Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini Bahaya Kelebihan dan Kekurangan Vitamin C

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Gargonia
Ilustrasi vitamin C. Terdapat sejumlah bahaya akibat kelebihan atau kekurangan vitamin C, berikut penjelasan lengkapnya.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Vitamin C merupakan salah satu nutrisi penting yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Karena itu, kekurangan vitamin C dapat berisiko terhadap beberapa masalah kesehatan, seperti gusi berdarah, mudah memar, kelelahan kronis, dan mudah terserang penyakit.

Konsumsi vitamin C yang cukup dapat diperoleh dari berbagai jenis buah-buahan dan sayuran seperti jeruk, stroberi, brokoli, dan paprika.

Namun, kelebihan vitamin C juga memiliki dampak buruk bagi tubuh.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan vitamin C agar tetap seimbang, sehingga kesehatan tubuh tetap optimal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa saja bahaya kelebihan dan kekurangan vitamin C?

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Jenis Vitamin B yang Bisa Membahayakan Jantung

Bahaya kelebihan vitamin C

Dilansir dari Healthline, berikut sejumlah bahaya atau efek samping kelebihan vitamin C:

1. Picu gangguan pencernaan

Efek samping yang paling umum dari asupan vitamin C terlalu tinggi adalah gangguan pencernaan, seperti diare, mual, kram perut, serta refluks asam.

Meski demikian, efek samping ini akan bisa hilang dengan sendirinya jika mengurangi asupan vitamin C.

Selain itu, kondisi ini umumnya tidak timbul akibat konsumsi makanan, melainkan akan muncul ketika minum suplemen.

Baca juga: Catat, Ini Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin C

2. Kelebihan zat besi

Dampak buruk lain konsumsi vitamin C secara berlebihan adalah memicu kelebihan zat besi dalam tubuh.

Vitamin C diketahui dapat mengikat zat besi non-heme yang ada dalam makanan nabati. Ketika keduanya saling berikatan, zat besi akan lebih mudah diserap.

Karena itu, bagi orang yang berisiko, seperti penderita hemochromatosis, harus berhati-hati dengan suplemen vitamin C.

Pasalnya, kadar zat besi yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat memicu kerusakan serius pada jantung, hati, pankreas, ditorid, dan sistem saraf pusat.

3. Risiko batu ginjal meningkat

Diketahui, tubuh tidak bisa menyimpan kelebihan vitamin. Akibatnya, vitamin C yang berlebihan ini akan dikeluarkan melalui urine sebagai oksalat.

Namun dalam keadaan tertentu, oksalat dapat berikatan dengan mineral dan membentuk gumpalan yang lama-kelamaan menjadi kristal.

Oksalat yang mengkristal tersebut memicu batu ginjal yang bisa menghambat urine keluar.

Baca juga: 10 Kelompok Orang yang Sebaiknya Minum Vitamin D, Salah Satunya Pekerja Kantoran

Bahaya kekurangan vitamin C

Dilansir dari Health, berikut sejumlah dampak buruk kekurangan vitamin C atau disebut sebagai defisiensi vitamin C:

1. Kulit jadi rusak

Dampak buruk pertama jika kekurangan asupan vitamin C adalah kuloit menjadi rusak.

Pasalnya, vitamin C berperan dalam pembentukan protein bernama kolagen sebagai bahan penyusun kulit.

Jika kekurangan vitamin C, akan muncul bercak berwarna ungu pada kulit, seperti memar.

Kekurangan vitamin C juga bisa memicu timbulnya bintik-bintik kecil berwarna merah seperti darah di bawah kulit yang bernama petechiae.

Dampaknya, kulit mungkin akan menjadi memar dan luka menjadi lebih lama sembuh. Selain itu, kulit juga menjadi kering, sehingga terasa kasar atau bersisik.

Baca juga: Apakah Susu Dicampur Vitamin C 1000 Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasan Ahli

2. Penglihatan jadi terganggu

Orang yang menerima asupan vitamin terlalu sedikit, dapat memicu dirinya mengalami gangguan penglihatan.

Kekurangan vitamin C diketahui dapat menyebabkan pembuluh darah kecil mengeluarkan darah di bagian putih mata, saraf mata rusak, mata kuning, mata kering, dan penglihatan kabur.

3. Kuku menjadi rusak

Defisiensi vitamin C juga berkaitan dengan kerusakan pada kuku.

Seseorang yang kekurangan vitamin C, kukunya akan mengalami kelainan bentuk, yakni bagian tengah kuku menjorok ke dalam dan ujung kuku terangkat.

Baca juga: Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

4. Rambut menjadi rusak

Rambut juga bisa menjadi rusak jika kekurangan asupan vitamin C, sehingga tampak lebih bengkok dan bercabang.

Sebab, pembuluh darah menjadi kecil dan rapuh, sehingga memicu pendarahan di sekitar folikel rambut. Pada gilirannya, rambut tidak bisa mendapatkan nutrisi yang dibawa oleh darah.

5. Sendi nyeri dan bengkak

Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan kerapuhan kapiler (pembuluh darah). Hal itu kemudian berdampak pada timbulnya nyeri dan bengkak pada sendi, khususnya kaki.

Jika seseorang berdiri dalam waktu lama, bengkak yang muncul akan semakin buruk akibat tekanan dan tarikan gravitasi.

6. Anemia

Ketika tubuh kekurangan vitamin C, hal ini dapat memengaruhi penyerapan zat besi dan menyebabkan anemia.

Anemia adalah kondisi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah sehat untuk menyalurkan oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

7. Kerusakan pada gigi

Vitamin diketahui berperan dalam memperbaiki dan memelihara gigi. Sebaliknya, kekurangan vitamin C dapat menyebabkan enamel atau lapisan pelindung gigi menjadi lemah.

Selain itu, kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan peradangan pada gusi atau disebut gingivitis.

8. Mudah marah

Orang yang kekurangan vitamin C akan menjadi mudah marah atau tersinggung.

Hal itu mungkin dipengaruhi oleh perasaan tidak enak pada tubuhnya secara keseluruhan, sehingga emosi menjadi lebih sulit terkontrol.

9. Hilangnya nafsu makan

Hilangnya nafsu makan adalah salah satu gejala kekurangan vitamin C yang sering muncul, bersamaan dengan perasaan tidak enak badan lainnya, seperti mual.

Karenanya, meningkatkan asupan vitamin C, akan memberikan nafsu makan yang baik untuk menjaga kesehatan tubuhnya.

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu Vitamin F, Berikut Beragam Manfaatnya

Dosis konsumsi vitamin C

Agar tidak memicu sejumlah masalah kesehatan, perlu mengonsumsi vitamin C dengan dosis yang tepat.

Dikutip dari National Institutes of Health (NIH), berikut rincian dosis vitamin C harian yang tepat:

  • 0-6 bulan: 40 miligram (mg)
  • 7-12 bulan: 50 mg
  • 1-3 tahun: 15 mg
  • 4-8 tahun: 25 mg
  • 9-13 tahun: 45 mg
  • 14-18 tahun: 75 mg untuk laki-laki dan 65 mg untuk perempuan
  • 19 tahun ke atas: 90 mg untuk laki-laki dan 75 mg untuk perempuan
  • Ibu hamil: 80-85 mg
  • Ibu menyusui: 115-120 mg

Bagi seorang perokok, perlu mengonsumsi lebih banyak 35 mg dosis vitamin C dibandingkan mereka yang tidak merokok.

Baca juga: Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi