Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dandelion Disebut Bisa Lawan Sel Kanker hingga 98 Persen, Ini Kata Pakar Herbal

Baca di App
Lihat Foto
Pixabay/Silviarita
Ilustrasi dandelion
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menginformasikan dandelion dapat mengatasi penyakit kanker, ramai di media sosial X (dulu Twitter).

Unggahan tersebut dibuat oleh akun @safonyamehe****, Minggu (1/9/2024).

"Dandelion telah terbukti menghancurkan sekita 98 persen sel kanker karena adanya senyawa bioaktif yang disebut taraxasterol. Cara mempersiapkan, rebus akar dandelion segar selama 10 menit dan minum 60 ml 3 kali sehari," tulis pengunggah.

Dalam unggahan itu, pengunggah juga melampirkan foto tangkapan layar sebuah jurnal terbitan National Institute of Health (NIH) yang menjadi rujukannya.

Hingga Rabu (11/9/2024) sore, unggahan itu telah dilihat lebih dari 2,4 juta kali, disukai 23 ribu pengguna, dan 8.000 akun membagikan ulang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak sedikit warganet juga ikut berkomentar, salah satunya ada yang mengungkapkan khasiat itu tidak terbukti. Sebagian yang lain justru mengatakan bahwa akar dandelion efektif untuk melawan sel kanker.

Lantas, benarkah dandelion bisa bermanfaat melawan sel kanker?

Baca juga: 5 Jenis Bunga yang Bisa Mengobati Penyakit, Apa Saja?


Manfaat dandelion untuk kanker

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, mengatakan bahwa informasi itu tidak benar. 

Inggrid menjelaskan, penelitian yang menjadi rujukan penggunggah merupakan penelitian in-vitro dan praklinis pada hewan coba, yaitu tikus, dan bukan pada manusia.

Penelitian dilakukan di cawan petri yang ada di laboratorium, di mana dalam cawan petri itu peneliti sengaja menumbuhkan sel kanker, lalu direaksikan dengan ekstrak dandelion. Setelah 48 jam, ditemukan sebanyak 95 persen sel kanker mati.

"Ini belum bisa menggambarkan kondisi kalau dandelion diminum manusia kemudian bisa sembuh sel kankernya kita tidak tahu, itu overclaim dan disinformasi," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu.

Meski begitu, Inggrid menambahkan, dandelion adalah herbal yang baik bagi kesehatan, karena mengandung senyawa antioksidan, antiperadangan, serta hapatoprotektor.

Hepatoprotektor adalah zat yang bisa melindungi dan membantu mengatasi peradangan pada organ liver.

Kendati efek dandelion terhadap sel kanker belum diketahui, penderita kanker yang mengonsumsi dandelion tetap bisa mendapatkan manfaatnya.

Asupan dandelion bisa memperkuat imunitas penderita kanker sekaligus meningkatkan kualitas hidup.

"Misal, orang itu menjalankan kemoterapi, minum dandelion akan membantu melindungi liver dan organ tubuh lainnya agar tidak rusak, karena sifatnya antioksidan," ucapnya.

Baca juga: Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Cara konsumsi dandelion

Manfaat dandelion bisa didapatkan dengan cara mengonsumsinya sebagai minuman, seperti teh.

Tidak hanya bunganya, Inggrid mengungkapkan, semua bagian dandelion bisa dibuat teh, karena memiliki manfaat yang tidak jauh berbeda.

"Bisa diseduh dengan air mendidih atau direbus, bisa pakai bunga, akar, batang, daun, manfaatnya mirip. Kalau akar dipanggang atau disangrai dulu baru diseduh atau direbus," jelasnya.

Inggrid menyarankan, mengonsumsi teh dandelion sebaiknya tidak melebihi 15 gram per satu takaran. Umumnya, cukup dengan menyeduh 2-3 gram dandelion kering untuk satu gelas air.

Batas konsumsi harian teh dandelion bervariasi, tergantung tujuannya. Jika hanya untuk memelihara kesehatan tubuh, teh dandelion bisa dikonsumsi 1-2 kali sehari. Sementara untuk pengobatan, kisarannya 3-4 kali sehari.

Namun, bagi orang yang memiliki gangguan kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasi terlebih dulu dengan dokter. 

Inggrid juga mengimbau agar tidak mengonsumsi teh dandelion lebih dari 15 gram sekali minum, karena bisa menyebabkan efek samping gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare.

Baca juga: 9 Khasiat Bunga Telang untuk Kesehatan, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi