Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hewan Punah yang Akan "Dihidupkan" Lagi oleh Ilmuwan, Salah Satunya dari Asia

Baca di App
Lihat Foto
Image credit: Julius Csostonyi
Ilustrasi mammoth
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebelum ada manusia di Bumi, sudah ada berbagai hewan yang hidup dan kini telah punah.

Kepunahan hewan umumnya disebabkan karena beberapa faktor, seperti bencana alam atau kerusakan pada ekosistem.

Meskipun sudah tidak ada di Bumi, namun para ilmuwan telah merencanakan untuk membangkitkan kembali beberapa spesies.

Lantas, apa saja hewan punah yang akan dihidupkan lagi oleh para ilmuwan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tes DNA, Pria Ini Masih Keturunan Neanderthal yang Punah 40.000 Tahun Lalu

1. Mamut berbulu

Mammoth atau mamut berbulu dengan nama latin Mammuthus primigenius merupakan nenek moyang gajah yang hidup antara 300.000 hingga 10.000 tahun yang lalu.

Sebagian besar populasi mamut berada di wilayah yang saat ini dikenal sebagai Benua Asia, Eropa, dan Amerika Utara.

Hewan tersebut diprediksi punah akibat pergeseran iklim pada akhir zaman es, perburuan manusia, dan berkurangnya keanekaragaman genetik dalam populasi.

Meskipun telah punah ratusan ribu tahun lalu, saat ini para ilmuwan sedang berambisi untuk membangkitkan satwa ini.

Lapisan es di Kutub Utara telah mengawetkan bangkai mamut berbulu dan struktur tiga dimensi (3D) genom mereka, dilansir dari Live Science, Jumat (30/8/2024).

Artinya, para ilmuwan dapat mengekstrak DNA yang terawetkan dengan baik dan berpotensi menyusun urutan genetik yang menyerupai hewan aslinya.

Baca juga: Spesies Burung di Pulau Terpencil Punah dalam Satu Tahun gara-gara Kucing Si Penjaga Mercusuar

2. Burung dodo

Burung dodo (Raphus cucullatus) adalah burung besar yang tidak bisa terbang dan satwa endemik Mauritius, sebuah pulau di lepas pantai Madagaskar, Afrika yang dinyatakan punah pada 1681.

Burung dodo punah pada abad ke-17 sebagai akibat langsung dari penjajahan Eropa. Oleh karena itu, hewan ini menjadi lambang kepunahan yang disebabkan oleh manusia.

Para penjajah tiba di Mauritius pada tahun 1598, membawa serta banyak spesies non-asli, termasuk tikus, kucing, dan bahkan monyet.

Hewan-hewan ini menjarah sarang telur dan anak burung dodo, mengurangi jumlah burung di pulau ini hingga mencapai tingkat kritis hanya dalam beberapa dekade.

Saat ini, DNA dodo bertahan dalam spesimen museum sejarah alam dan pada tahun 2022 para ilmuwan menyusun genom dodo pertama.

Para ahli menggunakan spesimen yang diawetkan dengan baik dan disimpan di sebuah museum di Denmark.

Meskipun disebut akan kembali dari kepunahan, namun masih ada beberapa rintangan yang harus dilalui sebelum spesies ini dapat "dihidupkan" kembali.

Baca juga: Kucing Langka Lynx Iberia Tak Lagi Masuk Daftar Hewan Terancam Punah

3. Aurochs

Aurochs (Bos primigenius) adalah nenek moyang liar dari semua sapi modern, termasuk sapi domestik (Bos taurus). 

Satwa raksasa tersebut fosilnya ditemukan di beberapa wilayah, seperti Afrika Utara, Asia, dan hampir seluruh Eropa yang berasal dari 700.000 tahun lalu.

Berbeda dari spesies lainnya, DNA aurochs masih hidup dalam keturunan sapi modern yang ada di dunia.

Pembiakan kembali dari hewan ini melibatkan pemilihan dan pembiakan sapi dengan memiliki ciri-ciri fisik dan perilaku yang mirip dengan aurochs.

Ahli ekologi dan Direktur Taurus Foundation, Ronald Goderie mengatakan, sapi-sapi yang dipelihara dalam kondisi liar di Eropa Selatan masih menyimpan DNA aurochs.

Baca juga: Ratusan Monyet Mati dan Terancam Punah di Meksiko, Diduga karena Gelombang Panas

4. Merpati penumpang

Binatang dengan nama latin Ectopistes migratorius terkenal karena kawanan migrasi besar-besarannya yang bisa menggelapkan langit selama berhari-hari.

Karena dianggap menganggu manusia, spesies merpati penumpang diburu hingga punah pada awal 1900-an, dilansir dari Britannica.

Burung ini pernah mendiami bagian timur Amerika Utara dan penampilannya mirip dengan merpati duka.

Merpati penumpang terakhir yang diketahui, bernama Martha, mati pada 1 September 1914 di Kebun Binatang Cincinnati, Ohio.

Tak seperti hewan lain yang akan “dibangkitkan”, DNA dari merpati penumpang saat ini kurang utuh dan ilmuwan akan berfokus pada identifikasi mutasi pada DNA, dikutip dari The Collector.

Sebuah organisasi nirlaba konservasi, Revive and Restore melakukan identifikasi mutasi, sehingga melalui cara tersebut burung merpati dapat dimodifikasi.

Hasilnya, burung merpati ekor pita diharapkan memiliki sifat yang sama dengan burung merpati penumpang.

Baca juga: Peneliti BRIN Temukan DNA Harimau Jawa yang Punah 2003

5. Harimau tasmania

Satwa yang telah punah tersebut pernah berkeliaran di daratan Australia, Papua Nugini, dan Tasmania.

Populasi hewan berkantung ini telah berkurang bahkan sebelum kedatangan orang Eropa di Australia.

Harimau Tasmania pernah diusahakan untuk selamat dari kepunahan oleh pemerintah Australia dan berakhir gagal.

Lima puluh sembilan hari setelah pengumuman tersebut, spesimen terakhir yang diketahui bernama Benjamin, mati karena ditelantarkan di Kebun Binatang Hobart, Australia.

Namun pada 2017, diumumkan bahwa genom nuklir lengkap thylacine telah diurutkan. Meskipun hal ini membutuhkan waktu dan penelitian yang cukup lama, diperkirakan harimau tasmania dapat kembali dari kepunahan paling cepat pada 2027.

Baca juga: Dinyatakan Punah 200 Tahun Lalu, Paus Abu-abu Terlihat di Perairan Pantai Massachusetts

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi