KOMPAS.com - Mi instan kini telah menjadi makanan favorit banyak orang, apalagi bagi orang yang punya jadwal padat dan anggaran makan terbatas.
Tapi, di balik kepraktisannya, apa jadinya jika makan mi instan setiap hari?
Baca juga: 25 Negara Pemakan mi Instan Terbanyak Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
Dikutip dari Healthline, mi instan memang rendah kalori tapi minim nutrisi.
Kandungan seperti vitamin, mineral, protein, dan serat sangat rendah dalam sebungkus mi instan. Apalagi, pangan cepat saji ini justru mengandung lemak tidak sehat dan karbohidrat olahan yang tidak baik untuk tubuh.
Efek makan mi instan setiap hari pada tubuh
Dalam studi yang terbit di Nutrition Research and Practice tahun 2017 menunjukkan, konsumsi mi instan secara rutin dikaitkan dengan peningkatan faktor risiko kardiometabolik.
Studi ini mengamati 3.397 mahasiswa berusia 18 hingga 29 tahun di Seoul, Korea Selatan.
Hasilnya, mahasiswa yang makan mi instan lebih dari tiga kali seminggu menunjukkan peningkatan risiko hipertensi, kadar trigliserida tinggi, dan kadar gula darah puasa yang tinggi.
1. HipertensiKonsumsi mi instan secara berlebihan berhubungan dengan peningkatan tekanan darah, khususnya tekanan darah diastolik.
Dalam studi ini, ditemukan bahwa mereka yang makan mi instan lebih dari tiga kali seminggu memiliki tekanan darah diastolik yang lebih tinggi, terutama pada wanita?.
Baca juga: Sejarah 25 Agustus 1958, Hari Lahirnya Mi Instan Pertama di Dunia
Tekanan darah diastolik adalah indikator sensitivitas terhadap garam, dan mi instan terkenal karena kandungan natriumnya yang tinggi.
2. Kenaikan kadar trigliseridaTrigliserida adalah sejenis lemak dalam darah, dan kadar yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Dalam penelitian ini, mahasiswa yang makan mi instan tiga kali atau lebih per minggu memiliki kemungkinan dua kali lipat lebih besar untuk mengalami hipertrigliseridemia dibandingkan mereka yang hanya makan mi instan kurang dari sekali sebulan?.
3. Kenaikan kadar gula darah puasami instan mengandung karbohidrat olahan yang tinggi dan serat yang sangat rendah, yang menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah?.
Hal ini diperburuk dengan indeks glikemik (GI) yang tinggi pada mi instan, yang berkisar antara 71-87, menempatkannya sebagai makanan dengan GI tinggi?.
Makanan dengan GI tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tiba-tiba, yang berkontribusi terhadap risiko diabetes jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Baca juga: Benarkah Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Sebabkan Gagal Ginjal? Ini Penjelasan Dokter
Kenapa makan mi instan setiap hari berdampak buruk?
Ada beberapa alasan mengapa sebaiknya kita tidak maka mi instan setiap hari, di antaranya:
1. Tinggi natriumSalah satu masalah terbesar mi instan adalah kandungan natrium atau garamnya yang sangat tinggi. Satu bungkus mi instan bisa mengandung lebih dari batas asupan natrium yang disarankan.
Jika dikonsumsi setiap hari, efek yang mungkin terjadi adalah tekanan darah yang terus meningkat.
Inilah mengapa terjadi peningkatan risiko penyakit hipertensi, penyakit jantung, atau stroke.
Dalam satu bungkus mi instan rata-rata kandungan natriumnya 1.000 mg. Padahal, dalam Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI batas asupan harian orang dewasa sehari sekitar 1.500 mg.
2. Tinggi bahan pengawetmi instan sering kali mengandung pengawet seperti TBHQ (Tertiary Butylhydroquinone), yang bisa berdampak buruk jika dikonsumsi secara terus-menerus.
Baca juga: Benarkah Makan Mi Instan Dicampur Nasi Lebih Sehat?
Pengawet ini memang aman dikonsumsi dalam dosis kecil. Namun, studi pada hewan menunjukkan, paparan TBHQ terus menerus telah dikaitkan dengan risiko gangguan neurologis dan kanker?.
3. Tinggi MSGSelain garam, mi instan juga mengandung penguat rasa seperti monosodium glutamate atau MSG.
Beberapa orang yang sensitif terhadap MSG bisa mengalami gejala seperti sakit kepala, mual, tekanan darah tinggi, lemas, otot tegang, dan merinding.
Jadi, masih mau makan mi instan setiap hari?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.