KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut sepiring nasi padang sebagai makanan multivitamin, beredar di media sosial.
Unggahan nasi padang multivitamin itu awalnya dibagikan akun media sosial X atau Twitter, @kegblgnunfae***, Senin (16/9/2024).
Dalam unggahannya, nasi padang disebut multivitamin karena terdiri dari daun singkong yang mengandung vitamin C, sayur nangka bervitamin B2, B3, dan B6, serta nasi sumber vitamin B kompleks.
"Multivitamin," tulis pengunggah.
Lalu, benarkah nasi padang merupakan makanan multivitamin?
Baca juga: Nasi Padang Termasuk Fast Food atau Makanan Rumahan? Ini Penjelasan Pakar
Apakah nasi padang makanan multivitamin?
Dokter gizi di RS Universitas Indonesia, Yohannesa Wulandari membantah anggapan nasi padang sebagai makanan multivitamin.
"Kalau terpisah nasi, lauk, sayur memang mengandung vitamin, mineral, dan makronutrien. Tapi vitamin akan berkurang jumlah dan manfaatnya setelah melalui proses pemasakan," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (18/9/2024).
Dokter Nesa menuturkan, vitamin dari daun singkong dan nangka akan berkurang ketika dimasak dengan menambahkan minyak yang tinggi lemak jenuh.
Di sisi lain, ahli gizi komunitas dari Dr Tan & Remanlay Institute, Tan Shot Yen juga menuturkan hal serupa.
"Soal vitamin C dalam daun singkong (nasi padang) itu tidak benar. Sebab, daun singkongnya dimasak dan pemasakan merusak vitamin C," tuturnya kepada Kompas.com, Rabu.
Tan menyebut, nasi dalam nasi padang adalah makanan yang tidak mengalami proses pemasakan seperti daun singkong dan sayur nangka yang dapat merusak kandungannya.
Meski begitu, katanya, setiap orang membutuhkan lebih dari vitamin B kompleks yang ada dalam sepiring nasi.
Di sisi lain, Tan menyebut nasi putih mudah dicerna tubuh menjadi gula. Ini berisiko menimbulkan kegemukan, terutama jika dikonsumsi bersama santan.
Baca juga: Ramai soal Makan Nasi Padang Pakai Tangan atau Sendok, Lebih Baik Mana?
Kandungan nasi padang
Ketua DPP Bidang Ilmiah Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Marudut Sitompul mengungkapkan, daun singkong, sayur nangka, dan nasi dalam nasi padang bukanlah sumber vitamin melainkan hanya mengandung nutrisi tersebut."Hanya mengandung. Artinya, tidak signifikan. Kalau sumber (vitamin), artinya signifikan terhadap kebutuhan tubuh kita," tegasnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Marudut menambahkan, kandungan vitamin dalam makanan tadi juga tidak banyak. Nutrisi itu, terutama vitamin B, juga mudah hilang akibat panas dan cahaya saat proses pemasakan.
Sebaliknya, dia menyebut, nangka muda justru merupakan sumber serat yang utama. Daun singkong pun mengandung zat besi, klorofil, dan serat.
Namun, Marudut menegaskan, kandungan nutrisi itu tidak lantas menjadikan daun singkong dan nangka muda sebagai sumber vitamin dan gizi. Sebab, porsi nangka muda dan daun singkong dalam sepiring nasi padang sangat sedikitlah dan tidak signifikan terhadap kebutuhan tubuh manusia.
"Kecuali kita makan daun singkong misalnya 150 gram, nangkanya juga. Tapi kan tidak mungkin segitu. Kita paling dapatnya (dari nasi padang) cuma lima gram. Jadi sangat sedikit," terangnya.
Baca juga: 5 Perbedaan Nasi Kapau dan Nasi Padang
Di sisi lain, Marudut mengungkapkan, nasi padang tinggi lemak karena dibuat menggunakan santan dan minyak.
Nasi padang juga bisa menyebabkan kolesterol ketika orang mengonsumsinya dengan lauk berupa jeroan.
Marudut menambahkan, nasi padang sebaiknya tidak dikonsumsi terus-menerus. Menu makanan sebaiknya bervariasi setiap hari.
Ini supaya tubuh mendapatkan zat gizi beragam dari menu makanan berbeda. Jika dalam satu hari seseorang sudah makan makanan tinggi lemak seperti nasi padang, maka makanan hari berikutnya harus rendah lemak.
"Tidak ada batasan (makan nasi padang). Namun, kuncinya makanlah bervariasi. Artinya, perlu juga melihat makanan lain agar mendapat variasi rasa dan gizi," imbuh Marudut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang




