KOMPAS.com - Unggahan video yang menyebut pesawat bisa mengisi bahan bakar saat di udara, ramai di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @apluspedia pada, Kamis (5/9/2024). Dalam unggahan tersebut, tampak dua pesawat yang disebut sedang melakukan pengisian bahan bakar saat di udara.
"Pria ini berhasil merekam moment langka ketika pesawat terbang mengisi BBM di langit," tulis pengunggah.
Unggahan tersebut kemudian mendapatkan banyak komentar dari warganet. Beberapa mempertanyakan terkait kebenaran pengisian bahan bakan pesawat saat di udara tersebut.
Lantas, benarkah pesawat bisa mengisi bahan bakar saat di udara?
Baca juga: Ilmuwan Klaim Temukan Pesawat MH370: Jatuh di Broken Ridge, Bukan Kecelakaan tapi Kesengajaan
Penjelasan pakar
Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, unggahan video yang menunjukkan pesawat sedang mengisi bahan bakar di udara adalah hoaks.
Menurut dia, pesawat komersial tidak dirancang untuk air-to-air refueling, sebuah proses pengisian bahan bakar pesawat di udara yang dilakukan oleh pesawat tanker kepada pesawat penerima.
"Video tersebut murni Computer Generated Image. Pesawat komersial tidak dirancang untuk air-to-air refueling," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/9/2024).
Alvin menjelaskan, cara pengisian bahan bakar pesawat di udara adalah menggunakan pipa panjang dengan posisi pesawat tanker di depan dan di atas pesawat penerima yang sudah dilengkapi dengan alat penangkap pipa dan penerima avtur.
Posisi itu dilakukan agar pilot pesawat penerima dapat melihat posisi pesawat tanker dan menyesuaikan kecepatan serta posisinya.
"Prinsip penerbangan adalah pesawat yang di belakang posisinya selalu di bawah pesawat yang di depan, agar dapat menjaga jarak aman. Sementara posisi kedua pesawat dalam video tersebut bertentangan semua dari aspek keselamatan penerbangan," jelas Alvin.
Ia menambahkan bahwa posisi tangki bahan bakar pesawat komersial ada di sayap dan lubang pengisian bahan bakar ada di sisi bawah sayap. Tidak seperti dalam video tersebut.
Jika dua pesawat terbang dalam formasi seperti dalam video tersebut, hampir bisa dipastikan akan terjadi kecelakaan lantaran aliran udara dari kedua pesawat akan saling berbenturan.
"Video tersebut jelas rekayasa yang menyesatkan," tegas Alvin.
Baca juga: Dapat Ancaman Bom, Pesawat Tujuan Frankfurt Mendarat Darurat di Turkiye
Pesawat militer bisa mengisi bahan bakan di udara
Senada, Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB), Tatacipta Dirgantara turut menyampaikan bahwa pesawat komersial tidak dapat melakukan pengisian bahan bakar di udara atau air-to-air refueling.
Ia mengatakan, pengisian bahan bakar di udara biasanya dilakukan oleh pesawat tanker ke pesawat militer, baik pesawat tempur atau pesawat angkut.
"Pengisian bahan bakar di udara biasanya untuk pesawat tempur. Itu pun tidak menunggang seperti unggahan dalam video tersebut," ujarnya terpisah.
"Untuk pesawat komersial sekelas A380 seperti di unggahan itu, sepanjang yang saya tahu belum ada pengisian di udara," tambahnya.
Tata mengatakan, pengisian bahan bakar di udara umumnya dilakukan pada ketinggian maksimum 35.000 kaki atau sekitar 10.500 meter.
Dilansir dari One Solution Pertamina, pesawat jenis tanker yang biasa digunakan untuk membawa Avtur/Avgas untuk mengisi pesawat lainnya saat berada di udara antara lain yaitu:
- KC-10 Extender
- Boeing KC 46A
- Airbus A330-200
- Boeing KC-135 Stratotanker
- Ilyushin II-78( (Midas)
Pengisian bahan bakar di udara dilakukan agar pesawat penerima dapat terbang lebih lama dan menambah jarak jangkau atau waktu operasinya.
Terdapat 2 sistem dalam melakukan pengisian bahan bakar di udara:
1. Boom-Receptacle (Flying Bomb)Dilakukan dengan menggunakan pipa kaku yang akan dihubungkan ke dalam tangki pesawat penerima.
2. Proge and DrougeDilakukan dengan menggunakan pipa fleksibel yang akan dihubungkan ke dalam tangki pesawat penerima. Fungsi drogue untuk menstabilkan pipa selama di udara.
Baca juga: Dua Pesawat Delta Air Lines Tabrakan Saat Lepas Landas di Bandara Atlanta, Picu Dentuman Keras
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.