 mS.
Untuk mendukung operasi ini, provider Telkomsel memasang jaringan 5G langsung di gedung RS Ngoerah dan RSCM.
Sehingga, latensi jaringan selama operasi berjalan antara 15-20 mS meski jarak antara RSCM dan RS Ngoerah sejauh 1.200 kilometer.
”Idealnya latensi tetap di bawah 25 mS, tetapi tadi kita berjalan di 15 mS, sempat naik ke 18 mS, lalu ke 20 mS, terus turun lagi 15 mS hingga semua berjalan lancar," kata Direktur Human Capital Management Telkomsel Indrawan Ditapradana.
Baca juga: Rumah Sakit Ilegal di Filipina Beri Operasi Plastik Gratis untuk Para Penjahat dan Buronan
Bakal diperbanyak
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, operasi telerobotik ini sebagai bukti bahwa Indonesia juga maju dalam bidang teknologi, khususnya kedokteran.
Budi juga menyebutkan, ada empat rumah sakit yang bakal ditempatkan alat untuk operasi telerobotik tersebut.
Keempat rumah sakit tersebut di antaranya RSCM Jakarta, RS Hasan Sadikin Bandung, RS I.G.N.G Ngoerah Bali, serta RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah.
“Nanti untuk urologi, obstetri (kehamilan) juga bisa. Jadi, alat itu kalau masuk ke suatu negara besar harus diuji klinis terlebih dahulu,” kata Budi.
Menkes Budi meyakini kemampuan dokter di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk mendukung ketersediaan alat-alat yang dibutuhkan.
Baca juga: Penyebab Kaki Prabowo Sakit sampai Jalani Operasi di RSPPN Soedirman
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.