Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Malaysia, Waspadai Daerah Rawan Sinkhole di Indonesia Berikut

Baca di App
Baca Cepat
Baca Cepat
Komentar Lihat Foto
Dok Jogoboyo Kalurahan Melikan
Salah satu lubang di Padukuhan Wuni, Kalurahan Melikan, Kapanewon Rongkop, Gunungkidul.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Munculnya sinkhole atau lubang amblas di Kuala Lumpur, Malaysia pada dua waktu berdekatan menyita atensi dunia internasional. Apalagi kasus ini menyebabkan seorang turis asal India "ditelan bumi" pada Jumat (23/8/2024).

Fenomena sinkhole ini makin dibicarakan setelah lubang ambles tiba-tiba juga muncul di Korea Selatan pada Kamis (29/8/2024).

Baca juga: Ramai soal Gua Raksasa di Bawah Kuala Lumpur Usai Muncul Dua Sinkhole, Benarkah?

Tentu banyak orang bertanya-tanya apa yang terjadi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Adrin Tohari, sinkhole terbentuk akibat tanah yang amblas atau runtuh.

"Fenomena ini ada kaitannya dengan kondisi geologi di daerah yang terdapat lapisan batu gamping di bawah permukaannya," ujar Adrin, kepada Kompas.com, Sabtu (31/8/2024).

Kabar buruknya, beberapa daerah di Indonesia juga memiliki potensi besar terjadinya sinkhole.

Indonesia rawan sinkhole

Ahli geologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Wahyu Wilopo menjelaskan bahwa sinkhole sangat mungkin terjadi di daerah yang kondisi geologinya dominan dengan batu gamping atau material yang mudah larut.

Sayangnya, jenis batuan ini ditemukan di hampir seluruh pulau-pulau besar di Indonesia.

Area yang memiliki kondisi geologi seperti yang disebutkan adalah Kawasan karst. Karst adalah daerah yang terdiri atas batuan kapur berpori, sehingga memudahkan air dipermukaan tanah merembes.

Ciri-ciri kawasan karst, antara lain daerah berupa cekungan-cekungan, terdapat bukit-bukit kecil membulat, air sungai yang tampak di permukaan hilang ke dalam tanah lalu muncul di tempat lain.

Baca juga: Pakar Sebut Jalan Ambles di Ngaliyan Semarang adalah Sinkhole, Berbahayakah?

Kemudian adanya sungai di bawah permukaan tanah, serta permukaan tanah yang tampak kasar, berlubang, hingga runcing.

Daftar wilayah yang berpotensi terjadi sinkhole

Secara spesifik, berikut daftar kawasan karst yang ada di Indonesia:

Baca juga: Muncul Sinkhole Berdiameter 60 Meter di Meksiko, Ini Kesaksian Warga

Pentingnya pemetaan untuk kurangi potensi sinkhole

Untuk mengurangi potensi terjadinya sinkhole di Indonesia, pemetaan wilayah disebut penting dilakukan.

Adrin menyebut, pemetaan tersebut dapat dilakukan dengan dua metode yaitu,mikrograviti dan geolistrik.

Mikrograviti berguna untuk mendeteksi perbedaan nilai gaya berat lapisan batu gamping yang berongga. Sementara, geolistrik mengidentifikasi rongga yang ada pada batu gamping berdasarkan nilai ketahanan jenisnya.

Pemetaan harus dilakukan secara detail untuk tahu sebaran rongga dan volume batu gamping. Baru setelah itu dapat dilakukan upaya mitigasi.

"Salah satunya menghindari daerah itu. Tapi kalau tidak bisa kita injeksi, ditutup lubang-lubang itu menggunakan semen atau material yang bisa mengisi rongga dengan cepat," ujar Adrin.

Beberapa kejadian sinkhole di Indonesia

Di Indonesia, kasus sinkhole beberapa kali terjadi dan banyak mendapat atensi publik.

Salah satu yang terbaru adalah munculnya sinkhole di Bandung, Jawa Barat. Kasus ini terjadi pada Februari 2024.

Baca juga: [HOAKS] Jalan Raya Menuju Gunung Bromo via Probolinggo Amblas

Kedalaman lubang amblas ini mencapai 7 meter. Saat itu, warga menduga penyebab sinkhole tersebut adalah bocornya pipa PDAM.

Dua sinkhole juga muncul di Gunungkidul, Yogyakarta pada Januari 2024. Gunungkidul sendiri adalah salah satu wilayah yang kerap terjadi sinkhole.

Bahkan, Wahyu menyebut sinkhole hampir terjadi setiap tahun di Gunungkidul karena batuan penyusun lokasi tersebut adalah batu gamping.

Pada September 2023, sinkhole juga muncul di Gianyar, Bali. Tak tanggung-tanggung, lubang yang tercipta berdiameter 30 meter dengan kedalaman 70 meter.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi