KOMPAS.com - Ketika bayi mengucek matanya, itu dianggap sebagai tanda bahwa mereka sedang merasa lelah dan siap untuk beristirahat.
Meski bukan menjadi alasan pasti, namun perilaku tersebut bisa dilacak dari pengalaman manusia yang cenderung mengucek mata mereka saat lelah.
Lantas, mengapa bayi mengucek matanya saat mereka lelah?
Baca juga: Golden Ticket Kewarganegaraan AS bagi Bayi yang Lahir di Amerika
Dilansir dari laman Live Science, sama seperti bahu yang perlu dipijat setelah lelah duduk seharian, otot-otot yang membantu mata fokus juga akan terasa lebih baik setelah Anda memijatnya.
Bayi menghabiskan banyak waktu menatap benda-benda di lingkungannya, dan itu membuat mata mereka menjadi lelah.
Menatap juga membuat mata kering, dan mengingat bayi hanya berkedip beberapa kali dalam satu menit, tidak mengherankan jika mata mereka juga menjadi kering.
Air atau lapisan lendir pada mata harus diperbarui dan disebarkan ke permukaan dengan lancar melalui aktivitas berkedip.
Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Larangan Iklan dan Promosi Susu Formula untuk Bayi
Selain itu, salah satu alasan umum mengapa mengucek mata saat lelah, terasa menyenangkan, adalah karena dapat mengurangi tekanan darah.
Itu merangsang saraf trigeminal dan vagus, yang masing-masing berjalan dari otak ke mata dan dari otak ke seluruh tubuh.
Pada beberapa orang, hal ini dapat mengurangi denyut jantung hingga lebih dari 20 persen dalam fenomena yang dikenal sebagai refleks okulokardiak .
Namun kemungkinan besar, bayi menggosok matanya karena alasan yang sama seperti orang dewasa: Mata mereka lelah dan kering, serta mereka siap untuk istirahat.
Baca juga: 5 Fakta Ibu di Indramayu Melahirkan 5 Bayi Kembar, Jarak Satu Menit
Kebiasaan unik yang dilakukan oleh bayi
Karena masih dalam tahap mempelajari hidup dan lingkungan, bayi sering kali melakukan sesuatu yang unik.
Dikutip dari laman Parents.com, berikut beberapa kebiasaan unik yang sering ditunjukkan oleh bayi:
1. Mengayunkan tangan saat terkejutSaat bayi Anda merasakan sensasi terjatuh atau terkejut, mereka mungkin akan mengayunkan lengan ke kedua sisi seolah-olah mereka mencoba terbang.
Karena belum memiliki keseimbangan yang baik, bayi beradaptasi dengan mengembangkan strategi pertahanan diri agar tidak terjatuh.
Ini adalah perilaku otomatis yang disebut refleks Moro. Refleks ini merupakan tanda sistem saraf si kecil berkembang dengan baik.
Baca juga: 8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis
2. Gemetar atau menggigil tiba-tibaSaat bayi berbaring dengan tenang, mereka bisa tiba-tiba gemetar. Hal ini termasuk gangguan sistem saraf.
Secara neurologis, bayi belum pandai mengatur gerakan mereka, dan wajar bagi bayi baru lahir untuk gemetar saat menangis atau bergerak-gerak saat tidur.
3. Batuk palsuAda situasi di mana bayi mulai batuk-batuk, namun ketika Anda lihat, mereka akan menyeringai nakal sambil batuk-batuk lagi dengan keras dan dramatis.
Ini adalah bukti bahwa bayi Anda menjadi lebih sadar secara sosial. Mereka belajar bahwa saat ia batuk, Anda sangat perhatian, jadi [mereka] melakukannya untuk mendapatkan perhatian.
Baca juga: Apa Penyebab Terjadinya Bayi Kembar?
4. Menyentuh alat kelaminnyaBiasanya bayi mulai bermain dengan alat kelamin mereka saat berusia sekitar 5 hingga 7 bulan. Alasannya tentu tidak sama dengan yang dilakukan orang dewasa.
Bayi terdorong untuk menyentuh diri mereka sendiri karena rasa ingin tahu. Mereka sangat bersemangat belajar dan menjelajah pada usia itu.
5. Berdiri dan tetap di sanaSekitar usia 10 bulan, bayi Anda akan mencapai tonggak penting, mereka akan meraih perabot dan menarik diri hingga berdiri.
Sayangnya mereka mungkin tidak dapat menemukan cara untuk duduk kembali. Sebab, menurunkan bokong ke bawah membutuhkan latihan dan koordinasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.