Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tragedi Serangan 9/11, Pembajakan Pesawat yang Menelan Lebih dari 3.000 Korban Jiwa

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com
Detik-detik menara kembar WTC ditabrak pesawat yang dibajak teroris saat serangan 9/11 berlangsung.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Hari ini 23 tahun lalu, tepatnya 11 September 2001, terjadi peristiwa kelam yang dikenal sebagai serangan 9/11 dengan lebih dari 3.000 korban jiwa.

Pesawat yang dibajak kelompok teroris menabrak menara kembar World Trade Center (WTC), New York, dan Pentagon di Virginia, Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Kompas.com (11/9/2022), dalam tragedi 9/11 sekitar 2.750 orang tewas di menara WTC, 184 orang meninggal di Pentagon, dan di lapangan Pennsylvania sebanyak 40 orang.

Tragedi 9/11 juga menewaskan 19 teroris, serta lebih dari 400 petugas kepolisian dan pemadam kebakaran.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kisah Penyintas Tragedi 9/11: Lari Menuruni 81 Lantai, Terbakar Parah, dan Koma 3 Bulan

Peristiwa serangan 11 September disebut didalangi oleh kelompok ekstremis Islam bernama Al Qaeda.

Ada 19 anggota Al Qaeda membajak empat pesawat komersial dan dengan sengaja menabrakkan dua pesawat ke lantai atas menara kembar WTC.

Pesawat ketiga menabrakkan diri ke Pentagon, di Arlington, Virginia yang merupakan markas besar Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi 9/11, Serangan 11 September 2001

Sementara itu, mengetahui adanya serangan menggunakan tiga pesawat komersial, penumpang di pesawat keempat berusaha melawan.

Namun, pesawat tersebut jatuh ke lapangan kosong di Pennsylvania barat, sekitar 20 menit perjalanan udara dari Washington D.C.

Meski telah ditetapkan bahwa tragedi 9/11 didalangi oleh Al Qaeda, masih ada sejumlah teori konspirasi yang menyelimuti peristiwa ini.

Baca juga: Tragedi 9/11, Detik-detik Serangan Teroris 11 September 2001 di AS yang Tewaskan Lebih dari 3.000 Jiwa

Sejumlah teori konspirasi tentang peristiwa 9/11

Dilansir dari laman Kompas.com (11/9/2023), berikut sejumlah konspirasi yang menyebar terkait peristiwa serangan 9/11 atau tragedi 11 September:

1. Teka-teki runtuhnya WTC 7

Serangan 9/11 tidak hanya meruntuhkan menara kembar WTC namun juga menghancurkan WTC 7, gedung pencakar langit 47 lantai yang berada di sekitar menara kembar WTC.

Runtuhnya WTC 7 mengundang tanda tanya karena bangunan ini hancur setelah menara kembar WTC runtuh, meski tidak ditabrak pesawat atau menjadi sasaran aksi teror.

Meski demikian, investigasi yang dilakukan National Institute of Standards and Technology menyimpulkan bahwa WTC 7 runtuh karena kebakaran hebat dan tidak terkendali.

Kebakaran berlangsung selama hampir tujuh jam yang dipicu oleh puing-puing dari runtuhnya menara WTC bagian utara yang berada di dekatnya.

Baca juga: Deretan Fakta di Balik Penangkapan Terduga Teroris di Batu dan Solo

2. AS disebut membiarkan serangan 9/11 terjadi

Teori konspirasi lain menyebut bahwa AS bertanggung jawab atas serangan 9/11. Beberapa mengeklaim AS melakukan serangan tersebut atau mengetahuinya terlebih dahulu namun membiarkannya terjadi.

Muncul juga klaim bahwa bahan bakar pesawat tidak dapat melelehkan balok baja WTC. Sehingga ada konspirasi bahwa WTC dihancurkan oleh bahan peledak, bukan pesawat.

Namun menurut laporan resmi, pesawat yang menabrak menghancurkan kolom penyangga kedua menara dan menghilangkan lapisan anti api.

Selain itu, suhu kebakaran mencapai 1.000 Celcius di beberapa area, menyebabkan balok baja melengkung dan meruntuhkan bangunan.

Baca juga: Drama Pembajakan Pesawat DC 9 Woyla Garuda Indonesia...

3. Pesawat ditembak rudal

Ada keanehan di balik hancurnya Pentagon ketika serangan 9/11 terjadi. Pasalnya, bekas kerusakan bangunan di Pentagon dinilai terlalu kecil bila ditabrak oleh pesawat penumpang.

Penganut teori konspirasi menyebut, kerusakan di Pentagon sebenarnya disebabkan oleh rudal yang ditembakkan sebagai bagian dari rencana pemerintah.

Teori konspirasi lain mengatakan bahwa pesawat yang jatuh jatuh di Pennsylvania, sebenarnya ditembak jatuh oleh sebuah pesawat jet bisnis yang terbang di dekat bandara.

Baca juga: Deretan Film yang Berlatar Tragedi 9/11, Serangan yang Meruntuhkan WTC

4. Angkatan udara AS gagal mencegah serangan 9/11

Penganut teori konspirasi mencurigai kegagalan Angkatan Udara AS yang tidak mampu mencegat salah satu dari pesawat yang dibajak.

Faktanya AS memiliki Angkatan Udara terkuat di dunia. Namun, laporan resmi mengatakan bahwa pembajak telah mematikan transponder ketika melakukan serangan.

Terlebih lagi, pada hari itu sedang berlangsung latihan militer rutin di komando pertahanan udara AS dan mengawasi lautan untuk menghadapi ancaman Perang Dingin.

Baca juga: Tragedi 20 Februari 1979, Saat Gas Beracun Kawah Sinila Dieng Tewaskan 149 Orang

5. Peran elite Yahudi

Tidak adanya orang Yahudi yang menjadi korban serangan 9/11 juga diyakini penganut teori konspirasi sebagai hal yang janggal.

Kecurigaan tersebut didasarkan pada 4.000 orang Yahudi di WTC yang telah menerima pemberitahuan sebelumnya untuk tidak masuk kerja.

Teori ini menyimpulkan bahwa Israel melancarkan serangan 9/11 untuk menggiring AS agar menyerang musuh-musuh terdekatnya.

Namun, laporan resmi menunjukkan bahwa dari 2.071 korban serangan 9/11 yang bekerja di WTC, 119 di antaranya dipastikan sebagai orang Yahudi.

 

(Sumber: Kompas.com/Diva Lufiana Putri, Yefta Christopherus Asia Sanjaya | Editor: Inten Esti Pratiwi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi