KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Irjen Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Pelantikan Eddy dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Irjen Eddy Hartono dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 124 PPA Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Eddy dilantik menggantikan posisi Komjen Rycko Amelza Dahniel yang memasuki masa purnatugas usai menjabat sebagai kepala BNPT sejak 2023.
Selain Eddy, Jokowi juga melantik Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai Menteri Sosial menggantikan Tri Rismaharini.
Sementara Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida Suwandi Budiman dilantik menjadi anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Berikut profil dan harta kekayaan Irjen Eddy Hartono yang kini menjabat sebagai kepala BNPT.
Baca juga: Profil Gus Ipul, Mensos Baru Pengganti Tri Rismaharini
Profil Ketua BNPT Irjen Eddy Hartono
Irjen Eddy Hartono lahir pada Mei 1967. Usianya saat ini 57 tahun.
Eddy Hartono merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1990. Pada 2022, dia pernah menempati posisi sebagai Ketua Harian Angkatan Alumni Akpol 1990.
Eddy memulai kariernya sebagai Penyidik Madya di Unit IT dan Cyber Crime pada Direktorat II Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri pada 2008. Setahun kemudian dia menjadi Kapolres Hulu Sungai Selatan Polda Kalimatan Selatan.
Eddy Hartono dikenal luas melalui kiprahnya di Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT). Ia pertama kali menjabat sebagai Kepala Densus 88 pada 2015 hingga 2017.
Kemudian, kariernya berlanjut dengan peran sebagai Wakil Kepala Densus 88 Anti Teror dari 2017 hingga 2018.
Pengalaman ini menjadikannya figur penting dalam pemberantasan terorisme di Indonesia, dengan keterlibatan langsung dalam berbagai operasi penting dalam menjaga keamanan negara.
Setelah mengakhiri masa jabatannya di Densus 88, Eddy beralih ke Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Sejak 2018, ia menjabat sebagai Direktur Penegakan Hukum Kedeputian Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT.
Dia bertugas menangani masalah terkait penegakan hukum dan pembinaan kemampuan untuk memberantas terorisme.
Dikutip dari laman resmi BNPT, Eddy purnatugas dari jabatan tersebut pada 1 Oktober 2021 setelah menjabat selama tiga tahun.
Eddy lalu berdinas di Lemdiklat Sespim Polri sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I. Dia berperan melakukan pembinaan dan pengembangan pendidikan bagi personel Polri.
Setelah menjabat di Lemdiklat Sespim Polri hingga 2024, dia kembali ditunjuk menjadi Kepala BNPT mulai 2024.
Selama berkarier sebagai polisi, Eddy mendapat tanda jasa Bintang Bhayangkara Pratama pada 2023. Penghargaan itu diberikan atas dedikasi dan pengabdiannya kepada negara.
Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Wahyu Suparyono, Eks Dirut Asabri yang Ditunjuk Jadi Bos Bulog
Harta kekayaan Irjen Eddy Hartono
Saat menjadi Direktur Penegakan Hukum Kedeputian Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Eddy melaporkan hartanya ke Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).
Eddy terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 23 November 2021 saat akhir masa jabatannya.
Dilansir dari laman LHKPN, Eddy tercatat memiliki harta kekayaan total sebanyak Rp 3.196.460.020 pada November 2021.
Harta milik Eddy saat ini terdiri dari tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, kas dan setara kas, serta harta lainnya.
Berikut rincian harta kekayaan Eddy Hartono menurut laporan di LHKPN pada 2021.
- Tanah dan bangunan di Kota Serang: Rp 950.000.000
- Motor Vespa Piaggio Vespa Sprint 150 Tahun 2016: Rp 19.000.000
- Harta bergerak lainnya: Rp 90.000.000
- Kas dan setara kas: Rp 1.882.460.020
- Harta lainnya: Rp 225.000.000