KOMPAS.com - Penjaga gawang timnas Indonesia Maarten Paes mendapat pujian dari penggemar Indonesia berkat penampilannya di dua laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kiper klub Liga Amerika Serikat FC Dallas itu tampil apik menjaga gawang Indonesia saat melawan Arab Saudi dan Australia.
Warganet lalu mengaitkan Maarten Paes dengan status blijvers yang membuatnya bisa bermain untuk timnas Indonesia.
Lalu, apa itu blijvers yang menjadi alasan Maarten Paes bisa membela timnas Indonesia?
Nenek Maarten Paes seorang blijvers
Dikutip dari laman PSSI, Maarten Vincent Paes lahir di Nijmegen, Belanda pada 14 Mei 1998. Kiper dengan tinggi 191 cm itu bermain di Liga Amerika Serikat (MLS) bersama FC Dallas.
Maarten memiliki seorang nenek bernama Nel Appels-van Heyst yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.
Menurut Maarten, dia membela timnas Indonesia sebagai penghormatan bagi sang nenek yang meninggal sekitar April 2024.
"Saya sangat dekat dengannya. Itu (membela timnas) percakapan terakhir kami sebelum dia meninggal. Saya melihat dari matanya bahwa hal ini sangat berarti baginya," tutur Maarten dalam siaran akun Youtube FC Dallas (2/5/2024).
Di sisi lain, Maarten melihat timnas Indonesia memiliki potensi besar dengan mengikuti kualifikasi Olimpiade dan Piala Dunia 2026.
Nenek Maarten Paes lahir dan tinggal selama lima atau enam tahun di Indonesia.
Saat Perang Dunia II pecah, neneknya tinggal di kamp pengungsian Spanyol-Jepang. Setelah itu, sang nenek beberapa kali pulang ke Belanda dan kembali ke Indonesia.
Sang nenek kerap menceritakan pengalamannya di Indonesia ke Maarten. Neneknya berbicara dengan rasa hormat terhadap penduduk dan negara Indonesia. Cerita itu memengaruhi cara pandang Maarten terhadap Tanah Air.
"Saya sangat senang mereka (Indonesia) memberikan cinta kepada saya. Sudah tiga tahun mereka meminta saya bermain untuk timnas. Saya pikir sekarang adalah waktu yang tepat," ungkap Maarten.
Sebagai kelahiran Belanda, Maarten tidak memiliki darah keturunan Indonesia.
Meski begitu, neneknya adalah seorang blijvers. Sebab, perempuan itu memilih tinggal di Hindia Belanda usai datang dari negara Eropa.
Baca juga: Profil Maarten Paes, Kiper FC Dallas Keturunan Belanda yang Resmi Jadi WNI
Berikut regulasi FIFA terkait naturalisasi pemain
- Pemain lahir di negara bersangkutan (dalam hal ini Indonesia)
- Ibu atau ayah kandung lahir di negara terkait (dalam hal ini Indonesia)
- Nenek atau kakek kandung lahir di negara terkait (dalam hal ini Indonesia)
- Pemain telah tinggal di negara terkait (dalam hal ini Indonesia) selama lima tahun saat usianya mencapai 18 tahun.
Apabila salah satu syarat dari empat poin itu bisa terpenuhi, setiap pemain yang menerima kewarganegaraan baru, boleh langsung memperkuat timnas.
Apa itu blijvers?
Blijvers adalah orang Belanda atau Eropa yang tinggal menetap di negara koloni seperti Hindia Belanda secara permanen sehingga menjadi penghuni tetap negara tersebut.
Buku Geïllustreerde atlas van de Japanse kampen in Nederlands-Indië 1942-1945 karya J. van Dulm, W.J. Krijgsveld, H.J. Legemaate, H.A.M. Liesker, dan G. Weijers menuliskan, penduduk Hindia Belanda terdiri dari tiga kelompok.
Saat itu penduduk Hindia Belanda berasal dari orang Eropa, orang Timur Asing asal China, Arab, Melayu, India, Inggris, dan sebagainya, serta penduduk asli atau orang Indonesia.
Dilansir dari jurnal Becoming Indonesian citizens: Subjects, citizens, and land ownership in the Netherlands Indies karya Upik Djalins, status kewarganegaraan Hindia Belanda diatur dalam Peraturan Konstitusi Koloni tahun 1854.
Orang Eropa asli dikelompokkan dalam golongangelijkgesteld. Sementara orang China, Arab, dan negara timur lain masuk golongan gelijkgesteld. Namun, warga Pribumi di Hindia Belanda tidak memiliki starus kewarganegaraan yang sama.
Orang Eropa yang kebanyakan berkebangsaan Belanda memiliki kelas sosial atas. Aturan hukum mereka berbeda dibandingkan dengan penduduk asli dan orang Timur Asing.
Warga Eropa atau orang Belanda yang hanya bekerja di Hindia Belanda untuk jangka waktu terbatas disebut trekkers yang berarti movers atau penggerak. Mereka akan pulang ke negaranya jika pensiun atau urusan di negara koloni selesai.
Orang Eropa yang menetap permanen di koloni disebut blijvers yang berarti stayers atau penghuni tetap.
Mayoritas blijvers telah tinggal di Hindia Belanda selama beberapa generasi.
Orang trekkers umumnya bersikap lebih elite dan eksklusif. Sementara orang blijvers mau berasimilasi dengan budaya lokal pada masa Hindia Belanda.
Di sisi lain, pria Eropa terutama yang menjalin hubungan dengan wanita Pribumi akan memiliki anak berdarah campuran yang masuk kelompok Indo-Eropa.
Sejak tahun 1892, anak dengan ayah Eropa dan ibu Pribumi diberi kewarganegaraan Belanda jika diakui sang ayah. Secara otomatis, mereka diklasifikasikan sebagai orang Eropa.
Namun, anak Indo-Eropa akan kehilangkan kewarganegaraan Belanda jika tidak diakui sang ayah atau memilih mengikuti ibunya yang Pribumi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.