KOMPAS.com - Ikan purba bernama coelacanth sempat dinyatakan punah oleh para ilmuwan, namun ternyata ikan itu masih bisa ditemukan hingga kini.
Dikutip dari Forbes, coelacanth dari takson Lazarus ini pertama kali berevolusi pada periode Devon awal, sekitar 400 juta tahun yang lalu.
Sementara para ilmuwan berasumsi bahwa coelacanth telah punah pada akhir periode Cretaceous, sekitar 65-70 tahun lalu.
Menurut ilmuwan, ada berbagai alasan mengapa ikan coelacanth dapat bertahan hidup hingga kini.
Baca juga: Ramai soal Ikan yang Dibekukan Bisa Hidup Kembali, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Ditemukan kembali pada 1938
Ikan coelacanth ditemukan kembali pada 1938 oleh nelayan yang menangkapnya di muara Sungai Chalumna, Eastern Cape, Afrika Selatan.
Nelayan itu kemudian menanyakan ikan tersebut kepada seorang karyawan museum Marjorie Courtenay-Latimer.
Namun, Courtenay-Latimer mengaku bahwa ia tidak dapat mengidentifikasi ikan tersebut. Sehingga ia memutuskan untuk mengawetkannya.
Ia kemudian meminta pendapat seorang ahli sekaligus dosen bidang kehidupan laut bernama Leonard Brierley Smith.
Smith menerima sketsa dan catatan Latimer mengenai ikan tersebut yang tidak teridentifikasi melalui pos.
Dosen tersebut kemudian mengirimkan catatan untuk menjaga kerangka dan insang tersebut dan memutuskan untuk datang ke tempat Latimer.
Sesampainya di sana, ia mengatakan bahwa ikan yang tidak teridentifikasi itu ternyata adalah coelacanth purba.
Penemuan itu menggemparkan komunitas zoologi, sehingga Brierley Smith dan Courtenay-Latimer pun mendapat pengakuan internasional.
Baca juga: Ramai soal Ikan Lele yang Memiliki Mulut Sumbing, Apa Penyebabnya?
Spesimen lain ditemukan
Meskipun Latimeria adalah genus yang berbeda dari bentuk fosilnya, semua ikan coelacanth memiliki banyak ciri yang sama dan mudah dikenali dari bentuknya yang khas dan sirip berlobus.
Pada 1952, spesimen coelacanth kedua ditemukan oleh dua nelayan di Kepulauan Komoro, gugusan pulau kecil antara Madagaskar dan Benua Afrika.
Kemudian pada 1990-an, tim ilmuwan dari University of California Berkeley menemukan spesimen ketiga coelacanth di Sulawesi Utara, Indonesia.
Dilansir dari Smithsonian, saat itu mereka sedang mempelajari ekologi terumbu karang di Indonesia.
Spesimen ketiga ini diklasifikasikan sebagai spesies kedua coelacanth. Sementara coelacanth di Komoro adalah spesies pertamanya.
Adapun spesies yang ditemukan sebagian besar di sekitar Kepulauan Komoro dinamakan coelacanth Samudra Hindia Barat (Latimeria chalumnae)
Spesies yang ditemukan di Indonesia, dinamakan coelacanth Indonesia (Latimeria menadoensis).
Ikan coelacanth tersebut bernama ilmiah Latimeria, berasal dari nama Marjorie Courtenay-Latimer.
Baca juga: Ikan Nila Disebut Suka Membuat Lubang di Dasar Sungai, untuk Apa? Ini Penjelasan Pakar
Lihat Foto
Ikan coelacanth yang diawetkan dan dipajang.
Alasan coelacanth bisa bertahan hidup jutaan tahun
Berikut ini beberapa alasan mengapa ikan coelacanth purba mampu bertahan hingga jutaan tahun lamanya:
Adaptasi
Ikan coelacanth memiliki sejumlah ciri fisiologis unik yang telah sesuai bagi mereka selama jutaan tahun.
Misalnya, sirip dada berlobus yang dianggap sebagai cikal bakal anggota tubuh vertebrata darat pada saat ini.
Hal tersebut membuat coelacanth beradaptasi dengan baik untuk bermanuver di lingkungan bawah laut yang dalam dan kompleks.
Lingkungan yang stabil
Ikan coelacanth mendiami lingkungan yang dalam dan stabil, seperti gua bawah laut dan laut dalam yang tidak banyak berubah seiring waktu geologis.
Lingkungan ini memiliki lebih sedikit predator dan persaingan sebagai pemangsa, membantu coelacanth menghindari tekanan evolusi yang drastis.
Baca juga: Ramai soal Fenomena Ikan Terbang Dikaitkan dengan Gempa Megathrust, Ini Faktanya
Laju metabolisme rendah
Ikan coelacanth memiliki laju metabolisme relatif rendah, memungkinkan mereka bertahan hidup di lingkungan yang mungkin kekurangan makanan.
Metabolisme coelacanth yang lambat berkontribusi pada kemampuan mereka untuk bertahan dalam perubahan lingkungan dalam jangka waktu lama.
Relung khusus
Relung ekologi mereka atau posisi yang ditempati oleh coelacanth berdasarkan rentang fisik dan peranan yang dilakukan di dalam kelompok juga berpengaruh.
Diperkirakan, relung ekologi yang ditempati oleh coelacanth tersebut biasanya berada di perairan dalam dan dingin serta tidak banyak berubah.
Stabilitas habitat ini berarti mereka menghadapi lebih sedikit tekanan untuk beradaptasi dibandingkan dengan spesies lain di lingkungan yang lebih bervariasi.
Baca juga: Viral, Video Seekor Ikan Makan Kelabang, Kalajengking, dan Ular, Jenis Apa Itu?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.