Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Kasus I Nyoman Sukena, Mengapa Landak Jawa Dilindungi?

Baca di App
Lihat Foto
dok. LIPI
LIPI melepasliarkan sebanyak 30 ekor landak jawa (Hystrix Javanica) di Taman Nasional Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan, media sosial ramai dengan kasus seorang pria di Bali yang menjadi terdakwa karena memelihara landak Jawa (Hystrix javanica) di rumahnya.

Pria bernama I Nyoman Sukena ini didakwa 5 tahun penjara setelah ketahuan memelihara empat ekor landak Jawa. Dakwaan ini jatuh karena landak Jawa merupakan salah satu spesies yang dilindungi di Indonesia.

Baca juga: Nyoman Sukena Ditangkap karena Pelihara Landak Jawa, Terancam 5 Tahun Penjara

Status konservasi landak Jawa sendiri adalah terancam punah akibat perburuan liar dan hilangnya habitat alami.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itulah mengapa pemerintah memasukkan landak Jawa dalam daftar satwa yang dilindungi.

Berkenalan dengan landak Jawa, si duri tajam

Landak Jawa adalah hewan pengerat terbesar di Indonesia. Hewan berduri tajam ini bisa tumbuh hingga 70 cm dan berat 27 kg.

Fungsi duri dari landak Jawa adalah sebagai pelindung dari predator. Meski terlihat menakutkan, tapi sebenarnya hewan ini cinta damai.

Hewan berduri ini termasuk hewan nokturnal yang aktif di malam hari.

Makanan landak jawa adalah berbagai bagian tumbuhan seperti akar, buah, dan daun. Uniknya, hewan ini juga punya kebiasaan menggerogoti batu dan kayu yang keras.

Kebiasaan unik ini bertujuan agar gigi mereka tetap tajam.

Mengapa landak diburu?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, landak Jawa masuk dalam satwa liar yang dilindungi karena maraknya perburuan liar. Tapi, sebenarnya bukan hanya landak Jawa saja yang diburu di Indonesia.

Baca juga: 30 Landak Jawa di Lepas ke Alam Liar dalam Rangka Hari Cinta Puspa

Menurut studi yang terbit dalam jurnal Nature Conservation tahun 2021, ada lima jenis landak yang merupakan hewan asli Indonesia.

Kelima jenis landak ini masuk ke dalam Daftar Merah Spesies Terancam International Union for Conservation of Nature (IUCN) dengan status Least Concern atau risiko rendah.

Meski begitu, perburuan landak di Indonesia makin marak.

Studi tersebut menunjukkan fakta bahwa landak diburu di Indonesia, yang selanjutnya beberapa bagian tubuhnya diperdagangkan.

Bagian tubuh yang paling diburu adalah geliga landak.

Dikutip dari Mongabay, geliga landak kerap dianggap sebagai batu mustika yang diperoleh dari perut landak. Banyak orang percaya bahwa batu geliga ini mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Geliga juga dikenal dengan istilah bezoar di beberapa belahan dunia. Batu ini memimiliki harga fantastis, bahkan disebut lebih mahal dari emas.

Menurut penelusuran singkat KOMPAS.com, di beberapa e-commerce Indonesia, satu batu geliga ini dihargai hingga 26 juta Rupiah.

Inilah yang menjadi alasan mengapa semua jenis landak di Indonesia, termasuk landak Jawa menjadi target para pemburu.

Faktanya, batu geliga ini merupakan kumpulan dari segala bahan organik dan anorganik yang tidak dapat tercerna landak.

Baca juga: Landak Jawa, Satwa Dilindungi dan Durinya Kaya Nutirisi

Ketika bahan-bahan tersebut bercampur dengan zat lain dalam saluran pencernaan landak akan menggumpal dan membentuk bulatan. Akhirnya, geliga terbentuk seperti batu.

Namun tidak semua landak memiliki geliga di perutnya.

Selain karena geliga, landak juga diburu karena daging dan durinya. Keduanya dipercaya sebagai obat.

"Salah satu pemanfaatan duri landak adalah sebagai obat sakit gigi," kata Peneliti Bidang Zoologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wartika Rosa Farida kepada Kompas.com, Jumat (3/7/2020).

"Kenapa duri landak berkhasiat obat, karena duri landak memiliki osifat antibiotik," jelasnya.

Meski membenarkan bahwa duri landak bisa berfungsi sebagai obat, Wartika mengingatkan pemanfaatannya harus dilakukan dengan bijak dan terukur.

"Potensi dan manfaat Landak Jawa hendaknya dalam penerapannya dilakukan dengan bijak dan terukur. Sehingga, tetap terjaga keberlangsungan dan kelestariannya," ujar Wartika.

Penyebab lain landak Jawa makin langka

Selain banyak diburu, populasi landak yang makin langka dikarenakan habitatnya yang juga makin sedikit.

Alih fungsi hutan menjadi perkebunan dan pemukiman turut menyebabkan jumlah landak Jawa makin sedikit.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Tubuh Penuh Duri, Bagaimana Cara Landak Kawin?

Untuk diketahui, landak membutuhkan area hutan dan semak-semak sebagai tempat berlindung dan mencari makan. Ketika area ini berkurang tentu landak kian terdesak populasinya.

Karena tekanan dari perburuan dan hilangnya habitat, pemerintah Indonesia memasukkan landak jawa dalam daftar hewan yang dilindungi melalui Peraturan Menteri LHK Nomor P.106/MenLHK/Setjen/Kum.1/12/2018??.

Status perlindungan ini bertujuan untuk menghentikan perburuan dan melarang perdagangan gelap landak Jawa.

Landak Jawa memiliki peran vital dalam ekosistem. Hewan-hewan ini membantu menyebarkan biji-bijian yang penting untuk regenerasi tumbuhan hutan.

Artinya, landak Jawa berkontribusi besar pada keseimbangan ekosistem di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Mongabay
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi